Ismail Haniyeh kembali ke Gaza pada 1993 setelah perjanjian Oslo. Kepemimpinannya di Hamas bermula pada 1997 ketika ia menjadi sekretaris pemimpin spiritual kelompok tersebut yaitu Syaikh Ahmed Yassin.
Dalam beberapa kurun waktu belakangan ini, Haniyeh merupakan tokoh utama yang memainkan peran kunci dalam politik Timur Tengah yang kompleks. Itu pula alasannya, Haniyeh selalu dikejar dan diburu Israel
Ismail Haniyeh tewas bersama seorang pengawalnya setelah diserang agen Israel di Teheran, Iran. Haniyeh berada di Teheran bukan untuk menyusun kekuatan Hamas tapi menghadiri pelantikan presiden Iran yang baru, Masoud Pezeshkian.
Karena itu seperti dikutip Kantor Berita WAFA, Presiden Palestina, Mahmoud Abbas mengutuk aksi serangan yang dilakukan kepada Ismail Haniye dan pengawalnya. Mahmoud Abbas menyebutkan aksi serangan yang menewaskan Haniyeh itu sebagai tindakan pengecut
" Aksi serangan itu sebagai tindakan pengecut," kata Presiden Palestina, Mahmoud Abbas seperti dikutip Kantor Berita WAFA (said mustafa husin)