Pada bulan Juli yang akan datang, gerakan global Diaspora Indonesia akan genap berumur sepuluh tahun.Â
Sejak dideklarasikan di Los Angeles pada tanggal 8 Juli 2012, ada banyak catatan yang telah dibuat, yang diterbitkan baik di dalam maupun luar negeri.Â
Melakukan refleksi 10 tahun gerakan global Diaspora Indonesia adalah satu hal yang sangat penting, bukan hanya untuk mengetahui apa-apa saja yang telah dilakukan Diaspora Indonesia, melainkan juga untuk melihat sudah sampai di mana perjalanan mereka dan berapa jauh lagi tiba pada titik yang mereka cita-citakan. Jika sudah dicapai, hal-hal baru apa yang akan (harus) dilakukan?
Tiga hari yang lalu Indonesian Diaspora Network Global, atau IDN Global, menyajikan sebuah webinar dan membahas topik "Catatan Kiprah dan Harapan Diaspora Indonesia".Â
Webinar tersebut dibuka Wakil Menteri Luar Negeri RI Mahendra Siregar, dan mendatangkan empat narasumber: Dino Patti Djalal (pendiri Diaspora Indonesia), Kartini Sarsilahningsih (President IDN Global), Ramdani Sirait (penulis), dan Imelda Bachtiar (penulis).Â
Ada banyak catatan penting dari mereka, mengenai opini dan pandangan mereka berkaitan dengan gerakan global Diaspora Indonesia selama 10 tahun ini, yang perlu diketahui masyarakat luas.
Diaspora Indonesia memiliki cerita yang hebat
Keempat narasumber memberikan opini dan pandangan yang sama bahwa Diaspora Indonesia, masing-masing, memiliki cerita yang membanggakan.Â
Bukan hanya itu, menurut pandangan Dino Patti Djalal, Diaspora Indonesia adalah orang-orang yang low profile.Â