Mohon tunggu...
esra mora
esra mora Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/UNIVERSITAS JAMBI

Saya adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi, Saya suka menyanyi, membaca dan mengetahui hal hal baru yang menarik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengatasi Masalah Rambut Rontok

27 November 2022   15:16 Diperbarui: 6 Desember 2022   09:17 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Mengatasi Masalah Rambut Rontok

Florencia Tamba, Ainun Nazmi Hasibuan, Esra Dwita Simamora

1. Latar Belakang

Kerontokan rambut adalah hal yang sering dan banyak dialami remaja saat ini. Kerontokan dapat berakibat pada kebotakan yang dapat mempengaruhi penampilan. Bagi perempuan rambut adalah mahkotanya, sedangkan bagi laki laki rambut dapat mempengaruhi penampilan dan rasa kepercayaan diri. Rambut rontok (hair loss) adalah suatu kelainan di mana jumlah rambut lebih sedikit. Jumlah folikel rambut kepala normalnya sekitar 100.000, dan disebut sebagai kelainan jika jumlahnya hanya mencapai 50% yang berarti sekitar 50.000 helai. Normalnya rambut kepala terlepas sebanyak 80-120 helai/hari

Rambut rontok atau dalam dunia medis disebut juga alopecia, kondisi tersebut juga bisa bersifat sementara atau permanen. Alopecia merupakan kondisi hilang atau rontoknya rambut dibagian kepala pada wanita maupun pria, walaupun alopecia bukan penyakit yang mengancam jiwa, namun kondisi kebotakan dapat menyebabkan stress, emosi dan traumatis bagi penderitanya Raisu (dalam Patel et al. 2015). Rambut rontok mengalami daur pertumbuhan dan kerontokan yang berbeda pada setiap helainya.  Hal ini umumnya disebabkan oleh gangguan hormonal, efek samping obat, makanan yang dikonsumsi, dan stress. Kerontokan rambut dapat menjadi tolak ukur kesehatan seseorang  dapat menjadi pertanda anemia, diabetes atau tiroid Raisu (dalam Baumann, 2002).

2. Pembahasan

Kelompok kami melakukan penelitian mengenai "Masalah Rambut Rontok".  Penelitian dilakukan pada 17 mahasiswa di beberapa universitas. Kelompok kami melakukan survey dengan memberikan beberapa pertanyaan melalui kuesioner yang kami sebarkan kepada mahasiswa. Mahasiswa diminta untuk mengisi kuesioner penelitian melalui google formulir. Hasil penelitian yang terkumpul kemudian dikelompokkan untuk dirumuskan dan disimpulkan.

Berdasarkan hasil penelitian, dari 17 mahasiswa kami menyimpulkan bahwa mahasiswa tersebut pernah mengalami masalah rambut rontok (100%). Kerontokan rambut merupakan hal yang sering dan banyak dialami remaja saat ini. Kerontokan rambut dapat terjadi karena pertumbuhan dan perkembangan rambut manusia yang memiliki siklus tersendiri. Sebelum rambut rontok, rambut manusia terlebih dahulu melalui fase yang Panjang. Kerontokan rambut dapat menyebabkan kebotakan dan mempengaruhi penampilan seseorang, yang membuat orang tersebut tidak percaya diri.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kekurangan vitamin, protein, dan mineral merupakan faktor terbesar penyebab kerontokan yang dipilih 9 mahasiswa (52,9%), 8 mahasiswa memilih karena mengalami stress, 5 mahasiswa memilih karena menggunakan produk-produk yang tidak sesuai (29,4%), 3 mahasiswa memilih terlalu sering keramas (17,6%), dan 1 mahasiswa memilih terlalu sering mencatok rambut (5,9%).

Selanjutnya, berdasarkan hasil penelitian cara yang paling banyak dilakukan yang untuk mengurangi kerontokan rambut adalah 12 mahasiswa memilih dengan menggunakan vitamin rambut (70,6%), 5 mahasiswa  memilih makanan bergizi (29,4%), 4 mahasiswa memilih menggunakan condisioner (23,5%), 3 mahasiswa memilih keramas 1x2 hari (17,6%), 2 mahasiswa memilih menggunakan lidah buaya (11,8%)  dan 1 mahasiswa menambahkan menggunakan toner rambut setelah keramas (5,9%).

3. Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun