Tahun 2009 Kim, mulai dilirik oleh klub tim luar Korea Selatan dan dia memulai perjalanan karirnya sebagai atlet profesional dengan bergabung dengan klub voli JT Marvelous asal Jepang, yang bahkan saat itu atlet asal Korea Selatan jarang dilirik oleh negara lain. Perjuangannya tetap berlanjut dengan tim JT Marvelous sampai akhirnya tim tersebut bisa menang pertama kali dalam sejarah liga Jepang berkat adanya Kim Yeon-koung. Dia membela klub JT Marvelous selama 2 musim hingga akhirnya pindah ke Eropa.
Tahun 2011 ia terbang ke Eropa dan bergabung dengan klub tim Fenerbahce di Turki, salah satu liga yang paling bergengsi di dunia. Banyak pemain terbaik dunia yang bermain di liga ini. Kesulitan pun muncul berdatangan salah satunya adalah dalam keterbatasan bahasa, bahkan Kim hanya bisa berbicara tiga kata bahasa Inggris saja yaitu tidur, makan, dan lapar. Saat itu rekan setimnya Natalia, kapten tim nasional Brazil, sama-sama untuk pertama kalinya bermain di liga Turki seperti Kim, dan sama-sama tidak bisa berbicara bahasa Inggris. Kim mencoba mendekati Natalia dan mencoba berteman baik dengannya. Kim berbicara bahasa Korea, Natalia berbicara bahasa Portugis, dan kadang keduanya berbicara menggunakan bahasa Turki dan menggunakan bahasa tubuh juga. Berkat keberanian, rendah hati, dan friendly dia bisa berteman baik dengan Natalia bahkan sampai sekarang. Mereka bekerja sama dalam tim dan mengandalkan satu sama lain untuk bertahan di Turki di tahun pertama. Permainan bola voli juga bukan olahraga individu melainkan tim, maka dari itu kerja sama tim yang baik sangat diperlukan karena untuk mencapai kemenangan diperlukan kerja sama tim yang baik. Kim membela tim Fenerbahce selama 6 musim lalu pindah ke tim klub asal China Shanghai Bright Ubest selama semusim, lalu kembali lagi ke Turki membela tim Eczacibasi selama 2 musim.
Kim bilang bahwa setiap penghargaan individu yang dia dapat sebenarnya sudah begitu banyak bahkan tidak ada cukup ruang untuk disimpan dirumahnya, tetapi setiap penghargaan itu berharga, perasaan yang luar biasa, dan tidak bisa didapatkan dengan mudah. Itu seperti dihargai untuk setiap perjuangan dan kerja kerasnya hingga membawanya seperti Kim Yeon-koung yang sekarang. Salah satunya adalah penghargaan di Olimpiade London 2012 sebagai Most Valuable Player. Saat itu tim Korea Selatan berhasil masuk semi final untuk pertama kalinya dalam 36 tahun dan dinobatkan sebagai MVP dengan total poin yang didapat yaitu 207 poin. Sebenarnya Korea Selatan bahkan tidak mendapatkan medali sama sekali dan berakhir di peringkat ke-4. Menjadi seorang MVP di tim peringkat ke-4 sebenarnya tidak masuk akal, karena biasanya seorang MVP berada pada tim pemenang. Bahkan Kim sendiri tidak terlalu memikirkan penghargaan tersebut. Tetapi setelah mengikuti beberapa kompetisi dia baru menyadari bahwa penghargaan tersebut adalah hal yang sangat luar biasa.
Tahun 2024 Kim Yeon-koung berencana akan memiliki akademi olahraga sendiri dengan nama KYK FOUNDATION. Rencana dibuatnya akademi olahraga ini dikhususkan untuk atlet muda antara lain untuk mencari atlet yang memiliki keterampilan bagus, memberi beasiswa, klinik atlet, pelatihan atlet, serta mengadakan pertandingan untuk penggalangan dana. Ini tidak terfokus pada cabang olahraga bola voli saja tetapi semua cabang olahraga. Pada bulan Juni 2024, KYK FOUNDATION dibuka dengan acara peresmian upacara pensiun tim nasional Korea Selatan yang dihadiri oleh atlet-atlet senior yang sudah lama pensiun dari bola voli dan World All-Star Game yang dihadiri oleh sahabat-sahabat Kim, atlet bola voli dari berbagai negara seperti Brazil, Jepang, Thailand, Rusia, Jerman, Argentina, Belgia, dan Belanda.
Kim Yeon-koung adalah seorang profesional sejati dan menunjukkan semangat serta dorongannya di setiap pertandingan. Salah satu pemain yang bekerja paling keras di lapangan, serta komitmennya adalah sesuatu yang sangat ingin dilihat oleh para penggemarnya. Dan Kim tidak pernah mengecewakan karena dia terus memberikan yang terbaik dalam setiap situasi. Setiap orang tahu bahwa harus bekerja keras untuk mencapai tujuan dan harus berjuang keras sampai kesuksesan tercapai, itulah arti kepemimpinan yang sebenarnya. Hal yang paling dikagumi dari Kim adalah kepribadiannya yang unik dan rendah hati yang melambangkan nilai-nilai yang baik serta dijunjung tinggi oleh bola voli. Karena ia mampu mengubah hidupnya melalui olahraga, Kim menggunakan bola voli sebagai media untuk menginspirasi banyak orang di dunia terutama kepada anak-anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H