Mohon tunggu...
Eko Sutrisno Hp
Eko Sutrisno Hp Mohon Tunggu... lainnya -

Blogger Goweser Jogja, owner Mie Sehati (http://miesehati.com).|.\r\n Anggota komunitas TDA, |.\r\n Blog pribadi http://eeshape.com Blogger Goweser!Runner.|.\r\nhttp://eeshape.com/ |\r\n eko.eshape@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Burlesque : Drama percintaan Full Musik

31 Januari 2011   23:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:00 651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Acara nobar bareng para admin kompasiana akhirnya terlaksana juga pada Senin malam, di akhir bulan Januari 2011. Ada beberapa nama yang absen, sehingga hanya 11 orang yang tercatat hadir di acara nobar ini. "Cari yang jam tayangnya paling cepet mas Is. Takut kemalaman" "Ada Shaolin tapi jam tayangnya agak malam dan ada Burlesque, tapi sudah main semenit yang lalu. Gimana?" "Ada Jason Statham juga tuh..." "Jangan Statham aku gak tahan melihat kekerasan film ini, Burlesque aja.." "Lho kang Pepih udah nonton kalau Burlesque" "Kang Pepih kan baik hati, kita ajak saja dia menemani kita" Jadilah akhirnya nonton Burlesque (olok-olok?) Inilah hasil pengamatan dari Kaca Mataku tentang film Olok-olok (?) Ini adalajh sebuah film tentang sebuah keinginan untuk bernyanyi, menari dan menjadi Diva di sebuah klub Burlesque, milik seorang Cher yang sangat lagendaris. Ali (Alice) yang diperankan oleh Christina Aquilera bersedia melakukan segalanya demi obsesinya untuk menjadi penyanyi dan penari di klub itu. Otaknya yang cerdik selalu membantunya menyelesaikan masalah demi masalah. Peluang memang sebenarnya ada dimana-mana dan harus diambil pada kesempatan pertama. Perjuangan untuk mewujudkan cita-cita membuat Ali, seorang gadis dusun (kampungan) yang sejak umur 7 tahun sudah harus kehilangan ibunya ini, pantang menyerah terhadap rintangan apapun yang menghadangnya. Mulai dari menjadi pramuniaga, sampai harus menyerobot ikut audisi tanpa mendaftar dilakukan Ali dan senyum kepuasan mengembang di bibirnya ketika saatnya tiba untuk ikut bernyanyi di atas panggung. "Penonton datang ke Burlesque tidak untuk menonton orang bernyanyi!" Sebuah kalimat yang menantang bagi Ali untuk membuktikan bahwa dirinya layak tampil sebagai Diva. Ali tidak hanya bisa menari, tapi dia jago menyanyi juga. Cerita akhirnya berubah mirip sinetron Indonesia. Ali akhirnya mendapat kesempatan untuk menunjukkan bakat menyanyinya gara-gara penampilannya disabot oleh pesaingnya dengan cara mematikan sound system panggung. Sutradarapun akhirnya terjebak pada keinginannya untuk menampilkan film drama musikal, drama percintaan dengan bumbu humor di beberapa adegan. Ada sekitar sepuluh lagu yang ditampilkan di film itu. Kebanyakan dinyanyikan oleh Ali (Christina Aguilera), sisanya dinyanyikan oleh Cher. Cerita mulai melamban ketika para bintang yang bersuara emas ditampilkan secara utuh. Lagu "You Haven't Seen The Last of Me" begitu indah dinyanyikkan dalam keremangan yang menawan. Sangat kontras dengan berbagai lagu sebelumnya yang penuh hingar bingar. Risikonya memang alur cerita menjadi lamban. Drama percintaan ala sinetron makin mengental ketika Ali mulai menerima kehadiran Jack dalam hidupnya. Cerita makin mudah ditebak ketika tunangan Jack melabrak rumah Jack dan mengusir Ali dari apartemen Jack. Secara keseluruhan film drama musik ini biasa-biasa saja. Namun bagi para penggemar sang Diva, maka pasti akan terpuaskan oleh akting sang Diva dalam bernyanyi maupun menari. Apalagi tata suara film ini memang dicermati benar-benar oleh sang sutradara, sehingga musik yang sampai ke telinga para penonton sudah teramu dengan baik. Disarankan bagi yang tidak suka melihat penampilan seksi dengan asesori ala kadarnya yang menempel di tubuh untuk tidak melihat film ini. Hampir 60 persen adegan membuat penonton bingung mau mengucap syukur atau beristighfar. Film ini mengingatkan aku pada sosok Alex pada film "Flash Dance" yang sampai saat ini masih kugemari. Bedanya kisah Alex di dunia remang-remang tidak mendominasi adegan film, sementara di film ini hampir seluruh adegan penuh dengan adegan remang-remang. Dari kaca mataku, film ini tidak disarankan untuk ditonton oleh mereka yang tidak suka film yang penuh lagu. Bagi para penggemar film musik, silahkan menonton dan boleh ditonton sambil tiduran agar musiknya tidak terganggu oleh adegan seronok di layar lebar. Enjoy the music not enjoy the dance.

+++

sumber gambar FB Burlesque

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun