Mohon tunggu...
Said Mustafa Husin
Said Mustafa Husin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance, pemerhati kebijakan dan wacana sosial, penulis profil tokoh dan daerah, environmental activists.

Freelance, pemerhati kebijakan dan wacana sosial, penulis profil tokoh dan daerah, environmental activists.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Demo Tolak Maduro, Caracas Ibu Kota Venezeula Lumpuh

2 Agustus 2024   22:28 Diperbarui: 2 Agustus 2024   23:26 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bom molotov meledak di depan polisi (Foto Reuters/Samir Aponte) 

Menyikapi tudingan ini Maduro tak tersulut emosi. Pasalnya tudingan kecurangan hampir di setiap periode pemilihan direka oposisi.  Pemilu tahun 2017 lalu, KPU Venezuela dicurigai menggunakan perangkat lunak komputer untuk mengubah perolehan suara sehingga Nicolas Meduro terpilih.

Kondisi buruk di Venezeula sebenarnya telah terjadi sejak lebih satu dekade lalu atau sejak presiden Hugo Chaves meninggal dunia pada 2013 lalu. Chaves digantikan wakil presiden Nicolas Maduro. Sejak itulah Venezeula mengalami masa-masa suram karena setiap hari direcoki ketegangan dua kubu

Kendati begitu, ketegangan dua kubu ini tidak seharusnya terjadi. Pasalnya dalam memimpin Venezeula, Maduro meniru kepemimpinan Chaves, memanfaatkan penerimaan negara dari minyak untuk mengatasi kesenjangan sosial dan mengentaskan warga dari kemiskinan.

Hanya saja, Venezeula memang sudah sejak lama terbelah dalam dua kubu politik yakni pendukung dan penentang kebijakan Chaves. Ketegangan kedua kubu semakin nampak sejak Chaves meninggal dunia

Sejak Chaves meninggal dunia, kelompok oposisi mulai bersuara lantang mengatakan, sejak PSUV (partai Maduro dan Chaves) berkuasa pada 1999, institusi demokrasi melemah dan penataan perekonomian tak berjalan efektif.

Dituduh begitu, pihak PSUV balik menuduh kelompok oposisi sebagai kelompok elite yang sengaja mengeksploitasi warga miskin demi tujuan mereka sendiri. Bahkan kelompok pendukung kebijakan Chaves menuding pemimpin oposisi dibayar oleh Amerika Serikat.

Tudingan yang melibatkan Amerika Serikat ini disebabkan karena Amerika dan Venezeula sejak puluhan tahun lalu sudah terlibat perang dingin. Ini wajar saja, Amerika Serikat memang tidak searah dengan Venezeula. Pasalnya negara latin di bagian utara Amerika Selatan ini termasuk negara sosialis.

Ketegangan dua kubu sempat menggapai puncak. Pada 29 Maret 2017, Mahkamah Agung mengeluarkan keputusan mengambil alih kewenangan Majelis Nasional yang sebelumnya didominasi kelompok oposisi. Sepekan kemudian, 7 April 2017, pemimpin opisisi Henrique Capriles dilarang menduduki jabatan publik selama 15 tahun.

Keputusan Mahkamah Agung ini tentu saja membuat kelompok opisisi semakin marah. Pasalnya Capriles tokoh yang paling berpengaruh di kelompok oposisi. Henrique Capriles ini adalah saingan Maduro saat pemilihan presiden 2013 lalu. Dalam pemilihan presiden itu, Capriles hanya kalah tipis dari Maduro. Sehingga pelarangan itu dibahasakan lain.

Selain itu, kelompok oposisi menilai kepemimpinan Maduro tidak kharismatik seperti kepemimpinan Hugo Chaves. Pernyataan ini muncul sejak Maduro mulai memangkas sejumlah program sosial dampak dari turunnya harga minyak. Kebijakan Maduro ini sampai menggerus dukungan dari kelompok yang selama ini setia berdiri di belakang pemerintah.

Ketegangan dua kubu di Venezeula ini tidak sebatas berdampak pada keputusan politik saja, tapi ketegangan dua kubu ini pernah mengantarkan negara Venezeula. mengalami krisis yang menyedihkan pada 2018 lalu. Venezeula negara yang diperkirakan lebih kaya dari Arab Saudi, sempat terpuruk dalam kemiskinan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun