Mohon tunggu...
Nurul Suhartin H
Nurul Suhartin H Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Program KKN Wujudkan Kepedulian Unsika kepada Masyarakat Pesisir Desa Cemarajaya

15 November 2021   14:22 Diperbarui: 15 November 2021   15:03 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam rangka pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) tahun 2021, Desa Cemarajaya Kecamatan Cibuaya Kabupaten Karawang dipilih sebagai lokasinya. 

Salah satu kegiatan yang mengawali pelaksanaan KKN adalah studi awal yang dilakukan para mahasiswa terhadap kondisi sosial ekonomi desa tersebut, termasuk kondisi fisik pantai yang menjadi lingkungan dari tempat tinggal sebagian besar masyarakat. 

Kegiatan studi awal ini dipandu oleh Dr. Medi Nopiana, S.E., M.S.E., selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), yang dilakukan melalui pengamatan dan wawancara dengan masyarakat sekitar garis pantai.

Para mahasiswa KKN sebagian besar berasal dari wilayah perkotaan di Kabupaten Karawang, bahkan berasal dari luar Kabupaten Karawang, yang umumnya belum pernah sama sekali mengenal dan berkunjung ke Desa Cemarajaya. Perjalanan menuju Desa Cemarajaya dari kota Karawang ditempuh selama kurang lebih 1,5 jam dengan jarak lebih dari 45 kilometer. 

Pada awal perjalanan, para mahasiswa disuguhkan pemandangan hamparan areal persawahan yang sangat luas, yang berada di wilayah Kecamatan Rawamerta dan Cilebar. 

Memasuki wilayah Desa Pusakajaya Utara Kecamatan Cilebar, areal persawahan berbatasan dengan areal pertambakan, sejalan dengan semakin dekatnya dengan kawasan pantai. Perjalanan dari Desa Pusakajaya Utara menuju Desa Cemarajaya dilakukan dengan menyusuri sepanjang garis pantai ke arah barat.

Memasuki wilayah Desa Cemarajaya, para mahasiswa diperlihatkan denyut nadi sosial ekonomi masyarakat yang sebagian besar sangat bergantung pada sektor kelautan dan perikanan. 

Namun, dari raut wajah para mahasiswa menyiratkan bahwa desa ini masih dihadapkan pada beberapa tantangan, yaitu masih buruknya infrastruktur, khususnya jalan, serta tingginya tingkat kemiskinan. 

Apalagi ketika para mahasiswa memasuki dua dusun sebelah barat, yang letaknya terpencil, yang berbatasan dengan Desa Sedari, yaitu Dusun Pisangan dan Mekarjaya.

Buruknya infrastruktur jalan di kedua dusun tersebut utamanya disebabkan oleh perubahan garis pantai yang bersifat merusak, yang dinamakan erosi pantai. Terminologi erosi pantai sering dimaksudkan sebagai abrasi. Namun demikian, kedua istilah tersebut ternyata berbeda. Hal tersebut disampaikan Dr. Dede M. Sulaiman dalam bukunya yang berjudul "Penanggulangan Erosi Pantai". 

Erosi pantai didefinisikan sebagai proses mundurnya garis pantai dari kedudukan semula yang antara lain disebabkan oleh tidak adanya keseimbangan antara pasokan dengan kapasitas angkutan sedimen. 

Erosi pantai biasanya terjadi di pantai landai yang berpasir atau berlumpur. Berbeda dengan erosi pantai, abrasi terjadi karena adanya proses pengikisan batuan atau material keras, seperti dinding atau tebing batu, diikuti dengan longsoran (runtuhan material). 

Menyusutnya daya tahan material tersebut umumnya disebabkan oleh pengaruh cuaca, sehingga material tersebut tidak dapat mengimbangi kekuatan arus dan gelombang laut.

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri

Infrastruktur jalan menjadi urat nadi perekonomian masyarakat di kedua dusun tersebut, mengingat masyarakat sangat membutuhkan akses distribusi hasil perikanan, baik berasal dari areal pertambakan maupun aktivitas perikanan tangkap. 

Selain itu, infrastruktur tersebut sangat dibutuhkan untuk akses masyarakat untuk memperoleh pendidikan, pelayanan kesehatan, dan aktivitas sosial lainnya. 

Para mahasiswa takjub dengan medan perjalanan yang dihadapi, khususnya saat menuju ke Dusun Mekarjaya. Bahkan, beberapa mahasiswa putri harus berjuang sekuat tenaga mengendalikan sepeda motor yang dikendarainya, dan beberapa di antaranya sempat terjatuh.

Berdasarkan wawancara dengan masyarakat setempat diperoleh informasi bahwa rusaknya kondisi pantai, khususnya di Dusun Pisangan, telah berlangsung lama sejak tahun 1990-an. 

Kerusakan pantai menyebabkan lenyapnya aktivitas wisata pantai di Dusun Pisangan, yang dulu pernah terkenal sebagai salah satu destinasi wisata bahari di wilayah pesisir Kabupaten Karawang. Selain buruknya infrastruktur jalan, hilangnya aktivitas wisata pantai diduga menjadi penyebab belum beranjaknya sebagian masyarakat di kedua dusun tersebut untuk keluar dari kemiskinan.

Atas dasar studi awal tersebut, para mahasiswa menyusun program dan kegiatan kerja untuk KKN 2021 ini. Pelaksanaan KKN menjadi program yang terintegrasi dengan aktivitas Pengabdian kepada Masyarakat, yang meliputi dua program kerja, yaitu program kerja khusus dan umum. 

Program khusus yang dilakukan berupa penyadaran kepada masyarakat akan pentingnya melestarikan vegetasi mangrove di sepanjang sempadan pantai. 

Sementara itu, pelaksanaan program umum memfokuskan pada kegiatan-kegiatan sosial dalam rangka membantu masyarakat setempat, khususnya masyarakat yang terdampak erosi pantai. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain berupa bakti sosial, termasuk pembagian zakat untuk masyarakat miskin yang terdampak erosi pantai.

Para mahasiswa menyadari perlunya keberpihakan Pemerintah Kabupaten Karawang kepada masyarakat pesisir, khususnya di sekitar garis pantai. Kesenjangan yang lebar antara pembangunan di wilayah pesisir dengan nonpesisir (khususnya perkotaan) masih tampak terlihat hingga hari ini. 

Dukungan dari seluruh pihak lain juga sangat dibutuhkan, untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi masyarakat pesisir. Melalui kegiatan inilah, Unsika berupaya hadir dengan pemikiran dan aksi nyata bagi masyarakat pesisir Kabupaten Karawang.    

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun