Mohon tunggu...
Esang Suspranggono
Esang Suspranggono Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Si Jhonny yang berusaha menepati Janjinya. Berharap kisahnya bisa menginspirasi bagi lainnya. Masih belajar mencintai kopi, dan berkeyakinan suatu saat akan dapat kontrak untuk menulis tentang museum di berbagai negara.ig@janjijhonny

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Secangkir KafeinISME#1 Lelang Gengsi dan Seni

2 September 2015   17:03 Diperbarui: 2 September 2015   17:03 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berapa mas kopinya? Sambil berjalan melangkah ke arah gerobak. Rupanya si mas yang akan menjemput istrinya pulang kerja sudah di sms. Hanya tersisa dua orang. Yah biarlah mereka berdua asyik mengobrol, teman lama SMP yang lama tidak bertemu sapa.

--------

..Piye wingi jare eneng pelangganmu sik rodo nyleneh? Iyo, lagi iki nemoni pelanggan sik wis deal harga, basan tekan nggone malah dienyang nek ra gelem rasido dituku (Gimana kemarin katanya ada pelanggan yang agak aneh? Iya, baru kali ini ketemu pelanggang yang sudah deal harga tetapi ketika sampai di tempat barangnya malah di nego, kalau nggak mau nggak jadi dibeli)..

Bisnis pelelangan barang mungkin bisa dikatakan sebagai jalan hidupnya. Dulunya ia adalah jebolan sekolah seni terkondang di Jogja. Bahkan katanya seniman jebolan dari sekolahnya sudah mendapat tempat di Asia Tenggara. Banyak karya yang ia telah buat. Seperti beberapa karya lukisan yang terpajang di salah satu titik sekitaran Taman Pintar Jogja. Sedangkan di warung –Janji Jhonny- sudah ada dua karyanya yang ia titipkan. Sebagai penambah warna baru biar nggak cuma foto dan lukisan di papan hitam dengan quote para tokoh hebat katanya. Aneh ya, dari seni ia beralih ke bisnis pelelangan. Saya ceritakan secara singkat saja bagaimana ia memulainya hingga sekarang. Begini :

Awalnya sih ia memulai bisnis lelang karena kebutuhan. Waktu itu dia hanya ingin membeli sebuah laptop untuk kebutuhan kuliahnya. Namun kalau bisa ia beli dengan harga yang murah tapi kondisi OK. Lelang menjadi jawaban dari pemikirannya. Satu laptop ia berhasil kala itu. Entah apa sebabnya kemudian suatu hari ia jual. Biasanya kalau barang second dijual pasti akan sedikit menurun dari harga belinya. Nah ini beda, justru ia malah mendapat untung dari laptop tersebut. Dari situlah timbul pemikiran kenapa tidak menekuni bisnis ini. Lambat laun dari yang ia melakukan lelang secara individu, kini sudah membentuk seperti tim.

Biasanya setelah menang pelelangan, barang tersebut ia jual kembali. Seperti tadi malam ia baru saja menang 7 ton kertas arsip dari sebuah instansi plat merah .

Terus kertas kui tok apake Yuk? Yo tak dol meneh.

Lha terus karo sing nuku diapake kertas kui? Yo di dol ning pabrik pulp. Diolah meneh bro kertas e kui. Dan ojo salah bisnis pulp itu bisnis yang sangat menjanjikan lho bro. Orang-orang kaya di Indonesia rata-rata mereka punya bisnis tersebut....

Ya...begitulah secangkir kafeinISME tadi malam. Banyak wawasan baru yang saya peroleh selama ini dengan berjualan kopi. Dari obrolan aspirasi secangkir kopi menjadi banyak inspirasi. Banyak jalan menuju ke Roma, benar adanya. Untuk mengejar mimpi banyak cara yang bisa dilakukan. Salah satunya adalah berwirausaha.

Orang-orang besar tidak dilahirkan dari keberuntungan. Mereka lahir dari perjuangan...

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun