Mohon tunggu...
Humaniora

Apakah Dosa Menghujat Roh Sama Sekali Tidak Dapat Diampuni Walau Lewat Pertobatan yang Sungguh-sungguh?

6 Januari 2016   20:38 Diperbarui: 6 Januari 2016   20:57 3998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Note : Ingat bahwa istilah “Anak Daud” bagi orang Yahudi itu menunjuk pada Mesias yang dijanjikan. Jadi dengan kata lain mereka menduga Yesus adalah Sang Mesias itu sendiri.

Darimana mereka bisa menduga seperti itu? Karena mereka tahu dalam Kitab Suci mereka bahwa Mesias akan melakukan hal-hal itu.

Yes 35:5-6 : Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka. Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai; sebab mata air memancar di padang gurun, dan sungai di padang belantara

Jadi orang awam saja bisa menduga atau mengetahui tanda Mesianik dari Yesus. Anehnya justru orang-orang Farisi malah menuduh Yesus bahwa Ia telah mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan (ayat 24).

Mat 12:24 : Tetapi ketika orang Farisi mendengarnya, mereka berkata: "Dengan Beelzebul, penghulu setan, Ia mengusir setan."

Kata-kata ini jelas keluar dari iri hati (band. Mat 27:18). Mereka takut orang banyak itu tidak mengikuti mereka lagi. Jadi dari penyembuhan orang buta atau orang bisu itu, orang awam pun bisa menduga bahwa Yesus adalah Mesias (ayat 22-23). Jelas bahwa orang-orang Farisi pun tahu tentang hal itu tapi yang mereka ucapkan justru ayat 24. Jadi ini menunjukkan bahwa mereka berdosa dengan sengaja.

Terhadap tuduhan ini Yesus memberikan beberapa argumentasi dan diakhiri dengan kalimat di ayat 31-32 tentang dosa menghujat Roh Kudus yang tidak dapat diampuni.

Jadi orang yang menghujat Roh Kudus adalah : orang yang telah diterangi oleh Roh Kudus sehingga bagi dia sudah jelas bahwa Yesus adalah Mesias / Juruselamat tetapi dengan sengaja ia menolak semuanya itu dan menganggapnya sebagai ajaran setan. Yang ditekankan bukan penghinaan terhadap diri/pribadi Roh Kudus tetapi terhadap pekerjaan Roh Kudus dalam diri orang itu.

Kalau kita sudah mengerti ini, pertanyaan selanjutnya adalah mengapa dosa tersebut tidak bisa diampuni? Jawabannya adalah karena ini dikaitkan dengan pekerjaan Roh Kudus yakni menginsafkan manusia akan dosa (Yoh 16 :8).

Yoh 16:8 : “Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman…”

Itu berarti kesadaran akan dosa adalah karya Roh Kudus. Tanpa Roh Kudus bekerja tidak mungkin orang menyadari bahwa ia telah berdosa. Di sinilah persoalannya. Jika seorang menghujat Bapa maka Roh Kudus akan menginsafkannya sehingga ia sadar akan dosanya lalu memohon ampun dan karenanya memperoleh pengampunan. Jika seorang menghujat Anak maka Roh Kudus akan menginsafkannya sehingga ia sadar akan dosanya lalu memohon ampun dan karenanya memperoleh pengampunan. Tetapi jika seorang menghujat Roh Kudus (menganggap pekerjaan Roh Kudus sebagai pekerjaan iblis meski secara intelektual tahu bahwa itu adalah pekerjaan Roh Kudus) maka Roh Kudus tidak akan menginsafkannya sehingga ia tidak pernah sadar bahwa ia berdosa dan karenanya tidak memohon pengampunan lalu tidak memperoleh pengampunan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun