Mohon tunggu...
Evi Siregar
Evi Siregar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen-peneliti

Bekerja di sebuah universitas negeri di Mexico City.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Mengenal Lebih Dekat Machu Picchu dan Kuliner Peru

20 November 2021   07:40 Diperbarui: 21 November 2021   04:34 1837
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ollantaytambo. Dokumentasi pribadi.

Nama Machu Picchu sudah tak asing lagi bagi kita, terutama setelah diumumkan sebagai salah satu pemenang dalam pemilihan tujuh situs keajaiban dunia (baru/modern) pada tahun 2007. Namun, ada banyak hal yang belum kita ketahui tentang situs ini, dan beberapa hal lain mengenai Peru, termasuk kulinernya.

Setelah Machu Picchu diumumkan sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia, orang-orang berbondong-bondong datang ke Peru untuk mengenal dari dekat tempat ini. Seperti yang lainnya, kita pun bertanya, apa "keajaiban" Machu Picchu?

Mengutip Wikipedia, Machu Picchu --yang dalam bahasa quechua berarti 'gunung tua'-- adalah nama kontemporer yang diberikan pada Llacta, kota Inca Andes tua. Situs ini terletak di Cordillera Oriental, yang menjadi bagian dari barisan pegunungan Andes, di selatan Peru, yang memiliki ketinggian rata-rata 2430 meter di atas permukaan laut. 

Secara administratif, Machu Picchu terletak di kabupatan Cusco, provinsi Urubamba, sekitar 80 kilometer di barat laut kota Cusco.

Machu Picchu. Dokumentasi pribadi.
Machu Picchu. Dokumentasi pribadi.

Dalam banyak informasi disebutkan bahwa Hiram Bingham, seorang sejarawan Amerika adalah penemu Machu Picchu, pada tahun 1911, ketika ia mengepalai tim ekspedisi Universitas Yale untuk sebuah proyek penelitian arkeologis di wilayah Amerika Selatan. Namun, informasi ini dibantah banyak orang, karena Hiram Bingham dipandu oleh Melchor Arteaga, seorang penduduk yang tinggal di kabupaten Cusco. 

Artinya, Alchor Arteaga (baca: orang setempat) sudah tahu tentang Machu Picchu. Akan tetapi, memang benar bahwa Hiram Bingham adalah orang pertama yang melakukan penelitian yang mendalam tentang Machu Picchu (1912-1915) dan dialah yang membawa nama situs ini ke dunia internasional.

Dari pihak pemerintah, disebutkan bahwa Machu Picchu ditemukan Agustin Lizarraga, juga penduduk Cusco, pada tahun 1902. Menurut berita, Hiram Bingham menulis di buku catatannya bahwa Agustin Lizarraga penemu Machu Picchu pada tahun 1902. 

Sementara itu, para sejarawan Peru, seperti Donato Amado Gonzales mengatakan bahwa Machu Picchu tidak pernah menjadi situs yang hilang, sehingga tidak tepat digunakan istilah "ditemukan". Ia juga membantah bahwa Machu Picchu merupakan tempat disemayamkannya Pachacutec, raja Inka yang membuat Inka menjadi salah satu dari tiga imperium besar di benua Amerika (bersama Azteka dan Maya) pada masa pra-Kolumbus.

Bagaimana sejarah Machu Picchu?

Jauh sebelum adanya kebudayaan Inka, pada tiga ribu tahun sebelum Masehi, wilayah Cusco (terutama Machu Picchu dan sekitarnya) didominasi kebudayaan Marcavalle. 

Sayangnya, belum banyak informasi yang berhasil ditemukan untuk menjelaskan siapa dan bagaimana kebudayaan Marcavalle. Pada perkembangan berikutnya yang ada hanya kebudayaan-kebudayaan kecil, sampai munculnya kebudayaan Inka (1197-1572).

Machu Picchu dibangun pada tahun 1450 ketika Inka dipimpin Pachacutec (1418-1481), raja kesembilan Inka. Pachacutec menjadi raja pada tahun 1438. Ia melakukan banyak reformasi dan membuat bangunan-bangunan besar (sekarang semua telah menjadi situs arkeologis) dengan arsitektur yang sangat menakjubkan, di antaranya Coricancha Temple di kota Cusco, kota Ollantaytambo, dan Machu Picchu. 

Pachacuteclah yang membuat Inka menjadi sebuah imperium besar, yang diberi nama Tahuantinsuyo (1438-1533), yang menguasai wilayah dari Kolombia, Bolivia, Ekuador, Peru, Chile, sampai Argentina.

Ollantaytambo. Dokumentasi pribadi.
Ollantaytambo. Dokumentasi pribadi.

Tujuan utama dibangunnya Machu Picchu adalah untuk kegiatan keagamaan, meskipun juga berfungsi sebagai titik kontrol keamanan kerajaan. Namun, pada masa kejayaan imperium Inka, selain menjadi pusat kegiatan keagamaan, Machu Picchu juga menjadi pusat kegiatan perekonomian. 

Pada waktu itu, penduduk yang tinggal di sana (keluar-masuk kota karena kegiatan keagamaan dan perdagangan) diperkirakan antara 300 sampai 1000 orang.

Ketika Pachacutec wafat, pembangunan Machu Picchu masih dilakukan dan diteruskan anaknya, Tupac Yupanqui. Namun, pamor Machu Picchu mulai memudar dan jatuh ketika bangsa Spanyol datang dan menaklukkan Tahuantinsuyo pada dekade 1530-1540. 

Perlawanan terakhir bangsa Inka terhadap orang-orang Spanyol terjadi pada periode Vilcabamba (1537-1572). Menurut catatan, Machu Picchu ditinggalkan penduduknya pada tahun 1537, karena banyak dari mereka bergabung mendukung raja Inka melawan bangsa Spanyol.

Pada tahun 1572 bangsa Spanyol berhasil mematahkan pertahanan terakhir orang-orang Inka. Sejak itu, selesai peradaban Inka, demikian juga dengan Machu Picchu, tak lagi dihuni oleh penduduk, tetapi masih ada orang yang terus tinggal di sana. 

Arkeolog Carmela Lopez mengatakan, ketika Hiram Bingham tiba di Machu Picchu pada tahun 1911, ada dua keluarga yang tinggal di sana.

Pada tahun 1983 UNESCO mengangkat Machu Picchu menjadi Warisan Dunia, karena memiliki poin-poin penting terutama dalam perkembangan arsitektur dunia. Ada empat hal pokok yang dimiliki Machu Picchu, yaitu: (1) mahakarya dari sebuah kreativitas yang menakjubkan, (2) manifestasi dari sebuah peradaban manusia, (3) memiliki keindahan alam dan nilai estetis yang sangat tinggi, dan (4) contoh yang luar biasa dari proses ekologis dan biologis dalam evolusi dan pengembangan ekosistem darat, air tawar, pesisir dan laut, serta tumbuhan dan hewan.

Machu Picchu. Dokumentasi pribadi.
Machu Picchu. Dokumentasi pribadi.

Untuk mengerti semua karakteristik tersebut, tak ada jalan lagi selain langsung mengunjunginya. Sebab, agak sulit mengimajinasikan panorama yang sesungguhnya dan menilainya tanpa melihat dengan mata kepala sendiri.

Bagaimana cara yang terbaik untuk pergi ke Machu Picchu?

Sebagai WNI, kita dapat mengunjungi Peru tanpa visa (sampai 183 hari). Tentunya pintu utama masuk ke sana adalah Lima, ibu kota negara itu. Untuk dapat pergi ke Machu Picchu sebaiknya kita sudah mempersiapkannya sebelum tiba di sana, karena harus ada izin (registrasi). 

Hal yang paling dianjurkan adalah membeli paket perjalanan lengkap dari Lima kepada agen perjalanan lokal. Memang pengeluaran akan menjadi lebih besar, tetapi kita tidak repot-repot lagi dengan urusan hotel, transportasi lokal, tiket masuk, pemandu wisata, dan sebagainya. Apalagi, cara kerja para agen perjalanan lokal sangat baik (terutama tepat waktu).

Paket-paket yang ditawarkan mulai dari 3D2N, termasuk tiket pesawat Lima-Cusco-Lima, kereta api Cusco-Aguas Calientes-Cusco, dan bus dari stasiun kereta ke situs Machu Picchu (pulang pergi). Kunjungan ke Macchu Picchu membutuhkan waktu satu hari penuh (berangkat dari hotel jam 5 pagi dan kembali jam 9 malam).

Jangan heran, ketika tiba di Cusco, pihak hotel menawarkan teh coca dan menyarankan mengunyah daun coca, karena Cusco berada pada ketinggian 3400 m di atas permukaan laut. Bagi orang-orang yang berasal dari dataran rendah, datang ke tempat yang sangat tinggi akan membuat kita sedikit pusing.

Cusco. Dokumentasi pribadi.
Cusco. Dokumentasi pribadi.

Selain Machu Picchu, ada beberapa tempat menarik untuk dikunjungi (seperti Nazca, wilayah Amazon, termasuk kota Cusco dan Lima), hal lain yang menakjubkan di Peru adalah kulinernya. Makan di manapun enak, apalagi di restoran-restoran terbaik.

Perkembangan kuliner di Peru sangat maju dan pesat, baik masakan tradisional maupun kontemporer, dan kuliner di Peru adalah salah satu kuliner terbaik di Amerika Latin. Mereka memiliki chef-chef yang hebat. Jadi, turisme kuliner adalah satu hal yang tak boleh dilewatkan, terutama di Lima dan di Cusco.

Untuk masakan tradisional, jangan lupa memesan Ceviche yang dibuat dengan ikan segar (atau dari jenis seafood lainnya), dan Causa, yang bahan pokoknya adalah kentang kuning asli Peru. Untuk minuman, coba air Chicha Morada, yang dibuat dari jagung yang berwarna lembayung tua.

Keripik kulit piranha Resto Central. Dokumen pribadi.
Keripik kulit piranha Resto Central. Dokumen pribadi.

Untuk masakan kontemporer, ada banyak pilihan, dari masakan internasional sampai kontemporer yang dasarnya dari masakan tradisional. Lima dan Cusco penuh dengan restauran berkualitas. 

Berdasarkan penilaian The World's 50 Best Restaurants, untuk periode tahun 2021, dua restauran di Lima menduduki posisi sepuluh besar: Central (ke-4) dan Maido (ke-7). Entah kenapa, Michelin Guide tidak memasukkan Peru dalam penilaian mereka (di seluruh Amerika Latin hanya Brazil).

Satu lagi yang perlu dicatat, Peru menawarkan masakan Nikkei, yaitu fusion Jepang-Peru. Seperti yang kita ketahui, pada akhir abad XIX Peru menjadi tujuan migrasi Jepang, setelah pemerintah Jepang dan Peru membuat satu kesepakatan. Akibat krisis demografis, penduduk Jepang membutuhkan wilayah baru untuk memiliki kehidupan yang lebih baik, sementara Peru membutuhkan tenaga kerja.

Dengan apa yang dimilikinya, Peru pantas dimasukkan ke dalam bucket list kita.

Mexico City, 19 November 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun