Mohon tunggu...
Ameilina Esafitri
Ameilina Esafitri Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Jangan lupa bahagia :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ketahui Sistem Saraf pada Manusia

20 Februari 2021   11:48 Diperbarui: 20 Februari 2021   11:50 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembahasan kali ini sangat berkaitan dengan perkembangan kognitif anak. Sebelum mengetahui bagaimana perkembangan kognitif anak, patut diketahui sistem saraf manusia yang merupakan pengendali segala kegiatan yang dilakukan, kemudian terdapat bagian dalam sistem saraf yang menghubungkan atau memberi rangsangan atau sinyal terhadap tubuh dari lokasi ke lokasi yang lain, yaitu terdapat neuron dan neurotransmitter. Kemudian terdapat otak sebagai sistem saraf utama dan kognisi sebagai proses berpikir yang keduanya saling berkaitan.

1. Sistem Saraf Manusia

Sistem saraf merupakan pusat dari segala sesuatu yang di pikirkan dan di lakukan, sistem saraf merupakan sesuatu yang paling penting dalam organ tubuh manusia. Sistem saraf adalah salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. Sistem saraf merupakan penerima berjuta rangsangan dari berbagai organ tubuh manusia. Rangsangan tersebut kemudian bersatu diterima oleh sistem saraf pusat sehingga dapat menentukan respon yang akan diberikan oleh tubuh. Rangsangan yang terjadi bisa berasal dari luar tubuh maupun dalam tubuh. Ketika manusia melakukan pekerjaan atau memikirkan suatu hal, dalam proses tersebut sistem saraf memiliki kuasa atau peran penting dalam mengendalikan dan mengatur segala aktivitas tubuh manusia. Sebagai contoh ketika anda merasakan lapar, lambung memberi rangsangan atau tanda kepada sistem saraf, penghantar impuls akan menyampaikan pada sistem saraf, kemudian sistem saraf pusat secara otomatis akan menentukan respon yang akan diberikan oleh tubuh, yaitu harus makan ketika merasa lapar. Sehingga manusia dapat melakukan kegiatan yang harmonis dalam kehidupan sehari-hari. Sistem saraf memiliki 3 komponen yang harus dimiliki, yaitu reseptor, efektor dan penghantar impuls. 

  • Reseptor adalah sel-sel yang yang berfungsi mengenali rangsangan tertentu yang berasal dari luar maupun dari dalam tubuh. Reseptor sebagai penerima rangsangan (impuls). Bagian tubuh yang bertugas sebagai reseptor yaitu alat indera.
  • Efektor merupakan organ yang menghasilkan tanggapan terhadap rangsangan yang telah disampaikan oleh penghantar impuls. Efektor yang paling penting pada manusia yaitu otot dan kelenjar.
  • Penghantar impuls biasanya dilakukan oleh saraf yang tersusun atas berkas serabut penghubung (akson).

2. Neuron dan Neurotransmitter

Sistem saraf pusat atau central nervous system (CNS) dibentuk oleh unsur dasar yaitu neuron, sebuah sel yang mengirimkan informasi sepanjang sistem saraf. Neuron merupakan unit fungsional sistem saraf yang dikhususkan untuk menghantarkan dan mengirim sinyal dalam tubuh dari satu lokasi ke lokasi yang lain. Para ahli memperkirakan bahwa terdapat ribuan jenis neuron yang berbeda (Kandel, Schwartz, & Jessell, 1991). Setiap neuron menjalankan fungsi tertentu dalam lokasi yang berbeda. Terdapat empat bagian utama dalam neuron, yaitu:

  • Dendrit, menerima impuls neural dari neuron lain. Artinya dendrit berfungsi menerima dan menghantarkan rangsangan dari luar ke badan sel saraf.
  • Tubuh sel, berfungsi sebagai tempat metabolisme sel saraf. Tubuh sel bertanggung jawab menjaga kondisi dasar neuron.
  • Akson, yaitu sebuah jalur panjang berbentuk tabung, yang menghubungkan tubuh sel dengan sel-sel lain melalui semacam persimpangan yang disebut sinapsis. Akson memiliki peranan menghantarkan rangsangan dari badan sel saraf yang satu ke sel saraf yang lain. Rangsangan akan dihantarkan melalui akson dari satu sel saraf menuju dendrit dari sel saraf yang lain.

Akson berakhir di terminal prasinaptik. Terminal ini terletak dekat permukaan dendrit pada neuron lain. yang bersifat reseptif. Terminal prasinaptik dan dendrit Bersama-sama membentuk sinapsis. Sinapsis memiliki satu tugas terpenting karena pada sinapsis inilah informasi kimiawi dipertukarkan dari satu neuron ke neuron lain dalam wujud senyawa kimia yang disebut neurotransmitter.  Disepanjang akson mengalir muatan listrik. Ketika muatan listrik ini mencapai dendrit, neurotransmitter dilepaskan. Neurotransmitter kimia mengubah polaritas atau potensi elektrik pada dendrit penerima. Sebuah neurotransmitter adalah pesan kimiawi yang diaktifkan di membran dendrit di neuron penerima. Beberapa jenis neurotransmitter berperan dalam tuga-tugas dasar, seperti menjaga keutuhan kondisi sel. Senyawa yang lain seperti acetylcholine, berperan dalam proses belajar dan mengingat.

 

3. Anatomi Otak

Para ahli anatomi terdahulu menemukan struktur dan fungsi organ-organ binatang maupun manusia dengan melakukan pembedahan binatang maupun manusia yang telah menjadi mayat. Penelitian awal menghasilkan berbagai informasi mengenai struktur dan fungsi tubuh. Ketika mereka membedah tempurung kepala manusia, mereka menemukan otak, suatu massa yang lunak. Otak terbagi menjadi dua belahan dengan penuh lekukan-lekukan. Otak manusia terbagi menjadi dua jenis, yaitu hamisfer serebral kiri dan kanan. Kedua hamisfer diselubungi oleh korteks serebral, yaitu material tipis dan basah, berwarna abu-abu, yang dipadati oleh tubuh sel neuron dan akson-akson pendek yang tidak berselubung myelin. Bagian atas otak paling jauh drai spinal cord dikenal sebagai otak depan. Lapisan sel terluarnya, korteks selebral, menutupi seperti topi. Korteks selebral bertanggung jawab terhadap kurang lebih 80% volume otak dan kritis dalam persepsi, berpikir, bahasa dan fungsi penting lainnya. Tiap manifes korteks memiliki 4 daerah utama, disebut lobus yang memiliki fungsi berbeda.

  • Lobus frontal terlibat dalam gerakan yang disengaja, berpikir, kepribadian dan perencanaan atau tujuan.
  • Lobus oksipital, berfungsi dalam penglihatan.
  • Lobus temporal, memiliki peran dalam pendengaran, pemrosesan Bahasa dan ingatan.
  • Lobus parietal, berperan dalam menunjukkan lokasi spasial, perhatian dan kendali motorik.

4. Otak dan Kognisi

Otak merupakan organ yang bekerja mengkoordinasi seluruh sistem yang terjadi didalam tubuh manusia, kepribadian, metabolisme, tekanan darah, hormon dan ingatan.  Pada ujung bawah otak bergabung dengan sum-sum tulang belakang yang merupakan saraf utama tubuh. Pertumbuhan otak lebih baik dari pertumbuhan sum-sum tulang belakang. Perbandingan berat antara otak dengan sum-sum tulang belakang berkaitan dengan kecerdasan. Semakin besar perbandingannya, maka semakin tinggi kecerdasannya. Berbicara tentang kecerdasan, kecerdasan dapat dinilai dari pengetahuan yang diperoleh seseorang. Biasanya kecerdasan otak dapat dilihat melalui proses perkembangan kognitif anak sejak dini. Otak merupakan sistem koordinasi dimana terdapat sel-sel saraf yang berkaitan dalam menerima dan memberi rangsangan oleh tubuh. Sehingga melalui koordinasi saraf yang ada pada otak, memperoleh hasil pemikiran yang berasal dari otak. Pengetahuan, kemampuan dalam berfikir yang dimiliki seseorang dapat dikatakan sebagai kemampuan kognitif. Kognisi dapat didefinisikan sebagai proses berfikir yang mana informasi dari panca indera ditransformasi, direduksi, dielaborasi, diperbaiki dan digunakan. Menurut Santrock (Melly Latifa, 2008 dalam jurnal Ujang Khiyarusoleh) kognisi mengacu pada aktivitas mental tentang bagaimana informasi masuk kedalam pikiran, disimpan dan ditransformasi, serta dipanggil kembali dan digunakan dalam aktivitas kompleks seperti berpikir. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa kognisi merupakan proses berpikir, informasi yang diperoleh mula-mula diolah, diubah dan dicermati, dan diperbaiki oleh otak sehingga informasi sampai dengan sempurna kemudian digunakan dalam aktivitas berpikir.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun