Es krim adalah produk olahan beku yang banyak digemari oleh berbagai kalangan. Potensi pasar es krim di Indonesia pun cukup menjanjikan mengingat jumlah pendudukdan iklimnya yang tropis. Disamping itu pemain es krim dalam kemasan juga tidak begitu banyak dan masih bisa dihitung dengan jari. Tidak seperti produk makanan dan minuman lainnya yang sudah begitu berjubel sehingga persaingannya pun tak seketat produk makanan dan minuman lainnya. Namun Esgogo Eskrim perkiraan tahun-tahun kedepan persaingan di dunia es krim dalam kemasan pun akan semakin ketat.
Kini pemain-pemain baru mulai banyak bermunculan baik di kelas bawah, menengah maupun kelas atas. Terutama pemain-pemain lokal di kelas bawah. Saat ini pasar es krim dalam kemasan lebih di dominasi oleh Walls dan Campina. Dua pemain besar ini menguasai pasar es krim dalam kemasan Indonesia, diikuti oleh Indo Eskrim Meiji dan Diamond. Untuk modern trade jelas sekali terlihat dominasi es krim Walls dan Campina.
Namun kini dominasi itu sepertinya akan diganggu oleh pendatang baru yang kelihatannya cukup serius membidik pasar es krim dalam kemasan Indonesia. Pemain yang bakal ikutan bermain ini bukan sembarang pemain. Karena sudah terbukti beberapa kali mereka sukses masuk dan menancapkan brandnya di pasar yang baru mereka masuki.
Pemain yang Esgogo maksud diatas adalah Wings Food. Perusahaan yang awalnya hanya bermain di produk-produk toiletris itu kini akan merambah juga ke dunia es krim. Dalam menggarap pasar es krim dalam kemasan ini Wings Food menggandeng Ezaki Glico dari Jepang dengan saham 50:50. Persiapan produksi dan segala sesuatunya saat ini sedang dipersiapkan dan direncanakan perusahaan patungan yang diberi nama Glico Wings ini akan mulai beroperasi Januari 2015.
Jelas ini merupakan ancaman yang tidak bisa dipandang sebelah mata oleh dua pemain besar (Walls dan Campina) yang eksis saat ini. Dengan kehadiran Glico Wings di pasar es krim dalam kemasan tentu jatah kue akan terbagi lagi. Dua pemain ini terutama Campina harus segera berbenah dan mempersiapkan strategi baru jika tidak ingin market sharenya digerogoti oleh Glico Wings.
Bicara produksi es krim dalam jumlah besar tentu tak lepas dari bicara tentang tempat penyimpanan atau cold storage. Nah dari sinilah bisa kita melihat seberapa serius Glico Wings membidik pasar es krim dalam kemasan Indonesia. Sebuah sumber mengatakan bahwa saat ini mereka sudah memesan 130 buah cold storage. Sementara beberapa pemain lama seperti Campina, Indo Eskrim dan Diamond saja saat ini belum memiliki cold storage sebanyak itu. So ini yang Esgogo maksud ancaman bagi Walls dan Campina. Dengan didukung kapital yang kuat serta jaringan distribusi dan registerd outlet yang sudah mereka miliki tentunya kehadiran Glico Wings harus mendapat perhatian serius bagi pemain-pemain es krim dalam kemasan lainnya, jika tidak mau kehilangan pangsa pasar.
Line bisnis Ezaki Glico Co. Ltd sendiri saat ini adalah : confectioneries, ice cream and ice products, baby formula, processed food products, dairy products (dessert), food ingredients & fine chemicals.
Salah satu produk dari Ezaki Glico yang kita kenal di Indonesia adalah Stick Pocky yang banyak bisa dijumpai di supermarket maupun minimarket-minimarket. Stick Pocky mulai dijual di Indonesia tahun 1980. Pocky yang beredar Indonesia diproduksi di Glico Thailand yang kemudian diimpor ke Indonesia oleh PT Dalya Citramandiri. Kekuatan dari stick Pocky inilah yang membuat Ezaki Glico memperluas sayap bisnisnya ke manca negara. Saat ini selain di Indonesia Glico juga ada di Vietnam, Thailand, Shanghai Cina, Korea, Perancis, Canada dan Amerika.
Disarikan dari berbagai sumber dan di edit seperlunya untuk kepentingan penulis
