Mohon tunggu...
Nurul Suhartin H
Nurul Suhartin H Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

KKN Unsika Melakukan Sosialisasi Pentingnya Pelestarian Mangrove

15 November 2021   12:28 Diperbarui: 17 November 2021   18:13 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meningkatnya intensitas erosi pantai di wilayah pesisir Kabupaten Karawang, khususnya di wilayah Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya akhir-akhir ini, menarik perhatian banyak pihak untuk turut serta memperbaiki kondisi lingkungan pantai. Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) sebagai salah satu pemangku kepentingan (stakeholder) di Kabupaten Karawang, berusaha hadir untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi masyarakat pesisir, melalui berbagai kegiatan Tridarma Perguruan Tinggi. 

Wujud pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi tersebut berupa kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang diintegrasikan dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa, dengan melaksanakan kegiatan sosialisasi tentang pentingnya kelestarian mangrove di areal sempadan pantai. Kegiatan tersebut diharapkan dapat mendorong masyarakat Desa Cemarajaya untuk meningkatkan kepedulian terhadap kondisi ekosistem pesisir yang ada di wilayahnya, sekaligus menciptakan dan membina kader-kader lingkungan baru.

Menurut Dr. Dede M. Sulaiman dalam bukunya yang berjudul “Penanggulangan Erosi Pantai”, erosi pantai didefinisikan sebagai proses mundurnya garis pantai dari kedudukan semula yang antara lain disebabkan oleh tidak adanya keseimbangan antara pasokan dengan kapasitas angkutan sedimen. 

Erosi pantai biasanya terjadi di pantai landai yang berpasir atau berlumpur. Berbeda dengan erosi pantai, abrasi terjadi karena adanya proses pengikisan batuan atau material keras, seperti dinding atau tebing batu, diikuti dengan longsoran (runtuhan material). 

Menyusutnya daya tahan material tersebut umumnya disebabkan oleh pengaruh cuaca, sehingga material tersebut tidak dapat mengimbangi kekuatan arus dan gelombang laut. Erosi pantai dan abrasi dapat terjadi karena dua faktor, yaitu faktor alam dan faktor manusia. 

Umumnya, erosi pantai dan abrasi disebabkan oleh aktivitas manusia dengan melakukan eksploitasi sumber daya alam pesisir, seperti alih fungsi kawasan mangrove menjadi areal pertambakan, pemukiman dan penggunaan lainnya, serta penambangan pasir laut dan berbagai aktivitas manusia lainnya. 

Aktivitas-aktivitas eksploitasi tersebut menimbulkan gangguan keseimbangan terhadap alam pesisir, sehingga mendorong terjadinya erosi pantai.

Desa Cemarajaya merupakan salah satu wilayah pesisir di Kabupaten Karawang yang terdampak erosi pantai dengan tingkat kerusakan yang tinggi. 

Hal tersebut didasarkan pada hasil penelitian Dr. Azis Kemal Fauzie, peneliti dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Karawang, dalam artikel jurnalnya yang berjudul “Analysis of Short and Medium Term Coastal Abrasion and Accretion Rates using GIS in Karawang, West Java”. 

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa berdasarkan pengamatan selama kurun waktu 27 tahun, lahan pesisir di Desa Cemarajaya dan sekitarnya hilang akibat erosi pantai seluas lebih dari 186 hektar, atau hampir mencapai 7 hektar setiap tahun. Sementara itu, garis pantai yang terdampak sepanjang lebih dari 15 kilometer, serta mengalami kemunduran rata-rata hampir 120 meter.  

Selain faktor di atas, alasan Unsika memilih Desa Cemarajaya, khususnya Dusun Pisangan dan Mekarjaya, sebagai lokasi kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dan KKN Unsika 2021, mengingat wilayah desa tersebut merupakan wilayah yang terpencil di Kabupaten Karawang. 

Jarak menuju Desa Cemarajaya dari pusat kota Karawang lebih dari 45 kilometer, dengan waktu tempuh selama kurang lebih 1,5 jam. Untuk menuju Desa Cemarajaya, para mahasiswa peserta KKN menyusuri sungai dan pantai. Terlebih, untuk memasuki wilayah dusun yang paling terpencil seperti Dusun Mekarjaya, para mahasiswa benar-benar harus menyusuri bibir pantai. 

Hal ini dikarenakan akses jalan menuju dusun tersebut sebagian besar telah hilang akibat erosi pantai. Sepanjang akses jalan dari Dusun Pisangan hingga Dusun Mekarjaya, hanya terlihat sedikit vegetasi mangrove yang tumbuh di beberapa titik.

Dokpri
Dokpri

“Secara umum, pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat dan KKN meliputi dua program kerja, yaitu program kerja khusus dan umum,” tegas Dr. Medi Nopiana, S.E., M.S.E. selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN Unsika 2021. Medi melanjutkan, program khusus yang dilaksanakan berupa penyadaran kepada masyarakat akan pentingnya melestarikan vegetasi mangrove di sepanjang sempadan pantai. 

Program tersebut dilakukan para mahasiswa melalui kegiatan fasilitasi pembelajaran penanaman dan pemeliharaan mangrove bagi anak-anak, yang bertujuan untuk menumbuhkan kecintaan terhadap vegetasi dan ekosistem mangrove sejak dini. Kegiatan tersebut diikuti oleh para guru dan siswa Sekolah Dasar Negeri Cemarajaya 3 sebanyak 30 siswa. 

Program kerja khusus ini dilaksanakan atas kerja sama dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Sukamulya yang berada di Desa Pusakajaya Utara, Kecamatan Cilebar. Pembelajaran ini dilakukan secara berkelompok dalam empat kali pertemuan.

 

Dokpri
Dokpri

Pelaksanaan program umum memfokuskan pada kegiatan-kegiatan sosial dalam rangka membantu masyarakat pesisir, khususnya masyarakat yang terdampak erosi pantai. 

Kegiatan-kegiatan tersebut berupa kegiatan kerja bakti membersihkan sampah dan bakti sosial, termasuk pembagian zakat untuk masyarakat miskin yang terdampak erosi pantai. Seluruh kegiatan dilakukan dengan mengikuti aturan pemerintah dengan mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.

Kepala Desa Cemarajaya, Rudi Candia, mengapresiasi kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dan KKN 2021. “Kami berharap program dan kegiatan serupa dapat dilaksanakan kembali oleh Unsika di Desa Cemarajaya pada tahun-tahun mendatang,” ujar Rudi.

Kegiatan ini merupakan wujud dari keberpihakan Unsika terhadap kehidupan masyarakat pesisir di Kabupaten Karawang. Walaupun kecil, sumbangan pemikiran dan aksi nyata yang diberikan Unsika sangat bermakna bagi kelangsungan hidup masyarakat pesisir, yang sampai saat ini sebagian masih berada dalam kondisi miskin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun