TNI menyadari tugas dan fungsinya sebagai alat negara, tidak terlepas dari perubahan lingkungan strategis yang berkembang dinamis dan semakin kompleks.
Perkembangan dunia militer khususnya dalam bidang teknologi dan strategi telah menciptakan dimensi dan metode peperangan baru yang hanya bisa diantisipasi oleh SDM yang unggul dan terbaik, serta organisasi TNI yang adaptif terhadap tantangan terkini. TNI menyadari harus ada penambahan organisasi yang baru.Â
Dalam rangka pembangunan kekuatan TNI itu, telah dibentuk beberapa organisasi baru pada kurun waktu 2018 s.d 2019:
- Pembentukan Divisi Infanteri-3/ Kostrad, Koarmada III, Koopsau III dan Pasmar-3 Korps Marinir pada tanggal 11 7 Mei 2018, guna menghadapi trouble spot di wilayah Indonesia bagian timur.
- Pembentukan Satuan TNI Terintegrasi (STT) Natuna pada tanggal 18 Desember 2018 sebagai pangkalan aju bagi unsur-unsur TNI yang beroperasi di wilayah utara Indonesia.Â
- Pembentukan Komando Operasi Khusus (Koopssus) TNI pada tanggal 30 Juli 2019 untuk menyelenggarakan operasi khusus guna menyelamatkan kepentingan nasional di dalam maupun di luar wilayah NKRI.
- Pembentukan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I, II dan III pada tanggal 27 September 2019 untuk menyelenggarakan kampanye militer, operasi gabungan dan operasi lainnya dalam rangka melaksanakan tugas pokok TNI.Â
Kehadiran Kogabwilhan akan meningkatkan kesiapsiagaan dalam penanganan krisis dan meningkatkan daya gentar Indonesia. Kogabwilhan merupakan komando utama operasi (Kotamaops) TNI yang dipimpin oleh perwira tinggi dan berkedudukan langsung di bawah Panglima TNI.Â
Satuan baru tersebut bertugas sebagai penindak awal dan pemulih bila terjadi konflik di wilayahnya, termasuk operasi militer perang (OMP) maupun operasi militer selain perang (OMSP).
Perkembangan organisasi TNI yang sangat pesat dan membanggakan sehingga pantas disyukuri dalam usianya yang ke-75 tahun pada 5 Oktober 2020 ini.
Upaya keras menuju profesionalisme TNI sebagian sudah terwujud. Harus diakui bahwa TNI di bawah kepemimpinan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto telah mampu melewati masa-masa sulit.
TNI berhasil mengawal jalannya proses demokrasi bersejarah di Indonesia, di mana Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden 2019 mampu berjalan dengan baik di tengah intrik persaingan politik yang sangat ketat.
Termasuk pada Pilkada serentak 9 Desember 2020 nanti. Panglima TNI menjamin bahwa jajaran TNI tetap netral dan membantu pemda, KPU daerah, dan Bawaslu di daerah dalam pelaksanaan tahapan Pilkada sesuai dengan Peraturan KPU Nomor 13 Tahun 2020.
Seluruh prajurit TNI harus memahami bahwa politik TNI adalah politik negara. Oleh karena itu semua prestasi yang telah ditorehkan TNI saat ini tentunya harus menjadi cambuk bagi seluruh prajurit TNI untuk terus maju dan berprestasi.
NKRI merupakan harga mati bagi TNI, maka TNI harus mampu bersinergi dengan seluruh komponen bangsa dan harus selalu mengedepankan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi, kelompok, maupun golongan. Demi NKRI.