Kalau kita bicara tentang Meksiko, ada banyak imej yang muncul dalam pikiran kita, salah satunya adalah talavera, keramik khas dari Meksiko. Talavera banyak diincar para turis kalau datang ke Meksiko. Untuk membelinya mereka pergi ke kota Puebla, Estado de Puebla, negara bagian yang terletak di bagian timur-tenggara Mexico City yang berjarak sekitar 135 km. Yang seperti apa sih yang dimaksud dengan (atau masuk dalam kategori) keramik talavera?
Di Meksiko pada umumnya kalau kita berbicara tentang talavera, referensi kita mengacu pada maiolica atau majolica (tembikar/gerabah yang terbuat dari tanah liat yang beremail timah), berwarna biru, kuning, hitam, hijau, oranye dan ungu muda, dan hand made. Mungkin agar lebih mudah kita merujuknya pada keramik.
Produk talavera mencakup peralatan makan dan minum, peralatan masak dan dapur, wastafel, benda-benda dekoratif, dan banyak lagi. Begitu uniknya talavera yang dibuat di Estado de Puebla (terutama di Atlixco, Puebla, Cholula dan Tecali), sehingga akhirnya pada tanggal 17 Maret 1995 dipatenkan dengan denominasi Talavera de Puebla ('Talavera dari Puebla'). Pada tanggal 10 September 1996 denominasi ini diubah menjadi hanya Talavera.
Namun, sebenarnya kata talavera bukanlah berarti gerabah, tembikar atau barang pecah belah (atau keramik) yang terbuat dari tanah liat (dan beremail timah), melainkan nama sebuah kabupaten di Spanyol. Nama lengkap daerah ini adalah Talavera de la Reina, yang terletak di Toledo (di barat laut Spanyol).
Di tempat ini diproduksi jenis gerabah dan tembikar yang sangat khas, salah satu yang sangat populer di Spanyol. Menurut catatan sejarah, pada awalnya sudah ada gerabah/tembikar Romawi dan ketika Islam menguasai Spanyol, industri tanah liat (terutama untuk membuat benda-benda dekoratif) dan pengetahuan dan seni membuat gerabah dan tembikar diturunkan kepada masyarakat Spanyol.
Ketika wilayah itu dipimpin oleh penguasa Kristen, terjadi perubahan ikonografi. Pada abad ke-16 produksi gerabah dan tembikar di Talavera de la Reina mencapai masa keemasan dan begitu penting di Eropa, karena kualitasnya tak kalah dengan produksi dari Delf (Belanda) atau Sevres (Perancis).
Gerabah, tembikar dan barang pecah belah dari tanah liat yang dibuat di Atlixco, Puebla, Cholula y Tecali, Propinsi Puebla, bermula pada masa Virreinato de Nueva Espaa (biasa dikenal hanya dengan nama Nueva Espaa, wilayah jajahan Spanyol di Amerika Latin).
Menurut Emma Yanes Rizo, peneliti dari Instituto Nacional de Antropologia e Historia (INAH), pada tahun 1550 satu kelompok kecil pengrajin (baca: ahli) gerabah/tembikar yang berasal dari Talavera de la Reina, Sevilla dan Gnova, Spanyol, datang ke Nueva Espaa (Meksiko).
Para pengrajin gerabah/tembikar tersebut memilih Puebla, karena di sini dapat ditemukan bahan utama untuk membuat gerabah dan tembikar seperti di Talavera de la Reina. Selain itu, wilayah ini merupakan wilayah perdagangan sangat strategis (menghubungkan Veracruz dan Mexico City).
Di tempat tinggal yang baru ini mereka mulai memproduksi gerabah, tembikar dan barang pecah belah dari tanah liat lainnya, dengan memadukan pengetahuan yang mereka bawa dari Spanyol (juga dari negara-negara Eropa lainnya) dan dikombinasikan dengan pengetahuan dan budaya lokal (terutama budaya prahispanik), termasuk budaya para budak kulit hitam.
Awalnya para pengrajin gerabah dan tembikar itu memproduksi pipa untuk saluran air. Kebetulan pada masa itu wilayah tempat mereka tinggal sedang dalam pembangun dan diperlukan pipa untuk mengalirkan air, terutama ke gereja, biara, dan rumah-rumah. Selain pipa untuk saluran air, mereka juga memproduksi casserole dan kendi.
Seiring dengan berjalannya waktu, kemudian mereka mulai memproduksi gerabah, tembikar, dan barang pecah belah lain yang berkualitas tinggi, terutama untuk memenuhi permintaan para keluarga kaya di sana, karena kesulitan mendapatkan peralatan makan dan minum porselen dari Eropa (harga semakin mahal dan mudah pecah).
Itulah awal produksi peralatan makan dan minum, peralatan masak dan dapur, serta benda-benda dekorasi talavera di Puebla. Menurut Emma Yanes Rizo, para pengrajin tersebut memperkaya dan mengembangkan pengetahuan dan teknik mereka (terutama antara tahun 1550-1620), sehingga pada suatu ketika mereka menghasilkan sebuah teknik dan produksi yang berbeda dari asalnya (Eropa), yang kemudian diturunkan dari generasi ke generasi.
Seperti yang kita ketahui, orang-orang Spanyol dan Eropa lainnya yang tinggal di Nueva Espanya melakukan kawin campur dengan masyarakat setempat. Dari sini muncul criollos (keturunan orang Eropa yang lahir dan besar di Nueva Espaa) dan mestizos (keturunan campuran antara orang Eropa dan penduduk asli Nueva Espanya).
Para criollos dan mestizos itulah (yang di kemudian hari menjadi orang Meksiko seperti yang sekarang kita kenal) yang mempertahankan tradisi pembuatan talavera di Puebla. Itulah sebabnya teknik pembuatan gerabah, tembikar dan barang pecah belah dari tanah liat lainnya yang dikembangkan di Puebla ini, dengan kata lain: Talavera, diakui sebagai produk Meksiko.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa denominasi Talavera (yang awalnya bernama Talavera de Puebla) adalah denominasi atas produk gerabah, tembikar, dan barang pecah yang terbuat dari tanah liat beremail timah (agar lebih mudah sebut kita saja keramik) yang hanya diproduksi di Atlixco, Puebla, Cholula dan Tecali, Negara Bagian Puebla.
Mengenai prosedur pembuatan keramik Talavera, sebenarnya hampir sama dengan pembuatan keramik pada umumnya. Pertama, persiapan bahan baku utama (tanah liat), yaitu campuran antara tanah liat hitam dan tanah liat putih. Kedua, pembuatan bentuk dan desainnya serta pembakaran pertama dengan panas antara 800-1000 Celcius selama 10 jam di dalam tempat pembakaran khusus.
Ketiga, pengglasuran, pembuatan motif, dan pembakaran kedua dengan panas mencapai 1150 Celcius, yang akan menghasilkan keramik berwarna gading keabu-abuan mengkilap (warna dasar) dan warna-warna motif yang cerah.
Kekhasan produk keramik Talavera, antara lain terletak pada campuran bahan dasarnya, pembuatan bentuk keramiknya yang secara manual, tempat pembakaran keramiknya (disebut jahuate, yaitu panggangan yang terbuat dari batu bata), bahan pengglasurannya (disebut alarca, yaitu campuran dari silika, abu padat yang dikalsinasi, timbal dan timah), serta pembuatan motifnya yang menggunakan teknik stensil dan penggunaan warna-warna alami (yang berupa oksida logam polikromatik).
Satu hal penting untuk mengetahui keaslian keramik Talavera adalah sertifikat NOM-132-SCFI. Sebuah pabrik pembuatan keramik Talavera asli harus memiliki sertifikat ini, yang artinya bahwa seluruh pembuatan keramik di tempat itu mematuhi dan melindungi keaslian produk mereka, mengikuti prosedur pembuatan pertama kali (merujuk pada abad ke-16), serta menggunakan tanah liat yang diambil dari daerah Atlixco, Cholula, Puebla dan Tecali.
Menurut German Gutierrez Herrera, ada 8 pabrik yang memiliki sertifikat keramik Talavera (sebenarnya ada 16 pabrik, tetapi beberapa di antaranya kehilangan sertifikat), yaitu Talavera Casa Celia, Talavera Santa Catarina Talavera de Nueva Espanya, Uriarte Talavera, Talavera de las Americas, Talavera de la Luz Talavera Virgilio, dan Talavera de la Reina.
Mexico City, 15 Januari 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H