Mohon tunggu...
Esa Nurdania
Esa Nurdania Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Bahasa Prokem terhadap Bahasa Indonesia Saat Ini

19 Januari 2021   20:10 Diperbarui: 19 Januari 2021   20:16 1171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : milik pribadi

Abstrak 

Bahasa merupakan hal sangat penting bagi kehidupan. Melalui bahasa kita dapat berkomunikasi dengan sesama. Bahasa juga merupakan sarana bagi kita untuk menyampaikan ide dan gagasan kita kepada orang lain. Saat ini kita sudah mengalami berbagai variasi dalam penggunaan bahasa. Variasi bahasa ini muncul karena semakin majunya teknologi dan zaman. Maka, dalam penggunaan bahasa juga disesuaikan dengan zaman. Akibat dari penyesuaian ini adalah bahasa yang digunakan antar generasi pun berbeda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bahasa prokem terhadap bahasa Indonesia pada saat ini, untuk mengetahui pengertian dari bahasa prokem. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Oleh karena itu, sumber dari penelitian ini adalah jurnal-jurnal ilmiah yang sudah dipublikasikan sebelumnya.

Kata kunci : Bahasa Indonesia, Bahasa Prokem, Pengaruh Bahasa.

Language is very important for life. Through language we can communicate with others. Language is also a means for us to convey our ideas and ideas to others. Currently we have experienced various variations in language usage. This language variation arises because of the advancement of technology and times. So, the use of language is also adapted to the times. The result of this adjustment is that the language used between generations is different. The purpose of this study was to determine the effect of slang on Indonesian at this time, to determine the meaning of slang. The method used in this research is qualitative. Therefore, the source of this research is scientific journals that have been published previously.

Keywords: Indonesian, Prokeme Language, Language Influence.

Pendahuluan

Pengertian bahasa menurut (Wahyu, 2003) adalah sesuatu yang dapat menyimbolkan dan mewakili ide, pikiran, perasaan, benda, dan tindakan  secara arbiter, konvensional, dan represif-interpretatif. Dalam keseharian kita, kita selalu menggunakan bahasa untuk berkomunikasi satu sama lain. Dalam setiap percakapan kita sehari-hari pun penggunaan bahasa akan selalu digunakan. Namun, dalam penggunaanya bahasa mengalami perubahan dalam pemakaiannya. Semakin berkembang dan majunya teknologi membuat bahasa menjadi berkembang. Bahasa memiliki peran meliputi segala aspek dalam kehidupan kita. salah satunya dalah memperlancar proses sosial manusia.  Hal ini sejalan dengan pendapat Nababan (1984:38) bahwa bahasa adalah bagian dari kebudayaan dan bahasalah yang memungkinkan pengembangan kebudayaan sebagaimana kita kenal sekarang. Bahasa dapat pula berperansebagai alat integrasi sosial sekaligus alat adaptasi sosial.

Di  Indonesia sendiri, akibat dari kemajuan zaman adalah banyak dari masyarakat yang menggunakan bahasa asing atau bahasa gaul dalam percakapan sehari-hari. Penggunaan bahasa asing atau bahasa gaul tersebut tidak menghilangkan penggunaan dari bahasa Indonesia itu sendiri, tetapi pengunaannya menyebabkan lunturnya nilai sopan dan santun dalam berbicara.  Banyak masyarakat yang menganggap bahwa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam percakapan sehari-hari memberikan kesan yang formal dalam berbicara. Oleh karena itu, masyarakat lebih suka menggunakan bahasa gaul.

Menurut (Nurul : 2019) dalam era globalisasi saat ini, jati diri bahasa Indonesia yang merupakan ciri dari Bangsa Indonesia harus terus dipertahankan eksistensinya. Hal tersebut harus dilaksanakan, karena menurut pernyataan (Syarfina, 2015) bahwa era digital yang menuntut penguasaan teknologi dan bahasa asing pada berbagai bidang kehidupan saat ini makin meminggirkan posisi bahasa Indonesia. di samping perkembangan zaman yang semakin maju, penggunaan bahasa gaul lebih mudah dipelajari dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibandingkan menggunakan bahasa Indonesia yang baku. Oleh karena itu masyarakat lebih senang menggunakan bahasa gaul dibandingkan bahasa Indonesia. Kurangnya kesadaran mereka untuk mencintai bahasa mereka sendiri, yaitu bahasa Indonesia dapat berdampak pada lunturnya penggunaan bahasa Indonesia dalam masyarakat.

Dalam penggunaannya penggunaan bahasa prokem ini bisa menimbulkan dampak negative terhadap perkembangan bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa. Banyaknya masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut diperparah oleh generasi muda yang tidak bisa lepas dalam penggunaan bahasa prokem atau bahasa gaul.


Metode Penelitian

Pada penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah  metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian kualitatif menurut (Anslem & Juliet : 2013) adalah penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik, atau bentuk hitungan lainnya. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Proses dan makna lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif.

Sumber data yang digunakan adalah sumber sekunder. Data sekunder diperoleh dengan menggunakan studi literature yang dilakukan terhadap banyak buku, berdasarkan catatan-catatan, diperoleh dari internet yang berhubungan dengan penelitian, dan memanfaatkan jurnal-jurnal ilmiah yang telah dipublikasikan sebelumnya.

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam penelitian. Penelitian tidak akan bisa dilakukan tanpa adanya pengumpulan data terlebih dahulu. Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah studi pustaka dengan teknik simak. Studi pustaka disini menggunakan sumber-sumber tertulis yang digunakan untuk mencari berbagai referensi yang digunakan. Teknik simak di sini dilakukan dengan membaca kritis mengenai jurnal-jurnal ilmiah yang berhubungan dengan penelitian kemudian menarik kesimpulan dari jurnal yang telah dibaca.

Teknik analisa data merupakan proses analisa data yang sudah dikumpulkan kemudian akan ditarik kesimpulan. Analis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh,  memilih bagian mana yang penting dan akan dipelajari, 

dan menarik kesimpulan, sehingga mudah untuk dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Teknik analisa data kualitatif memiliki beberapa langkah yaitu :

  • Reduksi Data

Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyerdehanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari data-data lapangan.  Data yang direduksi akan memberikan gambaran yang jelas dan mempermudah penulis untuk melakkan pengumpulan data selanjutnya. Penulis akan lebih mengutamakan pada pemustaka, khusunya yang berhubungan dengan kenyamanan pembaca.

  • Penyajian Data

Langkah selanjutnya adalah menyajikan data. Dalam penyajian data metode kualitatif, data disajikan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dan sejenisnya, tetapi yang paling sering digunakan adalah menyajikan teks secara naratif.

  • Simpulan

Langkah terakhir dalam penyajian data metode kualitati adalah penarikan kesimpulan. Simpulan dalam penulisan kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan ini dapat berupa deskrips atau gambaran mengenai suatu objek yang sebelumnya kurang jelas, sehingga menjadi jelas ketika setelah diteliti.

Pembahasan :

Istilah prokem, pertama kali muncul pada tahun 1980-an. Pada awalnya bahasa prokem merupakan bahasa yang berasal dari bahasa preman. Bahasa ini dipakai oleh orang yang memiliki pekerjaan sebagai tukang copet, tukang jambret, perampok, pembunuh, pengedar, dan pekerjaan lainnya yang terkait dengan kriminalitas. Pembentukan kosakata prokem berasal dari kata “preman” yang mendapatkan sisipan “ok” dan  menjadi prokeman lalu mengalami apokape atau lenyapnya bunyi akhir sehingga menjadi preman. Para preman memakai bahasa prokem untuk berkomunikasi dengan satu sama lain secara rahasia. Mereka membentuk ragam bahasa prokem agar tidak dipahami oleh orang lain. Kalangan preman merancang kata-kata baru dengan cara mengganti kata ke lawan kata, mencari kata sepadan, menentukan angka-angka, penggantian fonem, distribusi fonem, penambahan awalan, sisipan, atau akhiran. Bahasa prokem juga merupakan bahasa yang memiliki struktur yang tidak pasti. Bahasa prokem diciptakan bahasa-bahasa yang aneh dan sulit diketemukan asal mulanya.

Pada tahun 1990-an, bahasa prokem sangat nge-tren di Jakarta. Dari yang awalnya merupakan bahasa sandi; bahasa preman; atau bahasa yang dipakai oleh kalangan tertentu, bahasa prokem berkembang dan beralih fungsi menjadi bahasa gaul. Bahasa ini diserap oleh kalangan remaja yang dalam istilahnya “bandel” atau suka melanggar peraturan. Kalangan yang tertarik untuk mempelajari ragam bahasa ini adalah kalangan pelajar dari menengah pertama, menengah atas, sampai mahasiswa perguruan tinggi. Mereka menganggap bahasa tersebut superior untuk kalangannya dan harus digunakan demi mengikuti perkembangan pergaulan.

Bahasa prokem merupakan bentuk kreativas masyarakat dalam mengekspresikan sesuatu. Ragam bahasa prokem merupakan kata-kata tidak resmi dan tidak memiliki struktur bahasa yang benar. Kalangan tertentu biasanya membentuk bahasa ini dengan spontan dan memiliki rumus-rumus diluar kepala masyarakat umum. Bahasa prokem bersifat unik, tertutup, dan eksklusif. Artinya, bahasa ini bukan merupakan bahasa yang dimengerti oleh orang banyak dan tidak tertulis dalam kamus manapun. Bahasa prokem dapat dipahami dan dipelajari masyarkat diluar kalangan tertentu karena menyebarnya bahasa tersebut melalui interaksi sesama yang membuatnya menjadi populer.

Bahasa prokem atau bahasa gaul memiliki beberapa karakteristik, yaitu :

  1. Eksklusif, hanya diketahui kalangan tertentu saja
  2. Tertutup, digunakan sebagai sarana komunikasi rahasia atau sebagai bahasa sandi
  3. Unik, bentuk katanya tidak seperti bahasa resmi lainnya
  4. Tidak tertulis dalam kamus manapun
  5. Populer dalam kalangan tertentu
  6. Tumbuh sesuai dengan perkembangan zaman
  7. Umumnya dipakai oleh kalangan remaja
  8. Bersifat nonformal
  9. Bukan merupakan bahasa resmi

Bahasa prokem umumnya sangat berkembang dimasyarakat. Bentuknya pun berbeda sesuai dengan khas kota masing-masing. Dominasi etnis-etnis tertentu yang menduduki kota tersebut juga mempengaruhi ragam bahasa gaul. Di daerah Jakarta, ragam bahasa gaul umumnya berasal dari adaptasi dialek dan kosakata bahasa betawi. Sedangkan di daera Bandung, karena mayoritas penduduknya dari etnis sunda, maka bahaga gaulnya berasal dari adaptasi kosakata bahasa sunda.

Sekarang ini bahasa prokem  tidak hanya digunakan oleh kelompok tertentu saja. Tetapi juga, orang awam yang bukan anggota kelompok tersebut juga menggunakan bahasa prokem dalam kehidupannya sehari-hari. Oleh karena itu makna bahasa prokem tidak lagi bersifat rahasia. Bahasa prokem digunakan untuk berkomunikasi oleh para remaja untuk membicarakan hal-hal yang bersifat tertutup agar pihak lain tidak mengerti apa yang sedang dibicarakan.

Bahasa gaul tidak hanya berasal dari modifikasi bahasa Indonesia, tetapi juga berasal dari negara lain. Adapun tabel dibawah ini memamparkan bahasa gaul yang merupakan modifikasi dari bahasa Indonesia.

Sumber gambar : milik pribadi
Sumber gambar : milik pribadi

Dapat dilihat dari tabel di atas, bahwa bahasa gaul merupakan bahasa Indonesia yang dimodidikasi. Tujuannya adalah agar dalam penggunaan kata tersebut kesannya tidak terlalu formal dan nyaman untuk digunakan dalam percaapan sehari-hari. Masih banyak bahasa gaul yang digunakan, selain yang disebutkan di dalam tabel.  Ragam bahasa tersebut merupakan kosakata gaul yang berkembang dari zaman 1980-an hingga sekarang. Karena keeksklusifannya, masyarakat jadi penasaran sehingga mereka mengulik bahasa tersebut dan secara tidak sadar menjadi populer. Kepopulerannya membuat berbagai kalangan mempelajarinya. Bahasa tersebut pun berkembang menjadi bahasa komunikasi yang dipakai sehari-hari. Berawal dari bahasa yang terkesan kasar, bahasa prokem menjadi bahasa kasual dikalangan masyarakat. Masyarakat terutama kalangan remaja merasa lebih nyaman menggunakan kosakata-kosakata tersebut karena telah terkesan santai. Bahasa prokem pun terus disisipkan dan dikembangkan dalam pergaulan.

Menurut (Arum : 2015) penyebab dari banyaknya penggunaan bahasa gaul saat ini adalah kurangnya rasa cinta mereka terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Sejalan dengan perkembangan zaman yang semakin maju, terlihat bahwa bahasa Indonesia mengalami pengaruh dari bahasa gaul terhadap tatanan bahasanya. Banyak orang yang kurang menyetujui penggunaan bahasa Indonesia secara baku sebab mereka menilai bahasa baku bersifat baku dan tidak lazim untuk digunakan dalam kehidupan  sehari-sehari. Hal dikarenakan akibat kurang memadainya pendidikan yang ada di Indonesia.

Masyarakat akan menggunakan bahasa gaul bersama orang terdekat atau dengan orang yang memiliki usia sebaya mereka. Karena teman sebaya biasanya adalah orang terdekat yang memiliki banyak kesamaan dan topik-topik yang dibahas pun sesuai dengan mereka. Banyak juga masyarakat yang menggunakan bahasa gaul sebagai pencair suasana ketika berkumpul dan menunjukkan keakraban antar mereka. Ada sebagian masyarakat yang menggunakan bahasa gaul dalam kondisi tertentu saja. Mereka biasanya hanya sekedar mengetahui agar mereka tidak dianggap kurang pergaulan.

Perkembangan bahasa prokem ternyata dipengaruhi minat masyarakat terhadap cara mereka bergaul. Bahasa prokem berkembang mengikuti perkembangan zaman. Masyarakat suka sekali hal-hal baru, tutur kata baru merupakan salah satunya. Bahasa prokem sangat populer dan kekinian. Masyarakat menyukai hal-hal berbau  modern. Tidak ada yang bisa mengatur arus berbahasa. Oleh karena itu, masyarakat dengan bebas menggunakan bahasa apapun yang dia gemari agar mendapatkan kenyamanan dalam berinteraksi. Namun, bahasa Indonesia yang baik dan benar harus tetap dikuasai dan dijaga oleh masyarakat karena merupakan identitas bangsa.

Semakin berkembangnya bahasa prokem dimasyarakat membuat bahasa Indonesia  menjadi tergeser posisinya dalam penggunaan sehari-hari. Banyak dari anak-anak pada  zaman sekarang yang lebih paham dengan bahasa prokem dibandingkan dengan bahasa Indonesia yang baku. Keberadaan bahasa gaul ini membuat lunturnya penggunaa bahasa Indonesia.  Oleh karena itu diperlukannya pembelajaran bahasa Indonesia yang baku terhadap masyarakat agar mereka juga paham akan bahasanya sendiri yaitu, bahasa Indonesia.  akibat dari bahasa gaul yang begitu mudah untuk digunakan dalam berkomunikasi sehari-hari, maka para masyarakat lebih memeilih untuk menggunakan bahasa gaul sebagai bahasa dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga bahasa Indonesia mengalami penurunan derajat 

akibat dari bahasa Indonesia yang semakin pudar bahkan dianggap kuno di mata masyarakat.

Sebenarnya bahasa prokem atau bahasa gaul ini memiliki dua dampak, yaitu :

  • Dampak positif

Dengan adanya bahasa prokem ini masyarakat tumbuh mejadi masyarakat yang kreatif. Terlepas dari nyaman atau tidaknya penggunaan bahasa ini, tidak ada salahnya jika kita mengikuti perkembangan zaman yang ada. Asalkan dalam penggunaan bahasa prokem ini digunakan sesuai dengan tempatnya.

  • Dampak negatif

Adanya bahasa prokem dapat mempersulit penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Karena tidak semua tempat bisa digunakan bahasa gaul ini. Misalnya, dalam lingkungan sekolah dan lingkungan pekerjaan dimana dalam kedua lingkungan ini kita di tuntut untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.  Dalam penggunaannya bahasa gaul juga bisa membuat orang sekitar kita menjadi kebingungan terhadap apa yang kita bicarakan. Karena tidak semua masyarakat mengetahui hal tersebut. Terlalu sering menggunakan bahasa gaul juga bisa mempersulit kita ketika kita harus berbicara dengan bahasa formal di depan orang lain. 

Penggunaan bahasa prokem atau bahasa gaul yang semakin marak di kalangan masyarakat terutama remaja merupakan hal yang sangat serius terhadap bahasa Indonesia. Hal itu bisa jadi pertanda buruk karena para generasi muda semakin buruk dalam menggunakan bahasa Indonesia di zaman sekarang. Sehingga bisa saja nanti bahasa Indonesia eksistensinya semakin tergeser oleh bahasa sekarang dan akhirnya hilang.

Oleh karena itu kita sebagai masyarakat yang baik juga harus mempelajari bahasa Indonesia yang baik dan benar. Agar  kita tidak melupakan eksistensi bahasa Indonesia dalam kehidupan. Pemerintah juga harus turut serta dalam pengembangan pemebelajar bahasa Indonesia untuk masyarakat, dengan cara lebih memperdalam mata pelajaran bahasa Indonesia di dunia pendidikan.

Penutup :

Bahasa prokem adalah bahasa yang mucul yang muncul pada awal tahun 80-an. Pada awalnya bahasa prokem digunakan dikalangan preman atau orang yang memiliki pekerjaan sebagai pencopet, perampok, pembunuh, pengedar, dan pekerjaan lainnya yang berkaitan dengan kriminalitas. Para preman  menggunakan bahasa ini untuk berkomunikasi satu sama lain dengan tujuan agar apa yang mereka bicarakan tidak diketahui oleh orang lain. Kalangan preman merancang kata-kata ini dengan cara mengganti ke lawan kata, mencari kata yang sepadan, menentukan angka-angka, penggantian fonem, distribusi fonem, penambahan awalan, atau akhiran. Bahasa prokem memiliki struktur kata yang tidak pasti dan diciptakan dengan bahasa-bahasa yang aneh dan sulit ditemukan kata awalnya.

Pada tahun 1990-an peggunaan bahasa prokem sangat terkenal di Jakarta. Dari yang awalnya bahasa ini digunakan di kalangan preman sebagai bahasa sandi dan dipakai oleh kalangan tertentu. Akhirnya bahasa prokem ini berkembang dan beralih fungsi menjadi bahasa gaul. Kalangan yang tertarik untuk menggunakan dan mempelajarai bahasa ini adalah para remaja yang suka melanggar peraturan atau istilahnya “bandel” . mereka menganggap bahwa bahasa tersebut superior untuk digunakan di kalangannya.

Bahasa prokem merupakan bahasa hasil kreativitas masyarakat. Karena dalam penciptaannya bahasa prokem diciptakan secara spontan dan memiliki rumus-rumus yang di luar masyarakat umum. Bahasa prokem merupakan ragam bahasa yang tidak memiliki struktur bahasa yang benar dan sifatnya tidak resmi. Bahasa ini bukan merupakan bahasa yang dimengerti oleh orang banyak dan tidak tertulis dalam kamus manapun. Bahasa prokem akhirnya dipelajri oleh orang di luar kalangan tertentu dan akhirnya menyebar luas sehingga menjadi poupuler. Bahasa prokem umumnya berkembang di masyarakat dan bentuknya pun berbeda sesuai dengan ke khasan daerah masing-masing. Dominasi dari etnis tertentu juga memepengaruhi ragam bahasa prokem.

Sekarang ini bahasa prokem tidak lagi digunakan oleh kelompok tertentu karena sekarang masyrakat luas juga sudah menggunakan bahas tersebut. Oleh karena itu bahasa prokem sifatnya tidak lagi rahasia.  

Kepopuleran bahasa prokem membuat masyarakat penasaran dan akhirnya mengulik bahasa tersebut dan secara  tidak sadar menjadi popular. Berawal dari bahasa yang kasar, bahasa prokem berkembang menjadi bahasa yang kasual dikalangan masyarakat. Masyarakat, terutama kalangan remaja lebih suka menggunakan bahasa prokem karena dianggap lebih santai.

Perkembangan zaman juga merupakan alasan bahasa prokem semakin popular. Masyarakat sekarang ini lebih suka dengan hal-hal yag berbau modern. Tidak ada orang yang bisa mengatur dalam perkembangan bahasa. Oleh karena itu masyarakat bisa dengan bebas menggunakan bahasa apapun yang diinginkannya.

Akibat dari penggunaan bahasa prokem ini adalah eksistensi bahasa Indonesia semakin dilupakan. Penyebabnya adalah banyak dari masyarakat yang merasa jika dalam percakapan sehari-hari menggunakan bahasa Indonesia yang baku kesan yang ditimbulkan dalam percakapan tersebut adalah formal. Mereka juga menilai bahasa Indonesia yang baku juga kurang lazim untuk digunakan sehari-hari. Masyarakat cenderung menggunakan bahasa gaul kepada teman sebayanya atau orang-orang terdekat mereka. Banyak juga dari mereka  yang menggunakan ragam bahasa ini dalam rangka mencairkan suasana ketika sedang berkumpul dan menunjukan keakraban mereka.

Anak-anak di zaman sekarang lebih paham terhadap bahasa gaul dibandingkan bahasa Indonesia yang baik yang benar.  Keberadaan bahasa gaul ini membuat semakin lunturnya bahasa Indonesia di kalangan masyarakat. Oleh karena itu diperlukannya pembelajaran bahasa Indonesia untuk masyarakat agar mereka juga paham akan bahasa nasional negaranya.  Kenyaman dalam digunakan membuat bahasa gaul ini sangat suka digunakan. Namun, apabila kita lebih sering menggunakan bahasa gaul ini kita bisa saja mengalami kesulitan untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Karena ada keadaan-keadaan dan tempat-tempat yang mengharuskan kita untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar misalnya, di lingkungan kitaa kerja atau ketika kita sedang melakukan presentasi. Oleh karena itu kita juga harus membiasakan diri untuk menggunakan bahasa Indonesia sesekali dalam kehidupan sehari-hari.

Referensi 

Nababan. (1984). Tuntunan Penyusunan Bahasa Indonesia. Bandung : Sinar Baru.

Rahayu, Arum Putri. (2015). Menumbuhkan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar dalam Pendidikan dan Pengajaran. Jurnal: Paradigma, volume 2, halaman 1-15. 

Sardiyah, Nurul (2019). Pengaruh Bahasa Gaul terhadap Penggunaan Bahasa Indonesia Mahasiswa UNS 2019. Halaman 4 – 13.

Syafrina (2015). Sikap Masyarakat Medan terhadap Penggunaan Bahasa Asing di Ruang Publik. Metalingua: Jurnal Penelitian Sastra Vol. 13 No. 1.

Strauss, Anslem, & Corbin, Juliet. (2013). Dasar-Dasar enelitian Kualitatif Tatalangkah dan Teknik-Teknik Teoritisasasi Data. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Rahayu, Arum Putri. (2015). Menumbuhkan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar dalam Pendidikan dan Pengajaran. Jurnal: Paradigma, volume 2, halaman 1-15. 

Wibowo, Wahyu. (2003). Manajemen Bahasa. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun