MARAKNYA DISKRIMINASI SARA
Dalam era digital, media sosial merupakan bagian tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Jutaan pengguna aktif di berbagai platform media sosial. Media sosial dianggap memberikan banyak kemudahan, serta menjadi wadah untuk berbagai diskusi. Selain dampak positif yang ditawarkan, dampak negatif dari media sosial juga perlu menjadi perhatian, sebab media sosial dapat menjadi sarana bagi berbagai bentuk diskriminasi, termasuk diskriminasi SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan).
Diskriminasi SARA merupakan segala bentuk tindakan yang menyerang, melecehkan, mendiskriminasi, atau menghina golongan tertentu berdasarkan suku, agama, ras, atau antargolongan. Tindakan ini dapat dilakukan oleh individu, institusi, atau pemerintah melalui kebijakan yang bersifat diskriminatif. Hal ini dapat menyebabkan konflik antar golongan, hingga perpecahan.
Maraknya Diskriminasi SARA yang terjadi di media sosial merupakan masalah yang kompleks dan berbahaya. Beberapa tahun terakhir, kasus-kasus diskriminasi SARA di media sosial meningkat secara drastis. Banyak postingan atau komentar-komentar kasar, yang ditujukan untuk menyerang etnis atau golongan tertentu. Diskriminasi SARA di media sosial juga menjadi ancaman terhadap kebebasan berpendapat. Selain itu, Diskriminasi SARA juga dapat berakibat pada penindasan, perpecahan dan diskriminasi yang semakin tinggi terhadap kaum minoritas
"Log In" adalah sebuah channel YouTube yang dinaungi oleh Deddy Corbizier dan ditayangkan setiap bulan puasa. Channel ini dijalankan oleh Habib Jafar dan Onadio Leonardo atau yang biasa dipanggil Onad. Habib Jafar ini merupakan seorang pengusaha, motivator, dan penceramah yang populer di Indonesia. Sedangkan Onad merupakan musisi yang juga beragama non muslim. Dalam channel ini, Habib Jafar berbagi berbagai konten yang menginspirasi dan memberikan pemahaman tentang kehidupan, motivasi, kewirausahaan, dan agama. Dengan lebih dari seratus ribu pelanggan dan jutaan penayangan, "Log In" telah menjadi salah satu channel YouTube yang paling banyak diminati di Indonesia. Hal ini tidak hanya karena isi konten yang bermutu, tetapi juga karena keaslian dan kepribadian Habib Jafar yang menarik.
Salah satu ciri khas dari "Log In" adalah variasi kontennya. Habib Jafar tidak hanya fokus pada satu topik, tetapi menghadirkan berbagai macam konten yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Mulai dari ceramah agama, motivasi diri, dan tips kewirausahaan. Dalam konten ceramah agama, Habib Jafar membahas berbagai topik yang relevan dengan kehidupan modern, seperti akhlak, keadilan, cinta kasih, dan kehidupan berkeluarga. Dengan gaya penyampaian yang santai namun penuh makna, ia berhasil menyampaikan pesan-pesan agama dengan cara yang mudah dipahami dan menginspirasi. Selain itu juga dalam channel ini, Habib Jafar menghadirkan para pemuka agama serta orang-orang yang beragama non muslim sebagai tamu undangan untuk berbincang mengenai suatu topik dari berbagai sudut pandang agama mereka. Sehingga dalam konten ini tercipta nuansa saling toleransi dan mneghargai perbedaan.
Dengan menggabungkan berbagai macam konten yang bermutu dan inspiratif, "Log In" telah menjadi sumber inspirasi bagi jutaan orang di Indonesia. Channel ini tidak hanya memberikan pengetahuan dan motivasi, tetapi juga membangun komunitas yang solid dan saling mendukung. Melalui "Log In", Habib Jafar tidak hanya menjadi seorang motivator dan pengusaha yang sukses, tetapi juga menjadi sosok yang dicintai dan dihormati oleh banyak orang. Dengan terus menghasilkan konten yang berkualitas dan relevan, ia terus menjadi panutan bagi generasi muda dan siapapun yang menginginkan perubahan positif dalam hidup mereka.
PENGARUH KONTEN LOG IN DALAM MEMINIMALISIR DISKRIMINASI SARA
Pada tanggal 18 April 2024, tim PJBL Kelompok 4 Mata Kuliah Agama Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Siliwangi melakukan survey serta observasi lapangan kepada mahasiswa Universitas Siliwangi khususnya yang beragama islam tentang bagaimana konten Log In yang diselenggarakan dalam channel YouTube Deddy Corbuzier berpengaruh terhadap sikap mereka dalam menghargai agama lain. Survey ini dilakukan melalui penyebaran G-Form dalam media sosial seperti grup WhatsApp dan Telegram yang didalamnya berisi mahasiswa Universitas Siliwangi. Hasil survey menunjukkan terdapat 36 responden yang mengisi G-Form tersebut.