Mohon tunggu...
Farid Asyhadi
Farid Asyhadi Mohon Tunggu... Administrasi - PNS

Pemprov Sulawesi Barat

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Pejabat Gubernur Bahtiar Baharuddin, Membangun Masa Depan Sulawesi Barat

9 Oktober 2024   13:55 Diperbarui: 9 Oktober 2024   14:11 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Masyarakat Sulawesi Barat mendengarkan dengan penuh perhatian saat Pejabat Gubernur Bahtiar Baharuddin mulai berbicara tentang masa depan daerah yang dicintainya.

"Saya mendukung betul Sulbar ini adalah masa depannya, satu taman hultikultura, htil kultura apa saja," katanya, mengawali pidatonya. Bagi Bahtiar, pertanian bukan hanya soal tanaman, melainkan sebuah ekosistem yang mampu mengubah nasib masyarakat.

Dia melanjutkan, "Ada satu lagi yang saya temukan, dimaam, namanya Anggrek. Kita punya 400 jenis, 200 yang punya nama. Saya sudah dorong Pak Bupati menjadikan Mamasa adalah Kabupaten produksi Anggrek terbesar di dunia." Dengan semangat itu, masyarakat mendengarkan dan mulai membayangkan Mamasa sebagai pusat keindahan bunga anggrek yang mendunia.

Namun, fokus utama Bahtiar adalah pada potensi pertanian yang melimpah di Sulawesi Barat, terutama pisang. "Kita dorong Sulbar menjadi produsen pisang terbesar dunia. Gimana caranya?" Dia bertanya retoris, seolah menantang pendengar untuk berpikir. "Di samping pisang, harus ada pengolahan. Jangan semua dijual dalam bentuk mentah, harus diubah jadi tepung dengan yang lainnya."

Masyarakat mulai meresapi makna penting dari pengolahan hasil pertanian. Bayangan tentang masa depan yang lebih cerah dengan pengolahan produk pertanian mulai terbentuk di pikiran mereka.

Namun, tantangan pun datang. Saat ada kelangkaan tabung gas LPG, masyarakat mulai mengeluh. "Kita harus berpikir ketergantungan terhadap gas, kita harus mengurangi. Mau tidak mau, harus ada sumber pembakaran yang lain," ungkap Bahtiar, menunjukkan keseriusannya dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi rakyat.

Bahtiar juga menyoroti pentingnya pendidikan dan kesehatan sebagai pilar pembangunan. "Iya ekosistem ini mendukung pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Ibaratnya, kepala gerbongnya itu pertanian, perikanan, peternakan," tegasnya. Ini adalah pesan bahwa setiap sektor harus berjalan seiring untuk menciptakan ekosistem yang harmonis.

Satu hari, saat suasana di lapangan desa semakin meriah, Bahtiar mengajak masyarakat untuk bersatu. "Kembali kepada kekuatan kita, saya menyerukan agar seluruh masyarakat Sulawesi Barat bersatu menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan," katanya dengan penuh semangat.

Kehangatan dan semangat persatuan menyebar di antara mereka. "Dengan bersatu, kita bisa membuat negeri ini dan mencintai Sulbar," tambah Bahtiar, membangkitkan rasa cinta terhadap daerah yang kaya akan sumber daya alam ini.

Pada akhir pidatonya, dia mengingatkan tentang pentingnya pilihan pemimpin. "Ayo mari kita ciptakan pemilu yang langsung, umum, bebas, jujur, dan adil. Dan tentu harus damai," ungkapnya, menegaskan bahwa masa depan Sulawesi Barat ada di tangan setiap individu yang berpartisipasi dalam pembangunan.

Dalam perjalanan menuju rumah, setiap pendengar membawa pulang semangat baru. Mereka tahu, bersama Bahtiar Baharuddin, harapan untuk mengubah nasib Sulawesi Barat menjadi lebih baik bukan sekadar mimpi. Dengan kerja keras, kolaborasi, dan cinta pada tanah air, masa depan yang lebih cerah sedang menanti di ujung bukit.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun