Mohon tunggu...
Said Mustafa Husin
Said Mustafa Husin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance, pemerhati kebijakan dan wacana sosial, penulis profil tokoh dan daerah, environmental activists.

Freelance, pemerhati kebijakan dan wacana sosial, penulis profil tokoh dan daerah, environmental activists.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Olimpiade Paris 2024 antara The Last Supper atau Dyonisus

30 Juli 2024   20:19 Diperbarui: 31 Juli 2024   18:50 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olimpiade Paris 2024 (Foto REUTERS/ Abdul Saboor)

Petunjukan yang dipersembahkan Barbara Butch bersama temannya yang juga LGBT disebut sebagai parodi "Perjamuan Terakhir" atau "The Last Supper" yaitu sebuah peristiwa sakral bagi umat Kristen tentang Yesus yang tidak layak ditampilkan di pembukaan Olimpiade

Sejumlah catatan menyebutkan The Last Supper adalah salah satu peristiwa kerohanian paling penting bagi umat Kristen. Umat Kristen meyakini, Yesus dan para rasul-Nya menyantap makanan terakhir mereka sebelum peristiwa penyaliban-Nya.

The Last Supper diperingati oleh umat Kristiani pada tiap hari Kamis Putih. The Last Supper menjadi dasar alkitabiah bagi Ekaristi, yang juga dikenal sebagai "Perjamuan Kudus" atau "Perjamuan Tuhan.". Pelecehan inilah yang membuat sejumlah tokoh dunia marah besar

Misalnya miliarder, Elon Musk yang menulis di X tentang ketersinggungannya terhadap parodi The Last Supper dalam upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024. Bahkan konferensi waligereja Katolik Perancis ikut mengecam parodi The Last Supper atau "Perjamuan Terakhir"

Salah satu perusahaan teknologi asal AS memutuskan untuk menarik iklannya dari Olimpiade Paris 2024. Ini disebabkan pihak perusahaan yang berbasis di Missisipi itu menilai pertunjukan parodi The Last Supper dianggap melecehkan umat Kristiani

Bahkan mantan presiden AS, Donald Trump ikut mengutuk pertunjukan drag queen dalam upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024. Ia menyebutkan parodi The Last Supper atau "Perjamuan Terakhir" itu sebagai aib 

Menyikapi kritikan banyak pihak, Penyelenggara Oimpiade Paris 2024 menyampaikan permintaan maaf bagi siapa pun yang merasa tersinggung dengan parodi The Last Supper atau "Perjamuan Terakhir" di upacara pembukaan,

Seperti dilansir AP, Juru bicara Olimpiade Paris 2024, Anne Descamps mengatakan pihaknya tidak bermaksud menyinggung kelompok tertentu dalam upacara pembukaan. Descamps menyebut koreografi yang disusun dimaksudkan untuk merayakan toleransi.

"Jelas tidak pernah ada maksud untuk menyinggung kelompok agama mana pun, " kata Decamps dikutip Associated Press.

Pihak Olimpiade menyebut pertunjukan itu bukan The Last Supper, melainkan pertunjukan terkait penafisran Dyonisus yaitu Dewa Yunani yang dikenal sebagai dewa alam yang melambangkan kesuburan serta dewa anggur dan kegembiraan

Dirangkum dari berbagai catatan, dalam mitologi Yunani Kuno, Dyonisus merupakan salah satu dari 12 Dewa Olimpus. Dyonisus selalu dilambangkan sebagai dewa pesta. Sedangkan dalam mitologi Romawi, Dyonisus disebut Bakkhus atau Bakkheia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun