Mohon tunggu...
Evi Siregar
Evi Siregar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen-peneliti

Bekerja di sebuah universitas negeri di Mexico City.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kentang, Sebuah Hadiah yang Tak Ternilai dari Peru untuk Dunia

22 November 2021   11:11 Diperbarui: 22 November 2021   20:41 1974
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kota Cusco. Dokumentasi pribadi.

Pertukaran produk dan budaya serta perdagangan semakin mengglobal. Orang-orang Spanyol (dan Portugal) membawa produk-produk yang terutama tidak ada di Eropa, salah satunya adalah kentang.

Sistem terasering peninggalan peradaban Inka. Dokumentasi pribadi.
Sistem terasering peninggalan peradaban Inka. Dokumentasi pribadi.

Menurut FAO, kehadiran kentang di Eropa untuk pertama kalinya adalah pada tahun 1565, di kepulauan Canaria (Spanyol). Pada tahun 1573 kentang sudah dibudidayakan di Semenanjung Iberia. 

Tahun-tahun berikutnya, kentang dijadikan sebagai hadiah istimewa raja Spanyol kepada Paus di Roma; dari Roma kentang menyebar ke kota Mons (Belgia), lalu sampai ke seorang ahli botanik di Wina.

Pada tahun 1597 kentang sudah ditanam di London, yang beberapa tahun kemudian menyebar ke Prancis dan Belanda. Kentang tiba di Asia (India, China, dan Jepang) pada abad XVII dan tiba di Amerika (melalui Irlandia) pada abad XVIII. 

Kedatangan kentang di Indonesia diperkirakan sekitar tahun 1795, yang dibawa oleh orang-orang Belanda ke Jawa Barat; 15 tahun kemudian para petani Batak menanam kentang di dataran tinggi Sumatera Utara.

Di Portugal, Margarida Sobral Neto mengutip catatan Gaspar Frutuoso, dalam bukunya Saudades da Terra yang ditulis antara tahun 1586-1590, bahwa kentang sudah ditanam di kepulauan Azores, terutama di pulau Sao Miguel, yang berjarak 1400 km di barat Lisbon. 

Sejak awal abad XV, kepulauan Azores memang dijadikan sebagai tempat singgah kapal-kapal layar Spanyol dan Portugal dari/ke Amerika-Eropa. Pada tahun 1583, tentara Spanyol menguasai kepulauan itu.

Namun, pada awalnya kedatangan kentang di Eropa tidak mendapat sambutan yang hangat. Menurut banyak sumber, dituliskan bahwa banyak negara di Eropa tidak menerima kentang. 

Bentuknya yang tidak menawan membuat kentang (menurut penduduk di sana) tak pantas untuk dimakan, dianggap untuk makanan orang-orang miskin dan hewan, bahkan sampai dianggap sebagai tanaman setan dan penyebab orang-orang sakit.

Di Spanyol dan Italia, secara umum kentang memang "diterima", tetapi di luar kedua negara itu benar-benar ditolak. Di Bourgogne (Prancis) kentang dituduh sebagai biang keladi penyakit lepra; di Swiss, sebagai penyebab penyakit kelenjar; di Skotlandia, dianggap satanik karena tidak pernah disebutkan di dalam kitab suci; di Prusia, Bayern, dan Rusia, masyarakat tak mau memakannya, walaupun pada waktu itu mereka diserang kelaparan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun