Mohon tunggu...
Eko Sutrisno Hp
Eko Sutrisno Hp Mohon Tunggu... lainnya -

Blogger Goweser Jogja, owner Mie Sehati (http://miesehati.com).|.\r\n Anggota komunitas TDA, |.\r\n Blog pribadi http://eeshape.com Blogger Goweser!Runner.|.\r\nhttp://eeshape.com/ |\r\n eko.eshape@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mie Perto TDA terus merangsek

14 November 2009   23:08 Diperbarui: 22 Agustus 2015   08:48 1537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ayo pak kita mbolos sebentar", kataku pada salah satu panitia BeBlog Kompasiana.

"Nggak ah, aku disini saja, biar disyut sama kameraman TPI", kata Pak Rawi, aktifis TDA yang ikut jadi panitia di Blogshop ini. Aku diem sebentar, sambil mikir, " racunku nggak mempan nich..."

Tiba-tiba pak Rawi mendekatiku,"enak juga makan mie perto ya..."

"Hore...racunku berhasil", begitu sorakan yang ada dalam hatiku.

"Kita sebentar saja pak kesana, ngasih semangat kawan-kawan TDA dan habis makan balik lagi ke sini", kata pak Rawi melanjutkan.

"Aku gak apal Bekasi nih, jadi perlu pemandu", tambahan racunku langsung kusuntikkan dan pak Rawi dengan enteng akhirnya melangkah mengikutiku.

 

 

Sampailah akhirnya di Distro Enable Store. Ups....jualan mie kok di distro ya? Pak Irvan sang penyelenggara demo mie Perto TDA ini langsung keluar menyambutku.

"Ini kolaborasi Distro pakaian dan Mie Ayam Perto TDA Grup pak...", kata pak Ivan menyambut kedatanganku dan pak Rawi.

Di ruang masak terlihat sekumpulan orang yang tidak satupun kukenal [kalau mereka sih kenal aku, hehehehe...mulai narsis] sedang merubung pak Syam Master Mie Perto.

Luar biasa memang pak Syam Master Mie Perto ini. Beliau tidak pernah kenal lelah menularkan ilmu membuat mienya. Hampir setiap hari Sabtu dan Minggu tidak ada yang lowong, semua penuh dengan acara demo mie. Diawali dengan masuknya beliau dalam komunitas Mastermind Cikarang2, maka tawaran demo terus mengalir ke beliau. Dari model rumahan sampai model memakai Gedung megah di resto samikuring, semua kujalani untuk ikut meningkatkan jadwal demo mie perto ini.

Ternyata sekarang tanpa campur tanganku, demo masak mie ini terus berjalan, bahkan sang Master Mie sudah geleng-geleng kepala. "Jadwal sudah sampai tahun depan pak, sekarang harus pesan waktu dulu kalau mau ngadain acara seperti ini", demikian sambil tersenyum sang master ini ber"curhat" padaku.

Yang lebih menggembirakan lagi, para peserta demo mie ini langsung membuka gerai mie ayam perto, baik perseorangan maupun beregu [patungan maksudnya]. Ada yang diberi nama Mie KCB [Kelompok Cikarang Bekasi] ada juga yang dinamai Mie Pelangi.

Demikian menariknya bisnis mie perto ini, sehingga seorang manager dan seorang anak buahnya sama-sama sepakat untuk keluar dari pekerjaannya yang sudah mapan dan membuka gerai mie perto.

"Target setahun harus buka 20 gerai pak", begitu ucap sang manager Mie KCB dengan optimis. Bulan depan bahkan sudah ada jadwal untuk demo mie di kota sejuk Malang, yang sebenarnya merupakan penjadwalan ulang, karena sibuknya sang master mengatur permintaan demo pembuatan mie ini.

Pertanyaanpun muncul. Apa sih yang membuat orang keranjingan melihat demo mie ini dan kemudian tertarik untuk mendirikan gerai mie ayam perto?

Beberapa hal di bawah ini mungkin menjawab penasaran teman-teman yang sering bertanya hal ini kepadaku.

1. Cara memberi pelajaran yang selalu penuh dengan canda dan tawa tetapi semua punya makna yang dalam.

2. Rasa Mie ayamnya yang memang di atas rata-rata [ada tiga rasa yang diperkenalkan oleh sang Master Mie, yaitu rasa enak, enak banget dan enak sekali]

3. Biaya franchise yang amat sangat murah, yaitu hanya dua persyaratan. Pertama harus beli bumbu mie [yang sangat murah] pada sang master dan kedua harus mau membayar zakat sebesar 2,5% [sesuai hukum zakat].

4. Kompor dari teman-teman TDA yang selalu menebarkan rahmah ke sekelilingnya.

Begitulah kira-kira jawaban kenapa kok demo mie perto ini selalu ramai dikunjungi dan kenapa setelah melaksanakan demo langsung tertarik untuk buka usaha mie ayam. Dalam benakku, aku berpikir, "Berapa ya amal yang sudah dikumpulkan oleh sang Master ini. Begitu ikhlas dia menebarkan ilmunya dan begitu sedikit yang dia terima dari semua yang telah diberikan ini...."

"Rejeki datang dari mana saja pak. Kita tinggal terima, mensyukurinya dan tidak usah kita selidiki kenapa kok tahu-tahu rejekiku datang bak air bah", begitu kira-kira yang ada dalam benak sang Master Mie dan sang Masterpun terus merangsek ke depan menciptakan lapangan kerja baru buat semua teman-teman TDA maupun non TDA.

 

 

Nggak kepikiran juga jualan baju digabung dengan jualan mie. Kolaborasi yang masih asing. Sebaiknya memang jangan hanya melihat sang master membuat Mie, praktek langsung akan sangat menyenangkan. Sungguh pelatihan bersama mas ter Mie Perto selalu penuh dengan nuansa "FUN".

+++

artikel tidak penting lainnya MMC2 Go Go Go

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun