Untuk kasus Rocky ini, suara sumbang dan menyerang di tengah masyarakat juga ada. Banyak yang mempertanyakan sejauh mana pemahaman Rocky terhadap kitab suci. Mereka sangat tidak yakin Rocky memahami kitab suci, terserah kitab suci manapun juga.
Jika Rocky tidak memahami salah satu kitab suci tentu silogisme yang memuat kitab suci dalam premisnya itu perlu dipertanyakan. Kenapa Rocky harus memilih kitab suci sebagai premisnya. Pandangan ini tentu saja datang dari orang-orang yang memang ingin kasus Rocky diselesaikan di jalur hukum. Â
Kalau saja dalam kasus ini, Rocky Gerung dinyatakan bersalah, tentu sangat menyedihkan. Pria dengan popularitas yang tengah memuncak ini akan menerima hukuman dan kehilangan marwah. Ini juga pernah terjadi pada ahli debat Yunani Kuno, Protagoras.
Protagoras adalah salah seorang kaum sofisme terkemuka di masanya. Ia mengajar banyak pemuda di Athena. Ia juga sering mengunjungi polis lainnya. Ini disebabkan Protagoras bukan berasal dari Yunani. Ia berasal dari Abdera, di daerah Thrace di pantai utara Laut Aegea. Â
Dalam perjalanan hidupnya, selama 40 tahun waktunya dihabiskan untuk mengajar. Protagoras sangat dihormati. Selain mengajar, Ia juga dikenal sebagai orator dan pendebat ulung. Protagoras bersama kaum sofisme lainnya mengajarkan retorika atau seni berbicara kepada kaum muda Athena.
Athena kala itu baru menjalankan pemerintahan demokrasi. Protagoras dekat dengan penguasa Athena, Perikles. Ia diminta Perikles untuk menyusun naskah konstitusi. Sehingga kala itu, tak satupun akan menyangka nasib buruk menimpanya.
Di penghujung hidupnya, Protagoras mendapat tuduhan yang sulit dimaafkan. Pendebat ulung ini  dituduh melakukan kedurhakaan terhadap agama. Buku-buku Protagoras termasuk karyanya yang sangat terkenal Aletheia (Kebenaran) serta buku tentang agama dibakar di muka umum. Â
Konon, merasa cemas dengan amukan massa, Protagoras melarikan diri ke Sisilia. Di perjalanan perahu layar yang ditumpanginya tenggelam. Sampai kini tak satupun karya tulis Protagoras yang tersisa. Hanya beberapa fragmen pendek saja yang masih tersimpan. Â
Kendati begitu, filsafat Protagoras masih dapat diketahui karena pemikirannya sering dibahas kaum sofis lainnya dan filsuf selanjutnya. Plato juga sebagai sumber utama pemikiran Protagoras khususnya kedua dialognya yang berjudul Theaitetos dan Protagoras.
Kaum sofisme Yunani Kuno adalah kelompok filsuf yang hidup sezaman dengan Sokrates. Namun demikian mereka disebut sebagai filsuf akhir pra Sokratik. Kaum sofis ini tidak memiliki mazhab sendiri karena mereka tidak memiliki ajaran bersama.
Ada banyak tokoh terkemuka kaum sofisme. Namun sedikit saja yang ditemukan fragmen tulisannya. Hanya Protagoras, Gorgias,Prodikos, Hipias dan Antiphon yang fragmen tulisannya masih tersimpan sampai kini sehingga pemikirannya dapat diketahui.