Pada tanggal 1 dan 2 November orang-orang berziarah ke makam keluarga. Penduduk di kota-kota besar seperti Mexico City memang kini tidak semua melakukannya, tetapi di daerah berziarah ke makam keluarga masih terus menjadi satu tradisi penting.Â
Pada tahun 80-90an ada kebiasaan menyewa mariachi untuk bernyanyi di makam. Di beberapa daerah, bahkan mereka berziarah pada malam hari. Makam penuh dengan bunga cempasuchil dan lilin. Kadang diletakkan foto orang yang sudah meninggal itu dan beberapa hal (seperti yang ada pada altar) di dekat nisan.
Mereka percaya bahwa pada hari itu para arwah akan datang mengunjungi keluarga mereka dan menikmati persembahan yang disediakan di altar.Â
Bunga cempasuchil berfungsi sebagai penunjuk jalan menuju rumah keluarga mereka, air untuk menghilangkan dahaga setelah melakukan perjalanan jauh, sementara garam berguna agar jiwa mereka tetap kuat.
Bagaimana Asal Usul Perayaan Dia de Muertos?
Banyak yang menyebutkan bahwa perayaan ini berasal tradisi yang sudah ada sebelum orang-orang Spanyol datang (masa prahispanik).Â
Pada masa imperium Azteka orang-orang mexica memiliki kebiasaan memberikan penghargaan kepada orang-orang yang telah meninggal, yang dilakukan terutama setelah selesai panen (antara September dan November).
Menurut kepercayaan mereka, setelah meninggal jiwa akan melakukan perjalanan menuju suatu tempat.Â
Arkeolog Eduardo Lopez Moctezuma menjelaskan bahwa ada empat tempat yang menjadi tujuan, yaitu: Tonatiuhichan (bagi orang-orang yang telah berkorban dalam pertempuran, upacara, atau melahirkan), Tlalocan (bagi orang-orang yang meninggal karena air), Chichihualcuauhco (bagi bayi-bayi; dan mereka akan dilahirkan kembali), dan Mictlan (bagi orang-orang yang meninggal karena sebab di luar yang disebutkan).