Luar biasa memang pak Syam Master Mie Perto ini. Beliau tidak pernah kenal lelah menularkan ilmu membuat mienya. Hampir setiap hari Sabtu dan Minggu tidak ada yang lowong, semua penuh dengan acara demo mie. Diawali dengan masuknya beliau dalam komunitas Mastermind Cikarang2, maka tawaran demo terus mengalir ke beliau. Dari model rumahan sampai model memakai Gedung megah di resto samikuring, semua kujalani untuk ikut meningkatkan jadwal demo mie perto ini.
Ternyata sekarang tanpa campur tanganku, demo masak mie ini terus berjalan, bahkan sang Master Mie sudah geleng-geleng kepala. "Jadwal sudah sampai tahun depan pak, sekarang harus pesan waktu dulu kalau mau ngadain acara seperti ini", demikian sambil tersenyum sang master ini ber"curhat" padaku.
Yang lebih menggembirakan lagi, para peserta demo mie ini langsung membuka gerai mie ayam perto, baik perseorangan maupun beregu [patungan maksudnya]. Ada yang diberi nama Mie KCB [Kelompok Cikarang Bekasi] ada juga yang dinamai Mie Pelangi.
Demikian menariknya bisnis mie perto ini, sehingga seorang manager dan seorang anak buahnya sama-sama sepakat untuk keluar dari pekerjaannya yang sudah mapan dan membuka gerai mie perto.
"Target setahun harus buka 20 gerai pak", begitu ucap sang manager Mie KCB dengan optimis. Bulan depan bahkan sudah ada jadwal untuk demo mie di kota sejuk Malang, yang sebenarnya merupakan penjadwalan ulang, karena sibuknya sang master mengatur permintaan demo pembuatan mie ini.
Pertanyaanpun muncul. Apa sih yang membuat orang keranjingan melihat demo mie ini dan kemudian tertarik untuk mendirikan gerai mie ayam perto?
Beberapa hal di bawah ini mungkin menjawab penasaran teman-teman yang sering bertanya hal ini kepadaku.
1. Cara memberi pelajaran yang selalu penuh dengan canda dan tawa tetapi semua punya makna yang dalam.
2. Rasa Mie ayamnya yang memang di atas rata-rata [ada tiga rasa yang diperkenalkan oleh sang Master Mie, yaitu rasa enak, enak banget dan enak sekali]
3. Biaya franchise yang amat sangat murah, yaitu hanya dua persyaratan. Pertama harus beli bumbu mie [yang sangat murah] pada sang master dan kedua harus mau membayar zakat sebesar 2,5% [sesuai hukum zakat].
4. Kompor dari teman-teman TDA yang selalu menebarkan rahmah ke sekelilingnya.