Mohon tunggu...
Eko Sutrisno Hp
Eko Sutrisno Hp Mohon Tunggu... lainnya -

Blogger Goweser Jogja, owner Mie Sehati (http://miesehati.com).|.\r\n Anggota komunitas TDA, |.\r\n Blog pribadi http://eeshape.com Blogger Goweser!Runner.|.\r\nhttp://eeshape.com/ |\r\n eko.eshape@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nabi Darurat itu namanya Joko Kamto

9 Maret 2012   07:06 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:19 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tepuk tangan membahana ketika Sabrang Noe Letto mengumumkan para pemeran Pagelaran Teater Nabi Darurat Rasul Adhoc di Taman Budaya Jogjakarta. Para pemainpun terus memberi hormat pada para penonton yang terus bertepuk tangan, sampai akhirnya pertunjukan memang harus diakhiri. Tanpa terasa ternyata pertunjukan ini memakan waktu sekitar 3 jam. Sebuah durasi pertunjukan yang luar biasa untuk ukuran masa kini. Saat para penonton pada umumnya lebih suka tontonan yang hanya berdurasi sekitar 2 jam, ternyata Teater Perdikan tetap "pe dhe" dengan menampailkan sebuah pagelaran selama 3 jam. Hasilnya tentu bisa terlihat dari respon penonton yang tetap segar di sepanjang pertunjukan. Tentu tidak semua penonton dalam kondisi segar seperti itu. Ada saja sebagian penonton yang mendengkur atau pulas tertidur di antara penonton lain yang serius menyimak tampilan teater Perdikan dari awal sampai akhir.

Komentar pada artikelku tentang Nabi Darurat Siapa Itu ternyata tidak terbukti. Waktu itu aku sempat kaget juga mendapat komentar seperti ini : Tontonan yang tidak layan ditonton. Dari judulnya saja sudah dapat menyesatkan orang lain. Apa yang dicari dari tontonan ini? Tidak ada. Yang ada hanya memenuhi rasa penasaran yang tidak terarah. Apakah sekedar ingin mendapatkan uang yang banyak? Atau ingin mendapatkan pembaca yang banyak? Mereka mempermainkan kata-kata untuk mendapatkan keuntungan yang sedikit, namun mengorbankan keuntungan yang besar. Astaghfirullahal ‘adhim.
nabi darurat (18)
nabi darurat (18)
Judul pagelaran teater Perdikan ini memang ada nuansa nakalnya, tapi kalau melihat penampilan seluruh ceritanya, maka kesan seperti itu tidak muncul. Justru Emha ingin menunjukkan bahwa fenomena seperti ini ada dan solusinya juga ada. Cuma naskah Nabi Darurat Rasul Adhoc ini termasuk cukup berat, sangat berat malahan, tetapi sutradara dengan piawai memasukkan kelompok musik Letto yang membuat materi yang berat itu bisa sedikit mencair.
nabi darurat (5)
nabi darurat (5)
Jempol dua patut diberikan pada Agus Patub yang begitu santai memerankan perannya. Dialog yang cerdas dan khas Jogja mewarnai sebagian besar adegan Letto. Sutradara pasti nanti akan membuat suasana versi lain saat dipentaskan di Surabaya atau Jakarta. Materi berat yang diucapkan Ruwat Sengkolo diterjemahkan dalam dialog-dialog cair oleh Agus Patub dan teman-teman Lettonya. Adegan kelompok Letto juga menunjukkan bahwa sebenarnya kaderasi teater Jogja amat sangat kurang padahal bakat-bakat baru bisa muncul darimana saja.
nabi darurat (15)
nabi darurat (15)
Joko Kamto yang begitu prima memainkan perannya bukan membuatku senang dan bahagia. Meski aku harus mengangkat empat jempol pada Joko Kamto, tetapi adegan-adegan yang dia mainkan justru menunjukkan bahwa belum ada yang bisa menggantikan peran Joko Kamto di dunia teater Jogja. Kalau saja bukan Joko Kamto yang memainkan peran Ruwat Sengkolo dalam pertunjukkan Nabi Darurat Rasukl Adhoc ini, maka bukan tidak mungkin akan lebiih banyak lagi penonton yang tertidur di kursi empuknya. Akupun mencoba menduga-duga kenapa ada saja penonton di dekatku yang bisa tertidur pulas saat menonton pagelaran ini. 1. Mungkin saja dia bukan penonton teater asli, tetapi datang menonton karena dia percaya bahwa pertunjukan ini hanya akan berlangsung paling lama dua jam. 2. Mungkin dia datang ke pertunjukkan ini hanya mengantar kawan atau saudaranya dan bukan mau menonton teater. 3. Bisa jadi dia memang penggemar fanatik Letto, jadi dia datang hanya ingin menikmati penampilan Letto. 4. Mungkin ada penyebab lain yang aku tidak tahu, silahkan tulis di komentar artikel ini.
nabi darurat (9)
nabi darurat (9)
Sekedar saran buat sang sutradara, bila beberapa dialog lebih diperingkas, lebih cerdas, maka jangan-jangan tidak ada satupun penonton yang tertidur. Bagi yang belum nonton silahkan buktikan sendiri kemampuan akting prima dari Joko Kamto dan Agus Patub Letto. Buat pemain yang lain. salut juga kuucapkan, karena tetap setia dengan dunia yang sudah makin ditinggalkan ini. Salam sehati. [caption id="attachment_3736" align="aligncenter" width="593" caption="Beli Indonesia, tonton Rasul Darurat, asli produk Indonesia"]
Beli Indonesia, tonton Rasul Darurat, asli produk Indonesia
Beli Indonesia, tonton Rasul Darurat, asli produk Indonesia
[/caption] +++ Foto-foto selengkapnya bisa dilihat disini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun