Mohon tunggu...
Evi Siregar
Evi Siregar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen-peneliti

Bekerja di sebuah universitas negeri di Mexico City.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jacaranda, Sakuranya Mexico City

5 April 2019   07:00 Diperbarui: 2 Mei 2019   09:38 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jacaranda. Foto: Evi Siregar

Musim dingin telah berakhir dan musim semi telah tiba. Di Mexico City, khususnya, musim semi ditandai dengan berbunganya pohon-pohon Jacaranda yang mayoritas ditanam di sepanjang jalan-jalan utama di kota ini. Pada saat musim semi seperti sekarang ini, jalan-jalan protokol di Mexico City dipenuhi warna ungu, cantik sekali. 

Ketika melihat bunga-bunga Jacaranda bermekaran, mungkin yang terlintas di benak kita adalah musim bunga di Jepang yang dipenuhi dengan Sakura di mana-mana. 

Sepintas Jacaranda mirip dengan Sakura. Apa benar Jacaranda adalah pohon yang sengaja dibudidayakan di Mexico City ini berasal dari pohon Sakura, seperti yang "digunjingkan" orang? Kalau bukan, lalu dari mana asalnya?

Kalau kita bertanya atau mencari informasi mengenai Jacaranda di Mexico City, paling tidak ada tiga versi yang menceritakan asal-usul pohon Jacaranda. 

Dalam versi pertama dikatakan bahwa Plutarco Elias Calles (Presiden Meksiko yang memerintah selama periode 1924-1928 dan dikenal sebagai tokoh penting dalam Revolusi Meksiko), suatu ketika melakukan perjalanan ke Washington DC dan melihat pohon-pohon Sakura sedang berbunga di satu daerah di kota itu. Ia takjub dengan keindahan bunga-bunga tersebut. 

Setelah kembali ke Mexico City, ia meminta kepada Pascal Ortiz Rubio (politikus dan diplomat yang sempat menjabat sebagai Presiden Meksiko pada tahun 1930, tetapi tewas dibunuh tak lama setelah mengambil sumpah sebagai presiden) untuk menghubungi pemerintah Jepang dan memohon kepada mereka untuk menghadiahkan pohon-pohon Sakura untuk ditanam di Mexico. 

Menurut kabar, oleh karena tidak dimungkinkannya budi daya pohon Sakura di Meksiko, pemerintah Jepang menganjurkan untuk menanam pohon yang mirip dengan Sakura yang terdapat di wilayah Amerika Selatan.

Cerita versi kedua dihubungan dengan Miguel Angel de Quevedo (insinyur dan peneliti terkenal Meksiko yang sebagian besar hidupnya didedikasikannya untuk studi dan pengembangan dunia flora). 

Dia sangat peduli terhadap penghijauan kota. Salah satu pohon yang dipelajarinya adalah Jacaranda yang ditemukannya di kota Veracruz, Meksiko, dan membawanya ke Mexico City bersama pohon-pohon lainnya untuk dikembangbiakkan. 

Dalam versi ketiga diceritakan bahwa seorang penguasa di Propinsi Hidalgo, Meksiko, mengundang seorang tukang kebun jepang profesional yang bernama Tatsugoro Matsumoto untuk membuat kebun model asia di rumahnya dan beberapa taman di kota Hidalgo. 

Tatsugoro Matsumoto, yang pernah bekerja di Peru dan kemudian di Brasil, datang ke Hidalgo dengan membawa beberapa jenis pohon yang tumbuh di Amerika Selatan untuk ditanam, termasuk Jacaranda. 

Hasil kerja keras Tatsugoro Matsumoto terdengar sampai ke Mexico City. Demikianlah Jacaranda mulai ditanam di Mexico City sekitar tahun 1920-an dan 1930an. 

Kelihatannya cerita versi ketiga adalah yang paling mendekati kebenaran. Seorang akademisi Meksiko, Sergio Hernandez, yang menggeluti studi Jepang pernah menulis sebuah artikel menarik tentang imigran Jepang di Meksiko dan Jacaranda. 

Dalam artikel tersebut ia menuliskan bahwa pada tahun 1912 Yukio Ozaki (yang pada saat itu menjabat sebagai walikota Tokyo) menghadiahi pemerintah Amerika Serikat sekitar tiga ribu pohon Sakura untuk ditanam di kota Washington DC. 

Oleh karena adanya kemiripan kondisi alam, pohon-pohon Sakura tersebut berhasil ditanam; dan setelah beberapa tahun kemudian, pada musim semi jalan-jalan di kota Washington DC dipenuhi bunga Sakura. 

Tertarik dengan keindahan bunga Sakura di kota Washington DC, Presiden Pascual Ortiz Rubio meminta pemerintah Jepang menghadiahinya pohon-pohon Sakura untuk ditanam di sepanjang jalan protokol di Mexico City sebagai simbol persahabatan antara pemerintah Meksiko dan Jepang (termasuk persahabatan di antara kedua kepala negara tersebut). 

Menanggapi permintaan pemerintah Meksiko, Kementrian Luar Negeri Jepang meminta Tatsugoro Matsumoto, seorang imigran yang telah tinggal cukup lama di Meksiko, melakukan penelitian untuk mengetahui apakah pohon Sakura dapat ditanam di Mexico City. 

Setelah melakukan beberapa kali percobaan, Tetsugoro Matsumoto menyimpulkan bahwa pohon sakura tidak mungkin ditanam di Mexico City.

Menurut catatan Sergio Hernandez, Tatsugoro Matsumoto adalah generasi pertama orang Jepang yang datang ke Meksiko, bahkan ke Amerika Latin. Berikut ini kutipannya:

Tatsugoro Matsumoto adalah salah satu imigran pertama yang tiba di Meksiko, hanya satu tahun sebelum imigrasi besar-besaran dari Jepang tiba di Chiapas pada tahun 1897. Ia juga salah satu imigran pertama yang datang ke Amerika Latin. Ia bekerja bertahun-tahun di Peru. 

Ia diundang ke Peru untuk membuat taman model Jepang di salah satu tempat paling bergengsi di kota Lima. Di sana ia bertemu dengan seorang tuan tanah dan penambang Meksiko kaya raya bernama Jose Landero, yang kagum dengan hasil pekerjaannya. 

Kemudian, ia diundang Landero ke Hacienda San Juan Hueyapan, dekat kota Pachuca, untuk membuat taman dengan model yang sama. Tatsugoro Matsumoto sempat pulang ke Jepang dan kembali lagi ke Meksiko pada tahun 1896 dan terus tinggal di sini sampai ia meninggal pada tahun 1955. 

Sergio Hernandez juga menuliskan bahwa ketika Tetsugoro Matsumoto tiba di Meksiko, Colonia Roma adalah salah satu daerah tempat tinggal orang-orang kaya baru di Mexico City selama masa pemerintahan Porfirio Diaz (1876-1911). 

Rumah-rumah mereka memiliki taman dan dibutuhkan seseorang untuk mengurusnya. Tetsugoro Matsumoto adalah salah satu orang yang mendesain dan merawat taman-taman elegan di daerah itu. Sergio Hernandez menuliskan bahwa Tetsugoro Matsumoto bukanlah seorang tukang kebun, dia lebih mirip sebagai seorang arsitek lansekap karena di Jepang ia lulus sebagai ueki-shi. 

Hasil kerja keras Tatsugoro Matsumoto sangat dihargai, terutama di lingkungan orang-orang kaya di Mexico City. Pada tahun 1900 Mexican Herald menulis sebuah laporan tentang imigran Jepang, termasuk Tatsugoro Matsumoto dan karya-karyanya. Berita ini sampai ke tangan Presiden Porfirio Diaz dan Tatsugoro Matsumoto diminta Presiden Porfirio Diaz untuk mengurus kebun di Kastil Chapultepec dan hutan lindung yang mengelilingi kastil megah itu.

Seperti yang kita ketahui, masa pemerintahan Porfirio Diaz merupakan bagian dari revolusi meksiko yang cukup komplek. Ketika situasi politik di Meksiko stabil, Tetsugoro Matsumoto, yang memiliki hubungan baik dengan beberapa presiden Meksiko, menganjurkan Presiden Alvaro Obregon (1920-1924) untuk menanam pohon Jacaranda di jalan-jalan utama di Mexico City. Pohon ini diperkenalkan Tatsugoro Matsumoto, yang dibawanya dari Brasil. 

Kondisi alam di Mexico City ternyata memadai untuk membudidayakan pohon Jacaranda dan dapat berbunga pada musim semi, seperti pohon Sakura, bahkan bunganya dapat bertahan lebih lama dibanding bunga Sakura, karena hampir tak ada hujan turun di Mexico City selama bulan Maret dan April. 

Itu sebabnya, bunga Jacaranda dapat dinikmati mulai dari pertengahan bulan Maret sampai pertengahan bulan April, bahkan bisa lebih.

Mexico City, 4 April 2019.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun