"Tak mampu bertahan menghadapi aksi massa yang tak pernah surut, Perdana  Menteri Bangladesh Syeikh Hasina melarikan diri ke India. Beberapa hari kemudian, Muhammad Yunus dilantik sebagai pemimpin sementara Bangladesh menjalankan tugas-tugas yang ditinggalkan Syeikh Hasina. Siapa Muhammad Yunus ?"
Sehari setelah puncak kerusuhan massa Bangladesh yang menelan hampir 100 orang korban tewas, Perdana Menteri Syeikh Hasina mengundurkan diri. Ia meninggalkan kediaman resminya di ibukota Dhaka, menaiki sebuah helikopter militer bersama saudara perempuannya menuju India
Seperti dikutip VoA, setelah Syeikh Hasina meninggalkan Bangladesh, Senin 5 Agustus lalu, Panglima Angkatan Darat Bangladesh, Jenderal Waker-uz-Zaman, berbicara di televisi pemerintah. Ia mengatakan bahwa Hasina telah mengundurkan diri dan militer akan membentuk pemerintahan sementara.
Jenderal Waker-uz-Zaman, yang mengenakan pakaian militer, berbicara tentang kondisi Bangladesh hari ini. Ia mengatakan, "Negara ini telah sangat menderita, ekonomi telah terpukul, banyak orang telah terbunuh - inilah saatnya untuk menghentikan kekerasan. Saya berharap setelah pidato saya, situasi akan membaik."
Panglima militer itu mengatakan bahwa ia telah mengadakan pembicaraan dengan partai-partai oposisi utama dan anggota masyarakat sipil, tetapi tidak dengan Liga Awami pimpinan Hasina. Ia berjanji akan menyelidiki pelaku tindakan kekerasan yang telah menewaskan sedikitnya 300 orang sejak awal Juli lalu.
Dari hasil pembicaraan militer dengan presdiden Mohammed Shahabuddin, Â partai-partai oposisi, tokoh masyarakat sipil dan mahasiswa, muncullah nama Muhammad Yunus. Semuanya termasuk mahasiswa menolak pemerintahan militer. Mereka mempercayai Muhammad Yunus sebagai pemimpin sementara Bangladesh.
Saat rekomendasi untuk Muhammad Yunus dikeluarkan, tokoh politik garis keras Bangladesh yang berusia 84 tahun itu, tengah berada di Paris menjalani perawatan medis. Prof Muhammad Yunus kembali ke Bangladesh dan dilantik presiden Mohammed Shahabuddin pada Kamis 8 Agustus lalu
Siapa Muhammad Yunus ?. Dalam pemerintahan Syeikh Hasina, ia selalu melontarkan kritikan keras. Karena itu Hasina menganggapnya sebagai musuh masyarakat. Â Karena itu pula Yunus ditahan. Saat ini, Yunus berstatus tahanan bebas bersyarat atas hukuman penjara enam bulan dalam kasus yang disebutnya bermotif politik.
Prof Muhammad Yunus adalah ahli ekonomi Bangladesh yang pernah dianugerahi penghargaan Nobel Perdamaian pada 2006 atas karyanya di bidang keuangan mikro. Muhammad Yunus mulai dikenal pada tahun 1970-an sebagai pelopor keuangan mikro. Ia berhasil mengangkat sebagian masyarakat miskin keluar dari kemiskinan
Konsep ekonomi mikro yang diterapkan Muhammad Yunus terinspirasi dari kunjungannya ke desa miskin yang dekat dengan Universitas Chittagong. Ia meminjamkan sejumlah kecil uang kepada puluhan penduduk desa yang tidak dibantu bank-bank konvensional. Usaha ini sukses dan berkembang pesat.
Selang 10 tahun saja, awal 1980-an, usaha Muhammad Yunus ini memiliki puluhan ribu nasabah dan menjadi Grameen Bank (bank desa). Bank tersebut melakukan diversifikasi ke berbagai proyek di seluruh Bangladesh -- baik yang menguntungkan maupun nirlaba -- mulai dari tekstil hingga telekomunikasi seluler dan pita lebar.
Semua kesuksesan Muhammad Yunus mendapatkan pengakuan internasional. Itu pula yang mengantarkannya menjadi tokoh yang dianugerahi penghargaan nasional dan internasional bahkan Penghargaan Nobel Perdamaian pada 2006 atas karyanya di bidang keuangan.
Kini konsep Muhammad Yunus telah menjadi model bagi proyek serupa di seluruh negara berkembang. Yunus adalah anggota dewan penasihat di Shahjalal Universitas Sains dan Teknologi. Sebelumnya, dia adalah seorang profesor ekonomi di Chittagong University di mana ia mengembangkan konsep kredit mikro dan keuangan mikro.
Pada awal tahun 2007 atau setahun setelah dianugerahi penghargaan nobel perdamaian, Yunus pernah berencana mendirikan partai politik di Bangladesh yang diberi nama Nagorik Shakti (Power Citizen). Namun rencana itu akhirnya dibatalkan. Bisa jadi karena itu pula Yuinus selalu menjadi bulan-bulanan dalam pemerintahan Hasina
Ketika Perdana Menteri Sheikh Hasina, berkuasa pada 2008, puteri Mujibur Rahman ini menuduh Yunus "menghisap darah" orang miskin melalui kegiatan bisnisnya. Lalu Hasina memeritahkan aparat hukum melakukan serangkaian penyelidikan terhadapnya. Prof Yunus menyebut penyelidikan itu bermotif politik.
Awal bulan Maret 2011, setelah berbulan-bulan menyerang pemerintahan Hasina, pemerintah Bangladesh akhirnya mengeluarkan keputusan kontroversial. Yunus dipecat dari jabatannya di Grameen Bank. Alasan Hasina sangat sederhana. Yunus dituduh melakukan pelanggaran hukum dan batas usia pada posisinya
Konflik Yunus -- Hasina terus meningkat. Pada bulan Juli tahun lalu, Pengadilan Tinggi Bangladesh memerintahkan Prof Yunus untuk membayar pajak atas sumbangan amal senilai lebih dari US$1 juta.
Kemudian, pada bulan Januari, ia dinyatakan bersalah karena melanggar undang-undang ketenagakerjaan negara itu dan dijatuhi hukuman penjara selama enam bulan bersama tiga rekannya di Grameen Telecoms.
Karena itu pula, tahun lalu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menegur pemerintah Bangladesh atas perlakuannya berupa intimidasi dan pelecehan terhadap lawan-lawan politik.
"Kami sangat prihatin dengan intimidasi dan pelecehan yang terus berlanjut terhadap para pembela hak asasi manusia... termasuk peraih Nobel Mohammad Yunus," kata Ravina Shamdasani, juru bicara Komisioner Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia seperti dikutip BBC
Sebenarnya, Profesor Yunus merupakan  tokoh yang medulang segudang prestasi. Ia pernah dipilih oleh Wharton School of Business untuk film dokumenter PBS. Ia disebut sebagai salah satu 'The 25 Most Influential People in Business of the Last 25 Years' atau 25 Orang Paling Berpengaruh Bisnis dalam 25 Tahun Terakhir'
Pada tahun 2006, majalah Time yaitu majalah yang sangat dipercaya publik pembaca di Eropa menobatkan Yunus sebagai tokoh Asia di bawah 60 tahun yang berhasil menjadi pemimpin puncak bisnis bersama 12 tokoh Asia lainnya
Pada tahun 2008, dalam sebuah polling online terbuka, Yunus terpilih sebagai tokoh intelektual pada rangking 2 dunia dalam daftar Top 100 Intelektual Publik dari Majalah Prospek (Inggris) dan Kebijakan Luar Negeri (Amerika Serikat)
Jadi, tidak heran ketika Yunus usai dilantik, ucapan selamat datang dari kepala negara India dan Maladewa. Perdana Menteri India, Narendra Modi menuliskan harapannya terhadap Muhammad Yunus sebagai pemimpin pemerintahan transisi Bangladesh.Dalam unggahannya di X. Modi berharap keadaan di Bangladesh kembali normal
"Utamanya dalam memastikan keselamatan dan perlindungan bagi umat Hindu dan kaum minoritas lainnya." tulis Modi.seraya menambahkanÂ
"India tetap berkomitmen untuk bekerja sama dengan Bangladesh guna memenuhi aspirasi bersama kedua bangsa kita demi perdamaian, keamanan, dan pembangunan," katanya mengakhiri unggahan tersebut.
Selain itu, Presiden Maladeva, Mohamed Muizzu juga memberikan selamat atas pelantikan Muhammad Yunus. Melalui akun media sosial X miliknya, @Mmuizzu menyampaikan ucapan selamat atas pengangkatan Yunus sebagai Kepala Penasihatpemerintahan sementara Republik Rakyat Bangladesh.
Mengutip BBC, menanggapi berita pengunduran diri Sheikh Hasina, Prof Yunus mengatakan bahwa "Bangladesh telah terbebas".
Dalam wawancara dengan media India, The Print, ia mengatakan bahwa orang-orang di seluruh negeri sedang merayakan.
"Kami adalah negara yang diduduki selama dia [Hasina] berada di sana", kata Yunus kepada media online tersebut
.Yunus menambahkan, dia berperilaku seperti pasukan penjajah, seorang diktator, seorang jenderal, yang mengendalikan segalanya. Hari ini, semua orang Bangladesh merasa terbebas. Kami kata Yunus ingin memulai dari awal sekarang dan membangun negara yang indah untuk diri kami sendiri.
" Ini adalah janji yang ingin kami sampaikan kepada para pelajar dan pemuda yang akan memimpin masa depan kita" ucap Yunus.
Kerusuhan di Bangladesh telah menelan 300 orang korban jiwa. Ini bermula dari kebijakan pemerintah yang menetapkan kuota lapangan kerja di sektor publik untuk keluarga pejuang kemerdekaan Bangladesh. Akibatnya para mahasiswa marah besar. Aksi massa pun tak terbendung
Karena itu, para mahasiswa berharap siapa pun yang memegang kendali, prioritas Bangladesh agar segera membentuk pemerintahan sementara untuk menghindari kekosongan kekuasaan yang dapat menyebabkan kerusuhan lebih lanjut.
Mahasiswa yakin, Prof Yunus akan memainkan peran kunci dengan kemampuannya memanfaatkan dukungan internasional. Peran kunci Muhammad Yunus dapat terbukti sangat penting dalam meredam gejolak di Bangladesh (said mustafa husin).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H