AOV Princess Cup 2018, kompetisi yang disematkan dalam pagelaran ANC 2018 memberikan warna tersendiri bagi Tunjungan Plaza yang kala itu dihadiri ribuan gamer Arena of Valor. Mempertunjukkan pertandingan final antara Belletron dan NXA-Ladies, hasil akhir Belletron unggul dan menang menjadi juara kompetisi tersebut.
Belletron yang berisikan 5 wanita ini ternyata sering melakukan latihan dengan player cowok, sehingga kemampuan mereka tidak bisa dianggap remeh. Lantas, apa rahasia dari Belletron sehingga bisa memenangkan kompetisi AOV Princess Cup 2018?
ESPORTS.ID: Bagaimana sih kalian bisa terbentuk jadi bagian dari Bigetron?
BELLETRON: Sebenarnya kita sebagai tim cewek di Bigetron sudah terbentuk dari AOV Princess Cup 2017 dengan roster yang lama. Setelah melalui evaluasi dan tes untuk tiap pemainnya, akhirnya kita rombak roster dan terbentuk Belletron dengan wajah-wajah baru ini kurang lebih dari beberapa bulan lalu secara official. Kali ini kita juga diperkuat oleh Teemola yang berperan sebagai coach di Belletron.
ESPORTS.ID: Apa sih rahasia kalian bisa mengalahkan NXA-Ladies?
BELLETRON: Latihan sih, semakin banyak kita latihan maka kerasa banget skill kita juga semakin meningkat. Untuk porsi latihan sendiri, selama satu minggu kita meluangkan waktu hingga 4 hari yang satu harinya kita bisa melakukan sparing dengan 3 guild dalam format Best of Three (BO3). Sedangkan menjelang turnamen, tentu porsi latihan kita ditambah nyaris setiap hari dan terkadang sparing-nya menggunakan BO5.
ESPORTS.ID: Bagaimana kalian mengimbangi waktu latihan dengan kehidupan sehari-hari?
BELLETRON: Jujur saja kita juga sempat merasa capek dan lelah, hingga membuat beberapa anggota terlibat cekcok karena beberapa masalah. Namun, kita bisa mengakali itu semua dengan kepala dingin dan membuat jadwal yang sefleksibel mungkin sehingga saat urusan masing-masing anggota sudah selesai, baru kita melakukan latihan bersama-sama. Seringkali kita melakukan latihan sampai larut malam, ya itu semua dilakukan karena kita memang benar-benar menyesuaikannya dengan jadwal dan kesibukan masing-masing.
ESPORTS.ID: Bagaimana pendapat kalian terkait minimnya keberlangsungan turnamen untuk tim cewek di Indonesia?
BELLETRON: Kami juga mengakui memang turnamen untuk cewek itu sendiri jarang sekali ada. Apalagi cewek selalu dianggap rendah oleh para cowok dan diremehkan saat bermain game. Tapi di balik itu, aslinya cewek lebih kuat daripada cowok.Â
Maksud kami, kita tidak akan kalah daripada cowok meskipun kodratnya memang berbeda. Dari sisi cewek lain yang melihat kita juga akan menganggap aneh cewek main game, karena di mata mereka cewek itu masak, pinter make-up, menjahit baju, dan lain sebagainya. Kita di sini jadi seseorang yang berbeda, namun kita tidak takut karena yang berbeda itu unik dan dicari-cari oleh orang lain.
ESPORTS.ID: Harapan kalian bagaimana ke depan bagaimana khususnya untuk kompetisi bagi gamer cewek?
BELLETRON: Kita sih sempat menyarankan untuk Garena bisa mengadakan kompetisi bagi cewek-cewek yang setingkat internasional. Karena AOV Princess Cup ini masih di ranah lokal dan kalau bisa setingkat seperti ASL, kita bakalan excited sekali ada turnamen cewek sampai ke tingkat internasional. Tujuan aku sih agar semua orang juga jadi tahu bahwa game itu tidak hanya identik untuk cowok, tapi cewek pun bisa besar dan buktikan kemampuan dalam game.
ESPORTS.ID: Bagaimana menurut pandangan kalian tentang eSports di Indonesia?
BELLETRON: Menurut kami, perkembangan eSports di Indonesia sudah sangat pesat ya. Hal itu bisa terlihat dari banyaknya tim yang berangkat ke luar negeri untuk mewakili Indonesia. Ya, jika dibandingkan sebelumnya pesat sekali dan hasilnya cukup bagus untuk sekarang.
ESPORTS.ID: Bagaimana perasaan kalian kalau main ranked di public bertemu dengan toxic?
BELLETRON: Toxic balik dong! Huahahhaa bercanda-bercanda.. Sebenernya biasa aja kok kalau bertemu toxic, sudah biasa karena tidak akan ada yang jago kalau tidak ada toxic. Kita lebih menjaga attitude saja karena juga membawa nama baik Bigetron kan.
ESPORTS.ID: Saat bertemu player cowok di publik lebih sering diejek atau malah sebaliknya sih?
BELLETRON: Jarang kok, lebih seringnya digodain malah hehehe. Kita disapa baik sama gamer lain, bahkan ada yang mendukung dan senang jika bermain dengan cewek-cewek seperti kita. Pokoknya sejauh ini lebih banyak positifnya kok dibandingkan negatifnya.
ESPORTS.ID: Target kalian ke depan mau bagaimana bersama Belletron ini?
BELLETRON: Belletron dengan roster yang sudah official ini untuk rencana ke depan sepertinya akan fokus untuk branding melalui konten-konten di YouTube. Soalnya turnamen untuk ladies itu sendiri masih sangat jarang ada, oleh karena itu kita berusaha menghidupkan nama Belletron melalui tiap konten yang kita sediakan. Selain itu, sparing dengan cowok dan mengikuti kompetisi yang melibatkan cowok masih kita lakukan karena untuk latihan dan mempertajam skill dari Belletron sendiri.
ESPORTS.ID: Dikarenakan main game masih dipandang sebelah mata, orang tua kalian mendukung tidak sih?
BELLETRON: Wah kalau ini agak berat, masing-masing dari kita berbeda. Beberapa ada yang didukung, tapi ada juga yang tidak. Seperti saya, Isnaini Nurfajrih Machdita, kan masih SMA jadi agak sulit karena mereka khawatir akan jadwal turnamen dan sekolah. Apalagi pandangan orang tua terhadap game masih kurang luas, sehingga menganggapnya hanya sebatas permainan yang tidak perlu diseriuskan. Namun, aku sendiri masih didukung yang penting bisa menyesuaikan jadwal sekolah dengan main game.
Beda dengan Tia Takiyah yang mengikuti AOV Princess Cup butuh perjuangan banget. Sejak awal tidak dapat izin sama sekali dan akhirnya memutuskan untuk kabur agar tetap ikutan. Pada akhirnya sih ke Jakarta bilang jujur ke orang tua untuk minta maaf, karena kabur. Namun untungnya, setelah perjuangan yang panjang dan berat akhirnya saya mendapatkan dukungan juga sampai untuk turnamen kali ini dikasih uang tambahan dan baju yang saya tinggal mau dikirim sama orang tua. Itu rasanya terharu banget (sambil menangis)
Sedangkan anggota lain, termasuk sang kapten Tiara Evalda Febriaty, serta Tasia Eda Lestari, Risky Amalia Widi dan Rizki Catur Wulandari aman-aman saja untuk dukungan orang tua karena sudah bekerja dan kuliah. Hanya saja tetap harus membagi waktu dengan baik antara game dan kesibukan sehari-hari.
Ternyata ya, banyak suka-duka dan rumit juga jadi gamer cewek, apalagi jika sudah dikaitkan dengan orang tua. Semoga bisa menjadi pelajaran untuk gamer lain sekaligus berikan motivasi sekaligus pengalaman berharga dari kisah Belletron ini. Selamat dan sukses terus buat Belletron dan rencana ke depannya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H