Mohon tunggu...
Said Mustafa Husin
Said Mustafa Husin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance, pemerhati kebijakan dan wacana sosial, penulis profil tokoh dan daerah, environmental activists.

Freelance, pemerhati kebijakan dan wacana sosial, penulis profil tokoh dan daerah, environmental activists.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kerusuhan Inggris dan Islamophobia

5 Agustus 2024   20:25 Diperbarui: 6 Agustus 2024   07:07 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sekelompok perusuh berhaluan ekstremis sayap kanan membakar sebuah hotel tempat penampungan pencari suaka (FOTO REUTERS/ Hollie Adam)

"Suasana ceriah di sebuah kelas tari dan yoga anak-anak di Southport, Merseyside, Inggris tiba-tiba berubah mencekam. Seorang remaja laki-laki mengamuk dengan pisau di tangan. Ia menyerang secara acak. Aksinya ini menewaskan dan melukai sejumlah orang. Peristiwa ini akhirnya memicu kerusuhan massal di Inggeris"

Tepat sebelum tengah hari, Minggu pekan lampau, bangunan hotel Holyday Inn Express di Rotherham, Inggeris diobrak-abrik para pengunjuk rasa. Mereka memecahkan jendela, tak lama tampak lidah api menjilati bangunan hotel. Suasana sangat mencekam. Pasalnya hotel ini tempat penampungan para pencari suaka

Mengutip berbagai sumber, saat ini, Inggeris memang tengah diguncang aksi kerusuhan. Kerusuhan ini bermula dari peristiwa penikaman terhadap anak di sekolah tari Southport yang tengah menaja lokakarya bertema Taylor Swift pada 29 Juli lalu. Lokakarya yoga, tari, dan pembuatan gelang ini khusus untuk anak-anak berusia sekitar 6 hingga 11 tahun.

Saat lokakarya tengah berlangsung, tiba-tiba masuk seorang remaja laki-laki dengan pisau di tangan. Ia menyerang orang-orang di dekatnya. Akibatnya sembilan anak terluka, enam di antaranya dalam kondisi kritis. Dua orang dewasa yang terluka juga dalam kondisi kritis

Dari sejumlah anak yang terluka tiga diantaranya dinyatakan tewas. Mulanya dua anak dilaporkan tewas masing-masing Bebe King (6 tahun), Elsie Dot Stancombe (7 tahun), beberapa hari kemudian menyusul Alice Dasilva Agular (9 tahun)

Peristiwa penikaman ini dimanfaatkan kelompok-kelompok ekstremis sayap kanan dengan menyebarkan informasi bahwa pelaku penikaman merupakan seorang imigran muslim. Mereka dengan sengaja menyebarkan informasi palsu ini untuk memobilisasi aksi protes anti-Muslim dan anti-imigran di Inggris.

Kerusuhan terus meluas ke kota-kota lainnya di Inggeris seperti Blackpool dan Bristol. Emigran dan Islamophobia menjadi isu agitasi. Massa yang terlibat aksi kerusuhan yakin kalau pelaku penikaman adalah emigran muslim. Akibatnya hotel tempat penampungan pencari suaka diserang dan dibakar.

Di tengah kemarahan massa, agitasi terus diumbar. Padahal polisi sudah mengeluarkan pernyataan bahwa pelaku sudah ditangkap yakni  seorang remaja laki-laki berusia 17 tahun berasal dari Banks, Lancashire, sekitar 8 kilometer dari lokasi serangan. Pelaku bukan emigran. Ia lahir di Cardiff, ibu kota negara bagian Wales

Islamophobia memang selalu menjadi isu hangat di Eropa dan Amerika. Seperti dilansir Reuters Selasa 30 Juli 2024 lalu, kelompok advokasi Council on American-Islamic Raletions (CAIR) menyampaikan temuannya bahwa insiden anti-muslim dan Palestina di Amerika Serikat melonjak hingga 70 persen pada paruh pertama 2024.

Lonjakan ini terjadi di tengah meningkatnya Islamophobia akibat perang Israel di Gaza. CAIR mencatat, selama enam bulan pertama 2024 pihaknya telah menerima 4.951 pengaduan insiden anti-muslim dan anti-Palestina. Angka ini meningkat hampir 70 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023.

Kendati isu Islamophobia terus diumbar, namun populasi muslim di dunia justeru berkembang pesat. Mengutip laman web Populasi Muslim Global, populasi muslim di dunia diperkirakan mencapai 2.006.931,770 jiwa. Sementara laporan Morocco World News (MWN) menyebutkan populasi muslim mencapai 25 persen lebih dari populasi global  

Islam juga berkembang pesat di Inggeris. Berdasarkan sensus penduduk yang dilakukan Kantor Statistik Nasional (ONS) Inggeris, dalam rentang 2011 -- 2021 pemeluk Islam di Inggeris meningkat 44 persen dalam kurun waktu 10 tahun. Meski masih minoritas, namun peningkatan populasi umat Islam di Inggeris cukup signifikan

Dalam waktu 10 tahun, ada peningkatan 1,2 juta penduduk dari total keseluruhan muslim di Inggris Raya. Seperti dilaporkan Arab News, dari 4,9 persen atau 2,7 juta pemeluk Islam di negara bagian Inggris dan Wales, pada 2011 meningkat menjadi 3,9 juta muslim atau sebesar 6,5 persen dari total penduduk pada 2021.

Kota London tercatat sebagai wilayah dengan konsentrasi muslim terbesar. Data dari ONS mencatat, ada 15 persen warga London yang memeluk Islam per 2021. Angka ini meningkat 12,6 persen dari sebelumnya.

Sementara The Guardian melaporkan, wilayah di Inggris yang memiliki persentase populasi muslim terbesar pada tahun 2011 adalah Tower Hamlets. Kemudian disusul oleh wilayah lainnya yakni Blackburn dan Darwen sebesar 35 persen, Newham sebanyak 34,8 persen.

Karena itu, masa kerusuhan yang mengenakkan bendera Inggeris dan Union Jack mendapatkan aksi tandingan dari massa pendukung emigran yang meneriakkan slogan-slogan pro-emigran sebagai tanggapan terhadap sentiment anti emigrant. Ketegangan kedua kelompok semakin memicu ketidakstabilan situasi

Bentrok dua kubu ini mengakibatkan sejumlah polisi dilaporkan terluka. Pelaku kerusuhan bertopeng melemparkan potongan kayu dan kursi ke arah petugas polisi yang telah membentuk barisan untuk mencoba mengendalikan situasi. Namun pelaku kerusuhan semakin beringas. Ratusan orang telah dilakukan penangkapan.  

Seperti dilansir NBC News, Senin (5/8/2024), biang dari kerusuhan ini adalah teori konspirasi yang tersebar di media sosial. Kurang dari tiga jam setelah serangan terhadap tiga gadis kecil itu, gambar-gambar hasil AI, menampilkan seorang pria berpakaian muslim tradisional

Pria berpakaian muslim tradisional ini mengacungkan pisau di luar gedung Parlemen Inggris, dibagikan di X oleh akun bernama Europe Invasion. Unggahan tersebut telah dilihat lebih dari 900.000 kali.

Juru Bicara Tech Against Terrorism seperti dikutip The Guardian menyebutkan sebuah akun TikTok tanpa konten sebelumnya menyerukan protes di dekat lokasi serangan dilihat hampir 60.000 kali dalam beberapa jam. Kekerasan akhirnya meletus pada malam berikutnya

Aksi kerusuhan ini sangat menampar Perdana Menteri Inggeris, Keir Starmer yang baru saja dilantik. Keir Starmer mengutuk "tindakan premanisme ekstremis sayap kanan" di jalanan Inggris. Pihaknya juga berjanji segera menjatuhkan hukuman.

Seperti dilansir Al Mayaden English, Pemerintah Inggris menyebut akan mengambil tindakan tegas terhadap para perusuh di tengah protes anti-muslim. Siapa pun yang terlibat dalam kekacauan kriminal dan kekerasan di jalanan harus siap menghadapi penangkapan dan penuntutan hukuman

"Hukuman hukum yang berat termasuk dipenjara dan larangan bepergian. Ada konsekuensi jika melanggar hukum," kata Menteri Dalam Negeri Yvette Cooper pada Sabtu seperti dilansir Al Mayadeen English.

Sementara itu, Perdana Menteri Inggeris Keir Starmer juga mengumumkan akan memberikan keamanan darurat kepada masjid-masjid yang berisiko mengalami kekerasan. Seperti dilansir British Muslim Magazine lebih dari 2000 mesjid telah berdiri di Inggeris.

Bahkan jumlahnya terus bertambah. Muslim Inggris pun memiliki proyek pengembangan yang sangat baru di Birmingham yang direncanakan menjadi salah satu landmark religi yang baru dan menarik di kota ini. Islam memang berkembang pesat di Inggeris tapi isu Islamophobia tetap saja diumbar (said mustafa husin)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun