Banyak orang tahu bahwa Mexico City adalah salah satu kota di dunia yang memiliki masalah polusi udara yang cukup serius. Kebanyakan orang sering mempermasalahkan bentuk Mexico City yang seperti mangkuk yang menjadi biang keladi polusi udara.Â
Memang benar bentuk geografis Mexico City yang seperti mangkuk merupakan salah satu alasan mengapa masalah polusi udara di Mexico City sulit diatasi. Namun, bukan karena bentuknya yang seperti mangkuk, lantas polusi udara meraja lela di kota ini.
Menurut informasi yang diberikan Kementrian Lingkungan Hidup, penyebab polusi udara di Mexico City adalah: kendaraan (60%), industri (24%), perumahan (13%), dan jasa (3%). Pertanyaannya adalah mengapa program-program yang dijalankan pemerintah Mexico City, seperti formulasi ulang bensin, verifikasi kendaraan yang bersifat wajib, program Hoy No Circula (seperti program ganjil-genap), relokasi pusat industri, kampanye pendidikan jalan, program restorasi dan konservasi area hijau dan perubahan peraturan, sampai hari ini tidak dapat mengatasi masalah polusi udara tersebut?Â
Salah satu jawabannya adalah bahwa Mexico City memiliki jumlah penduduk besar. Kalau kita lihat kembali di atas, 60% penyebab terbesar polusi udara adalah kendaraan (ditambah 13% dari perumahan). Menurut catatan INEGI (badan pusat statistik Meksiko), di Mexico City ada 4,7 juta kendaraan yang teregistrasi (dan beredar) dan untuk wilayah metropolitan jumlahnya mencapai sekitar 5,3 juta kendaraan.Â
Yang ironisnya adalah bahwa kendaraan umumlah yang banyak menimbulkan polusi udara, terutama yang menggunakan mesin diesel, karena memancarkan lebih banyak partikel nitrogen oksida. Itu sebabnya, pemerintah Mexico City lebih menganjurkan penduduk untuk menggunakan Metro dan Metrobus.Â
Pemerintah juga memberikan rambu-rambu tentang tingkat polusi udara: skala 1-3 (resiko polusi udara rendah, artinya aman untuk melakukan kegiatan di udara terbuka), skala 4-6 (resiko polusi udara menengah, artinya sebaiknya mengurangi kegiatan di udara terbuka), skala 7-9 (resiko polusi udara tinggi, artinya harus mengurangi kegiatan di udara terbuka), dan 10 ke atas (resiko polusi udara sangat tinggi, artinya sebaiknya berada di dalam rumah terutama bagi usia rentan, seperti anak-anak dan manula).
Polusi udara berbahaya bagi kesehatanÂ
Mungkin kita bertanya mengapa polusi udara berbahaya bagi kesehatan? Apa dampaknya bagi kesehatan? Partikel-partikel apa saja yang terkandung di udara yang menyebabkan polusi udara? Pada umumnya udara yang terkontaminasi mengandung partikel-partikel yang berasal dari asap dari kendaraan seperti truk, pabrik dan api, serbuk tanaman, spora jamur, kulit yang mengelupas dari tubuh, kotoran, oksida dan logam.Â
Jika udara yang mengandung partikel-partikel tersebut kita hirup, ini akan mempengaruhi kesehatan kita secara langsung kepada sistem pernafasan. Mengapa? Karena ketika kita bernafas, partikel yang tersuspensi dapat bertahan di paru-paru untuk waktu yang lama, bahkan dapat masuk ke aliran darah. Menurut informasi Badan Pemantauan Atmosfer, partikel tersuspensi (dalam bentuk padat, cair, dan uap) dapat bertahan di udara. Ketika tidak ada angin yang cukup untuk membawa pergi partikel-partikel tersebut, partikel-partikel itu melayang di udara.Â
Semakin hari, semakin banyak jumlah partikel tersebut. Pada musim dingin (November-Februari) polusi udara semakin meningkat, karena tidak ada hujan, panas matahari dan suhu uradata turun. Menurut informasi, periode ini dikenal sebagai musim pencemaran partikel, karena peningkatan konsentrasi polutan ini, terutama pada pagi hari, antara jam 05:00 dan 12:00.Â