Mohon tunggu...
Evi Siregar
Evi Siregar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen-peneliti

Bekerja di sebuah universitas negeri di Mexico City.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Mengenal Lebih Dekat Machu Picchu dan Kuliner Peru

20 November 2021   07:40 Diperbarui: 21 November 2021   04:34 1837
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Machu Picchu. Dokumentasi pribadi.

Untuk masakan tradisional, jangan lupa memesan Ceviche yang dibuat dengan ikan segar (atau dari jenis seafood lainnya), dan Causa, yang bahan pokoknya adalah kentang kuning asli Peru. Untuk minuman, coba air Chicha Morada, yang dibuat dari jagung yang berwarna lembayung tua.

Keripik kulit piranha Resto Central. Dokumen pribadi.
Keripik kulit piranha Resto Central. Dokumen pribadi.

Untuk masakan kontemporer, ada banyak pilihan, dari masakan internasional sampai kontemporer yang dasarnya dari masakan tradisional. Lima dan Cusco penuh dengan restauran berkualitas. 

Berdasarkan penilaian The World's 50 Best Restaurants, untuk periode tahun 2021, dua restauran di Lima menduduki posisi sepuluh besar: Central (ke-4) dan Maido (ke-7). Entah kenapa, Michelin Guide tidak memasukkan Peru dalam penilaian mereka (di seluruh Amerika Latin hanya Brazil).

Satu lagi yang perlu dicatat, Peru menawarkan masakan Nikkei, yaitu fusion Jepang-Peru. Seperti yang kita ketahui, pada akhir abad XIX Peru menjadi tujuan migrasi Jepang, setelah pemerintah Jepang dan Peru membuat satu kesepakatan. Akibat krisis demografis, penduduk Jepang membutuhkan wilayah baru untuk memiliki kehidupan yang lebih baik, sementara Peru membutuhkan tenaga kerja.

Dengan apa yang dimilikinya, Peru pantas dimasukkan ke dalam bucket list kita.

Mexico City, 19 November 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun