Mohon tunggu...
Humaniora

Ada Upah Besar bagi Mereka yang Mau Mengasihi Musuh

30 Desember 2015   13:48 Diperbarui: 30 Desember 2015   15:35 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

By. Pdt. Esra Alfred Soru, STh, MPdK.

Note : Dikutip dari buku “KASIHILAH MUSUHMU” (Hal. 32-37)

 

Luk 6:35 : Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar…”

Ayat ini dalam Alkitab Terjemahan Lama berbunyi :

TL - Tetapi hendaklah kamu mengasihi seterumu, dan berbuat baik, dan memberi pinjam dengan tiada berharap akan menerima balik; maka berpahala besarlah kamu kelak,….”

Ayat ini menunjukkan bahwa untuk orang-orang yang mau mengasihi musuh yang diwujudnyatakan melalui berbuat baik kepada mereka, berdoa untuk mereka, tidak membalas jahat dengan jahat, dsb, ada upah yang disediakan Tuhan bagi mereka. Sebaliknya bagi orang yang hanya mengasihi orang yang mengasihi dia atau berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepadanya, tidak akan mendapatkan upah ini.

Mat 5:46 - Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?

TL - Karena jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah pahalamu? Bukankah pemungut cukai pun memperbuat demikian?

Mengapa orang yang mengasihi orang yang mengasihi dia atau orang yang  berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepadanya tidak mendapatkan upahnya? Karena perbuatan baik dia adalah balasan terhadap perbuatan baik yang telah dia terima. Jadi di situ dia sudah mendapatkan upahnya. Telah impas (1:1). Sebaliknya orang yang mengasihi / berbuat baik kepada musuh-musuhnya, maka ia memberikan 1 point yang mana ia tidak pernah mendapatkannya dari musuh-musuhnya. Dengan demikian dia mempunyai point lebih (1:0). Karena itu yang akan membuatnya menjadi impas adalah Tuhan dalam bentuk upah / pahala. Prinsip di sini sama dengan hal memberi sedekah.

Mat 6:1-4 – (1) "Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga. (2) Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. (3) Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. (4) Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun