Mohon tunggu...
Eko Sutrisno Hp
Eko Sutrisno Hp Mohon Tunggu... lainnya -

Blogger Goweser Jogja, owner Mie Sehati (http://miesehati.com).|.\r\n Anggota komunitas TDA, |.\r\n Blog pribadi http://eeshape.com Blogger Goweser!Runner.|.\r\nhttp://eeshape.com/ |\r\n eko.eshape@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Meski Naik Motor dan Nginap tetap Ikut Pelatihan Bisnis Mie Sehati

12 Juli 2011   15:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:43 1851
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Luar biasa cewek yang satu ini. Berangkat dari Tegal dan sempat nginap dulu di Purwokerto, akhirnya sampai juga dia di Jl Cungkuk Raya 258 Yogyakarta. Itulah tempat dia punya mimpi untuk dapat menguasai cara pembuatan mie yang sehat tapi tetap lezat. "Saya sebenarnya mencari mie sehat agar bisa dikonsumsi dengan aman, tapi malah ketemu blog Mie Sehati", cerita cewek itu ketika menemukan blog Mie Sehati di internet.


Selama pelatihanpun dia tidak henti-hentinya mencatat apa yang diucapkan oleh instruktur dan kalau catatan ditinggalkan, maka dia memainkan pocket cameranya sebagai video camera. Semua kegiatan instruktur direkamnya.

"Boleh  direkam kan Bu?", katanya meminta ijin.

Tentu sang instruktur mengijinkannya. Konsep Sang Instruktur memang bagaimana semua orang bisa dengan mudah membuat mie sehat dan bisa buka usaha mie ayam dengan modal yang relatif sedikit.

"Wah berat ya Bu memutar mesin giling mienya?"

"Ah nggak juga, biasa biasa saja kok"

"Kayaknya harus ada dua orang ya Bu untuk membuka usaha mie ayam ini?"

"Untuk awal usaha, cukup satu orang saja. Kalau sudah berkembang baru mulai dengan orang yang lebih banyak"

"Memang cukup satu orang saja Bu, kayaknya banyak sekali yang harus dikerjakan"

"Hahahaha....memang terlihat banyak tapi sebenarnya yang penting hanya menggiling mienya saja"

"Kok bisa Bu?"

"Lihat saja. Minyak mie ayam ini cukup dibuat sekali dan bisa untuk beberapa hari"

"Oooo..oya ya..."

"Pangsit mie juga begitu. Tidak harus tiap hari, demikian juga ayamnya, tidak harus tiap hari masak"

"Hehehe..iya ya Bu..."

"Kalau masih satu kilo sehari, maka memang harus memakai lima jari untuk mengaduk tepung dan menggilingnya, tapi kalau sudah sehari sepuluh kilo, maka cukup dengan satu jari saja sudah selesai"

"Kok bisa?"

"Ya bisa, tinggal tunjuk tangan dan nyuruh orang kok..."

Dialog terakhir ini biasanya dimunculkan oleh pak Syamsu Master Mie Perto dalam setiap pelatihan yang dibimbingnya.

 

13388587071977797644
13388587071977797644
 

Bagi yang sering mengikutinya tentu hafal dengan guyonan ini, tetapi tetap saja mereka tertawa setiap pak Syamsu menceritakannya kembali. Apalagi bagi mereka yang belum pernah mendengarnya, pasti jadi terpingkal-pingkal dibuatnya.

Pelatihan Mie Ayam Sehati memang selalu unik dari setiap pelatihan ke pelatihan lainnya. Ada yang datang naik mobil mewah hanya untuk belajar membuat mie yang sehat dan lezat tapi ada juga yang sudah pandai membuat mie ayam dan ingin mencari ilmu tambahan untuk memantapkan rasa mie ayamnya. Beberapa penjual mie itu akhirnya menemukan resep tersendiri dan itu syah-syah saja.

Semua binaan mie sehati | Perto Group memang dibebaskan untuk berkreasi dengan ilmunya masing-masing. Hanya saja kalau tetap memakai resep dari mie sehati | Perto Group harus memakai "biang" mie yang dijual seharga 5.000 rupiah per bungkus untuk campuran 1 kg tepung atau setara dengan 18 buah porsi mie ayam.

Pelatihan kali ini, pesertanya yang naik motor dan menginap ada dua, yang satu dari Tegal dan satunya lagi dari Ngawi. Peserta lainnya yang terjauh datang dari Pulau Bangka, sedangkan yang tedekat tetap dari Yogyakarta. Setelah menyantap mie ayam hasil masakan sendiri merekapun pulang ke rumah masing-masing.

Tak terbayangkan betapa capeknya naik motor dari Yogya ke Tegal. aku naik mobil saja capek apalagi naik motor bebek. Kalau semangat wirausaha sudah mendarah daging maka semua halangan jadi terasa ringan.

1338858904759821962
1338858904759821962

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun