Mohon tunggu...
Farid Asyhadi
Farid Asyhadi Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mengahadang Banjir dan Mengelola Sumber Daya Air

15 Oktober 2024   17:23 Diperbarui: 20 Oktober 2024   18:55 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penulis: Farid Asyhadi 

Pemerhati Kebijakan Publik

(asyhadi002@gmail.com)

Di Pemerintah Kabupaten Mamuju, Muhammad Haksa Kharakan memegang tanggung jawab besar sebagai Kepala Bidang Sumber Daya Air di Dinas PUPR. Setiap hari, Haksa dihadapkan pada tantangan menjaga dan mengelola air---sumber kehidupan yang sangat vital---terutama dengan ancaman banjir yang kerap menghantui wilayah ini.

Dalam program "Buka Ruang," Haksa menjelaskan tugasnya yang tampak sederhana namun penting. "Tugas pokok kami adalah mengawasi, memelihara, dan mengendalikan sumber daya air, termasuk pengawasan sungai sesuai kewenangan yang berlaku," ujarnya. Namun di balik tugas itu, ada upaya terus-menerus untuk melindungi masyarakat dari banjir dan memastikan pasokan air untuk pertanian tetap terjaga.

Mamuju, sebagai pusat pemerintahan dan ekonomi, sering dilanda banjir tahunan. Untuk mengatasi ini, visi pemerintah kabupaten adalah memperkuat infrastruktur terkait sumber daya air. 

Haksa menjelaskan, "Kami sering melakukan normalisasi sungai, pengerukan saluran, dan pemeliharaan daerah irigasi, bahkan terlibat dalam intervensi saat bencana."

Salah satu keberhasilan yang dibanggakan adalah pembangunan tanggul penahan ombak di Rangas, area yang sering terkena abrasi. "Masyarakat meminta tanggul karena abrasi merusak pekuburan mereka, dan sekarang tanggul sudah berdiri untuk menahan ombak," kata Haksa. Ini adalah bukti bagaimana aspirasi warga bisa diwujudkan oleh pemerintah.

Namun, tantangan besar tetap ada. Debit air yang terus meningkat setiap tahun, akibat pembukaan lahan di pegunungan, menambah beban saluran air di kota. 

"Debit air dari pegunungan meningkat, sedangkan kapasitas sungai tak lagi memadai. Ini bukan hanya tugas PUPR, tapi PR bersama," tegas Haksa, menyerukan kerja sama dari berbagai pihak.

Dinas PUPR juga mengambil langkah-langkah nyata seperti pengerukan sedimen dan respons cepat saat banjir. Namun, Haksa menyadari bahwa teknis saja tidak cukup; partisipasi masyarakat juga penting, terutama dalam menjaga saluran drainase dan mencegah pembuangan sampah sembarangan.

Pentingnya koordinasi antara pemerintah daerah dan pusat juga ditegaskan Haksa. Beberapa proyek irigasi didanai dari pusat, seperti rehabilitasi jaringan irigasi di Kecamatan Palang yang membantu petani tetap mendapat pasokan air di musim kemarau. "Kami ingin memastikan irigasi bekerja baik di musim hujan maupun kemarau," tambahnya.

Selain menghadapi tantangan teknis, Haksa juga berusaha membina timnya untuk terus berkembang. "Kami membutuhkan tenaga teknis yang lebih banyak dan berkompeten di lapangan," katanya, menyadari bahwa perkembangan teknologi menuntut peningkatan keterampilan.

Mengakhiri pembicaraannya, Haksa mengimbau masyarakat untuk tidak hanya bergantung pada pemerintah. "Ada masalah yang bisa kita selesaikan bersama, seperti membersihkan saluran air di depan rumah," pesannya. Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga hutan demi mencegah banjir yang lebih parah.

Banjir di Mamuju memang masalah kompleks yang tidak bisa diselesaikan dalam semalam. Namun, dengan kerja sama yang solid antara pemerintah dan masyarakat, Haksa yakin dampaknya bisa dikurangi. "Ini PR kita bersama," tutupnya dengan optimisme.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun