Terus Torehkan Rekor, PUBG Dapat Tawaran dari Hollywood dan Netflix

Tahun 2017 menjadi momen kebangkitan dan kiprah fenomenal PlayerUnknown's Battlegrounds yang terus torehkan rekor meski masih dalam fase pengembangan. Akhirnya rilis di bulan Desember, PUBG Corp., selaku pengembang game ini, mempunyai harapan besar bahwa franchise PUBG dapat menjangkau area lain di luar game, seperti film, drama, animasi, dan masih banyak lagi. Ini nampaknya tidak jauh dari kenyataan manakala Chang Han Kim, sang CEO dari PUBG Corp., akui telah menerima tawaran dari Hollywood dan Netflix. Apakah di tahun 2018 ini bakal muncul proyek adaptasi film berdasarkan konten game PUBG?

"Saya berharap PUBG bisa menjadi sebuah franchise berbasis konten game untuk banyak media. Kami ingin ambil bagian di berbagai bidang industri," ujar Chang Han Kim, CEO PUBG Corp., dalam sesi wawancara dengan pihak InvenGlobal, pekan kemarin (27/12). "Impian kami adalah menciptakan tren baru bercirikan game dengan berbagai cara seperti halnya sekarang, dan kami (PUBG Corp. - red) adalah perintis dari tren itu."

Studio film di Hollywood sendiri secara konstan memang selalu menaruh minat untuk membuat film adaptasi game. Meski tidak selalu berujung manis, namun setidaknya di dua tahun terakhir ini, ada 3 film adaptasi game yang berkualitas bagus sekaligus sukses meraup untung besar; Warcraft (US$434 juta), Resident Evil: The Final Chapter (US$312 juta), dan Assassin's Creed (US$241 juta), sehingga memberi angin segar proyek berikutnya.

Tapi faktanya, film adaptasi game pada umumnya memunculkan skenario 'Good versus Evil'. Sementara PUBG kemungkinan bakal menghadirkan tema klasik sesuai latar cerita dari novel karya Koushun Takami (1999), berjudul Battle Royale. Dari novel tersebut, setahun kemudian versi film adaptasi berjudul sama akhirnya tayang dan menuai respon cukup positif.

Kisah ini pula yang menginspirasi film-film bertema mirip, salah satunya adalah Hunger Games yang turut mengadopsi plot cerita berpusat pada perjuangan bertahan hidup dan menjadi satu-satunya yang selamat dari sekelompok orang dalam lingkungan alam terekayasa.

Sang kreator PUBG, Brendan Greene, juga menerapkan konsep survival deathmatch antara puluhan player dalam pengembangan mod game untuk DayZ, yang kemudian menjadi cikal bakal lahirnya genre Battle Royale Survival, seperti terwujud di game H1Z1: King of the Kill dan kini PUBG.

Bekerjasama dengan Bluehole Studios via anak perusahaannya PUBG Corp., Brendan Greene terus memoles versi standalone game bergenre Battle Royale buatannya tersebut hingga akhirnya hadir di platform Steam (Early Access) sejak tanggal 24 Maret 2017.

Jelang perilisannya di bulan Desember kemarin, PUBG telah mencetak 7 rekor dunia, dengan lebih dari 24 juta kopi game ini terjual dan dimainkan lebih dari 3 juta orang di saat bersamaan (via Steam) yang jauh lampaui beberapa game populer lainnya seperti DOTA 2, CS:GO, ataupun Grand Theft Auto V.

Tidak hanya versi PC, PUBG Corp. juga telah merilis game ini untuk platform konsol Xbox One dari Microsoft di bulan Desember kemarin (versi 1.0), beserta rencana besarnya di tahun ini dengan menggarap PUBG Mobile bersama Tencent Games. Meski belum ada kepastian untuk versi konsol PS4-nya, tapi baik itu Chang Han Kim maupun Brendan Greene, dalam beberapa kesempatan tidak pernah menampik kehadiran PUBG di konsol milik Sony tersebut, hanya saja prioritas mereka kini menyempurnakan game ini di Xbox One, sebagaimana versi PC-nya sewaktu masih Early Access di Steam.

So, melihat dari kiprah PUBG sepanjang tahun dan prospek kedepannya, apakah kisah berlatar 'Battle Royale' akan kembali menghias layar kaca, ataupun tayang di bioskop kesayanganmu? Bagaimana pendapatmu, fans eSports.id, tertarik melihat sekelompok orang diterjunkan ke alam antah-berantah saling berjuang hingga hanya satu yang selamat? Well, pastinya intens dan tawarkan banyak twistdengan berbagai kemungkinan yang bakal terjadi, tapi semoga bisa pula tersaji dengan alur cerita menarik! Good luck!!

Tawaran dari Hollywood dan Netflix