"Apa yang pak Syamsu dapatkan dari berbagai kegiatan berbagi ilmu di beberapa kota dan di beberapa komunitas?" Pak Syamsu biasanya akan dengan sangat cekatan menjawab, bahwa berbagi ilmu itu setara dengan berbagi berkah. Makin banyak berbagi ilmu, maka akan makin banyak berbagi berkah juga. Dalam sebuah permainan lempar dan tangkap bola dimana pesertanya membuat sebuah lingkaran, maka setiap orang mempunyai kewajiban untuk melempar bola ke teman di sebelah kanannya dan menangkap bola dari teman sebelah kirinya. Apa yang terjadi ketika seseorang selalu memperhatikan bola yang akan ditangkapnya dan bukan memperhatikan bola yang akan diberikannya? Dalam permainan ini, bila kita terllau fokus untuk menerima bola, maka yang terjadi kita justru akan menerima bola yang sulit ditangkap. Sebaliknya bila kita fokus memberi bola dengan lemparan yang baik untuk teman di sebelah kanan kita, maka teman di sebelah kanan kita akan menerima bola yang sangat mudah ditangkap. Bayangkan kalau semua orang dalam permainan itu melakukan hal yang sama, fokus pada bola yang akan diberikan pada teman di sampingnya, maka semua akan berhasil melempar dengan baik dan berhasil menerima dengan baik. Begitulah indahnya konsep memberi dan bukan menerima. Konsep inilah yang dipakai oleh pak Syamsu untuk berbagi ilmu dan berbagi berkah dengan semua orang dari segala lapisan, meskipun komunitas terbesar yang diikuti pak Syamsu adalah komunitas Tangan Di Atas (TDA). Sejak artikel tentang berbagi ilmu berbagi berkah yang bercerita tentang konsep pak Syamsu terbit di salah satu koran, maka kegiatan pelatihan menjadi bertambah frekuensi dan pesertanya. Pelatihan yang biasanya dua kali seminggu di gerai Mie Ayam Sehati di rubah menjadi sekali seminggu. bahkan dalam sehari bisa diadakan pelatihan sampai dua shift. Permintaan pelatihan di luar kota juga makin meningkat. Saat ini fokus pelatihan luar kota lebih dititik beratkan di TK Nurul Azizi Surabaya. Sebuah TK yang didirikan oleh Ibu Yeni Eshape dengan bantuan berbagai macam komunitas, karena sifatnya yang lebih bernuansa amal dibanding bisnis. Dalam bulan Juli sudah diadakan beberapa kali pelatihan di Surabaya dan pada bulan Agustus 2010 ini kembali diadakan dua buah pelatihan sebelum bulan puasa. "Pada bulan puasa nanti, kita akan lebih banyak berlatih dan tidak akan mengadakan pelatihan", begitu alasan sang master Mie Perto tentang liburnya pelatihan di bulan puasa. Dalam pelatihan ini, diajarkan secara detil tentang bagaimana membuat mie 3 rasa dan bagaimana memasarkannya. Keunggulan mie ayam Sehati Perto Groups ini memang pada cita rasanya yang sangat berkualitas. "Sampai saat ini, kami hanya mampu membuat Mie 3 Rasa, yaitu Rasa Enak, Enak Tenan dan Enak banget!", seloroh pak Syamsu setiap ada yang bertanya tentang rasa mie ayam hasil ciptaannya. Kompasianaer atau Bangomaniaers yang kebetulan tinggal di Surabaya dan berminat untuk ikut acara ini dapat menghubungi ibu Yeni Eshape untuk pesan tempat di nomor 0888 308 7532. Saat ini sudah ada 10 orang pendaftar via telepon, salah satunya peserta dari Medan yang sudah beli tiket PP, sehingga peserta acara ini hanya tinggal 10 orang lagi. Pengalaman berkata bahwa jumlah ideal peserta pelatihan adalah 20 orang saja. Dengan demikian komunikasi antara instruktur dan peserta pelatihan dapat optimal. Beberapa waktu lalu, dalam, acara Festival Wirausaha 2010, dengan peserta pelatihan di atas 100 orang, maka acara pelatihan jadi terasa kurang optimal, sehingga untuk pelatihan kali ini diusahakan hanya 20 orang pada setiap sesi pelatihan. Bila ternyata peserta melebihi 20 orang, maka disediakan hari Minggu tanggal 8 Agustus 2010 untuk menampung peserta yang tidak bisa diikutkan dalam pelatihan Sabtu 7 Agustus 2010. Pada hari Sabtu, 7 Agustus 2010, instrukturnya pak Syamsu dan dibantu ibu Yeni Eshape. Sedangkan pada hari Minggunya, pak Syamsu harus terbang lagi ke Cikarang untuk mengikuti acara Workshop Toko Online yang dilaksanakan di Resto Samikuring, sehingga instrukturnya tinggal ibu Yeni Eshape saja. Tertarik ikut acara berbagi ilmu mie ayam ini atau tertarik acara workshop toko online? Silahkan hubungi ibu Yeni di 0888 308 7532 untuk acara berbagi ilmu berbagi berkah. Setelah pelatihan segera buka warungnya dan nikmati kesuksesannya. Seperti yang dilakukan oleh teman-teman di Mojokerto (Mie Hijau) dan di Cibubur (Mi Jawara) Salam Sehati +++
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H