Penonton tanpa diberi aba-aba lagi langsung bernyanyi koor mengikuti denting gitar yang dikocok Sawung Jabo. Tepuk tangan selalu membahana setiap selesai satu lagu untuk segera disambung lagu lainnya. Lagu "Bongkar", "Bento", "Hio" dan semacamnya menjadi makanan empuk para penonton.
Tak terasa semua penonton akhirnya menjadi begitu larut dengan sihir dari panggung. Malampun akhirnya harus berubah menjadi semakin larut dan pertunjukan harus selesai. FKY27 sudah usai, kini saatnya untuk menunggu tahun depan datang lagi, di tempat yang berbeda dengan konsep yang kita tidak tahu akan sama ataukah akan banyak perubahan konsep.
Jogja memang kota yang berhati nyaman, inilah kota kita, kota tempat sepeda terus dikayuh, kota tempat pelajar belajar dan tempat seniman berkesenian. Inilah kota Jogja tercinta. Sampai jumpa lagi di FKY28 tahun depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H