Mohon tunggu...
Esp 24
Esp 24 Mohon Tunggu... -

"Apabila umatku sudah mengagungkan dunia, maka akan tercabut dari mereka kehebatan Islam. Dan apabila mereka meninggalkan amar ma'ruf nahi mungkar, maka mereka akan terhalang dari keberkahan wahyu. Dan apabila umatku saling menghina, maka jatuhlah mereka dari pandangan Allah." (HR Hakim, Tirmidzi)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cinta Segi Tiga

13 Agustus 2011   15:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:49 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Stooooop...!!!  inikan bulan puasa...tahan emosi...lho kamu ngapain kesini Dek  Uleng.. kan dah kubilang jangan nyusul..??"

"Milik kesayanganku terbawa di tas nya mas...makanya aku nyusul..,Mas pembohong..katanya udah cerai..???"

Isak Uleng yang tak mengetahui pernikahan Asih dengan Bocing karena selama ini ia tinggal di kota. Padahal ia telah nekad nikah diam diam dengan Si Bocing karena tak tahan menanggung sedih sejak ia putus dengan Paman petani.

"Iya..aku kan gak bohong...aku memang udah bercerai sama Kembang dan Dewa..!! tapi kamu kan gak pernah bertanya tentang isteriku yang baru.." Si Bocing membela diri.

"Dasar buaya..!! katanya merantau..gak taunya kawin lagi..!!!" Teriak Asih.

"Namanya juga udah jodoh...mau di apain lagi Ci...??? ini bukan keinginanku..melainkan sudah takdir..." Kilah Si Bocing.

"Dasarrrrr....!!!!" Teriak kedua isterinya.

--------  Yahh...beginilah hidup...semuanya tak selalu berjalan sesuai dengan keinginan kita. Manusia hanya berencana... namun semuanya Tuhan yang menentukan...dan kita sebagai hambanya yang taat, hanya bisa bersabar atas musibah yang ditimpakan pada kita... Hehehe... ------

> ECR-3#67 <

____________________________________________

DESA RANGKAT  menawarkan kesederhanaan cinta untuk anda,  datang, bergabung  dan berinteraksilah bersama kami (Klik logo kami)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun