Mohon tunggu...
Said Mustafa Husin
Said Mustafa Husin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance, pemerhati kebijakan dan wacana sosial, penulis profil tokoh dan daerah, environmental activists.

Freelance, pemerhati kebijakan dan wacana sosial, penulis profil tokoh dan daerah, environmental activists.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Sikap Guatemala dalam Kasus Pembunuhan Wartawan

3 Februari 2018   17:58 Diperbarui: 5 Februari 2018   21:54 1567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini tentu saja sangat berbeda dengan pengusutan kasus pembunuhan wartawan di negeri kita. Di negeri yang sudah menerapkan aturan yang melindungi hak-hak wartawan ini, masih saja terjadi pembunuhan terhadap wartawan. Bahkan sedihnya, kasus pembunuhan wartawan di negeri ini tidak pernah diusut secara serius.

Sebut saja, kasus Fuad Muhammad Syafruddin. Lelaki yang akrab dipanggil Udin ini adalah jurnalis Harian Bernas, Yogyakarta. Sebelum meninggal Udin sering menulis kasus korupsi Bantul. Ia meninggal setelah dianiaya pada 16 Agustus 1996. Sampai kini pelaku pembunuh Udin yang sebenarnya belum juga terungkap.

Ada juga kasus pembunuhan Agus Mulyawan, jurnalis Asia Press.yang meliput di Timor Timur. Agus meliput referendum tahun 1999 yang menandai lepasnya Timor Timur dari Indonesia. Agus meninggal 25 Sepetember 1999. dalam penembakan di pelabuhan Qom, Los Palos, yang juga menewaskan 7 orang lainnya.

Muhammad Jamaluddin, seorang juru kamera TVRI juga mati dibunuh. Ia bekerja di Aceh dan hilang sejak 20 Mei 2003. Jamaluddin ditemukan satu bulan kemudian di sebuah sungai dalam kondisi terikat dengan tubuh penuh luka dan sudah tak bernyawa. Pembunuhan Jamaluddin diduga terkait dengan liputannya mengenai konflik Aceh setelah diberlakukannya Daerah Operasi Militer (DOM) di Aceh. Sampai kini kasus ini belum juga terungkap.

Naimullah, jurnalis Harian Sinar Pagi yang berbasis di Kalimantan Barat dibunuh di mobilnya yang terparkir di Pantai Penimbungan. Sebelumnya, Naimullah diketahui banyak menulis berita tentang hubungan antara polisi dengan jaringan pembalakan liar di Kalimantan. Herannya, tidak ada pengusutan yang serius oleh polisi mengenai kasus pembunuhan Naimullah ini.

Inilah yang membuat kita tak habis pikir kenapa kasus pembunuhan wartawan di negeri ini tidak dianggap sebagai kasus yang serius. Kasus yang tanpa alasan perlu dan harus diungkapkan secepatnya. Karena itu, salahkah kalau kita berpendapat bahwa di negeri ini demokrasi juga masih amburadul sehingga orang bisa semena-mena membunuh wartawan. Dan salahkah kalau kita mengatakan penegakan hukum di negeri ini pun masih buruk. Salahkah ?? ( Said Mustafa Husin)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun