Virus Corona atau Severe Acute Respiratory Syndrom Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernafasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut Covid-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian.Â
Severe Acute Respiratory Syndrom Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama Virus Corona adalah jenis baru dari Coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, seperti lansia, orang dewasa, anak-anak, bahkan ibu hamil.Â
Virus ini dapat menular dengan sangat cepat dan telah menyebar hampir ke semua negara, termasuk Indonesia. Hal tersebut membuat pemerintah memberlakukan kebijakan lockdown atau PPKM dalam upaya untuk mencegah penyebaran Virus Corona.Â
Hal tersebut berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia, tidak hanya sektor indusrti makro, namun sektor industri mikro juga mulai mengalami kegelisahan. Terlebih baru-baru ini, sebuah studi menyebutkan jika Covid-19 akan membuat Indonesia mengalami penurunan presentase pertumbuhan ekonomi sebesar 0,1% di tahun 2020 hingga 2021. Secara garis besar, dapat berdampak nyata terhadap sektor industri di Indonesia.Â
Oleh karena itu, pemerintah melakukan upaya untuk mendongkrak perekonomian Indonesia pasca pandemi Covid-19. Tetapi dibalik itu semua, demi menjaga kelangsungan hidup, kita juga harus memiliki inovasi yang tinggi untuk mendongkrak perekonomian pasca pandemi Covid-19 ini. Seperti hal nya yang dilakukan oleh Tohari warga Desa Kepudang, Kecamatan Binangun, Kabupaten Cilacap dalam melakukan pendongkrakan perekonomian pasca pandemi Covid-19.Â
Tohari mulai merintis usaha budidaya ikan lele dengan maggot sebagai pakan alternatifnya. Perlu kita ketahui maggot adalah larva berprotein tinggi yang dikembangkan dari serangga Black Soldier Fly (BSF). Maggot mengandung hingga 41-42% protein kasar, 31-35% ekstrak eter, 14-15% abu, 4,18-5,1% kalsium, dan 0,60-0,63% fosfor dalam bentuk kering. Sementara itu, kandungan protein dalam pakan ikan umumnya berkisar antara 20-45%.Â
Dengan kata lain, maggot mengandung protein dan gizi yang lebih tinggi dan lebih unggul untuk mempercepat pertumbuhan dan meningkatkan sistem imun ikan. Selain bergizi tinggi, harga maggot juga cukup terjangkau.Â
Hal ini disebabkan karena maggot memiliki ketersediaan bahan baku yang mudah didapat sehingga dapat menekan biaya produksi.Â
Maggot tumbuh dengan memakan limbah organik yang bisa didapatkan dari sisa makanan yang terdapat di restoran, pasar, bahkan rumah tangga.Â
Dikutip dari Edhy Prabowo Mentri Kelautan dan Perikanan yang menyatakan bahwa produksi maggot adalah capaian luar biasa yang dapat meningkatkan nilai ekonomi dan berperan dalam penyelamatan bumi dari masalah sampah.Â
Maggot dapat diperoleh dengan cara memancing lalat BSF di alam terbuka. Cara untuk memancing lalat BSF ini cukup mudah, yaitu dengan cara menggunakan dedak yang dicampur dengan kaldu bubuk, air, EM4 atau bisa menggunakan yakult. Setelah itu, dimasukkan ke dalam plastik besar, kemudian diikat dengan memberikan ruang untuk difermentasi selama tiga hari.Â
Fermentasi dikatakan berhasil apabila plastik pembungkus tadi mengembang dan tercium aroma seperti tapai.
Jika fermentasi telah selesai, hasil fermentasi tersebut dapat diletakan kedalam wadah besar, lalu diletakkan di tempat terbuka.Â
Tetapi, jangan lupa untuk menutup hasil fermentasi tersebut dengan daun pisang, dan mengeceknya selama dua hari sekali agar telur lalat BSF tidak dimakan oleh semut atau serangga lainnya. Selain mendapatkan dari alam, telur lalat BSF juga dapat diperoleh dengan membeli telur lalat BSF dari peternak lalat BSF.
Cara penetasan telur lalat BSF cukup mudah, yaitu dengan menggunakan media dedak yang dicampur dengan air panas dan irisan buah, lalu diaduk rata. Sebelum telur dimasukkan ke dalam media tunggu hingga media penetasan dingin, karena jika dalam keadaan panas telur dapat mati.Â
Untuk peletakkan telur lalat BSF dalam media penetasan, tidak langsung diletakkan diatas media penetasannya, tetapi diberi wadah kecil yang diletakkan di atas media penetasan tersebut, seperti piring atau tutup toples.Â
Telur akan menetas selama tiga hari. Usia maggot yang siap untuk menjadi pakan lele ialah berumur dua atau tiga minggu. Selain dapat dipakankan kelele secara langsung (maggot hidup), maggot juga bisa dibuat sebagai campuran pembuatan pelet ikan.Â
Cara pembuatan pelet ikan menggunakan maggot sebagai bahan campurannya cukup mudah yaitu dengan menghaluskan ikan rucah, maggot, dan daun pepaya. Kemudian semua bahan tersebut dicampur. Selain tiga bahan tersebut juga terdapat campuran lainnya, yaitu jel atau perekat yang dibuat dengan memasak kanji dan air hingga mengental. Setelah tercampur rata lalu digiling menggunakan penggiling daging, kemudian dijemur hingga kering. Setelah kering pelet ikan dengan campuran maggot tersebut siap untuk dipakankan keikan lele.Â
Oleh sebab itu, alasan Tohari mulai merintis budidaya ikan lele dengan maggot sebagai pakan alternatifnya karena maggot memiliki kandungan gizi yang lebih tinggi daripada pelet ikan biasa, dan biayanya yang cukup terjangkau.Â
Dengan modal untuk membeli ikan lele sebesar Rp 300.000 dengan ukuran ikan lele 4 cm – 6 cm sebanyak 2.000 ekor ikan lele, dan modal untuk membeli telur lalat BSF ialah Rp.150.000 sebanyak 30 gram.Â
Maggot ini sangat berkembang pesat, setiap minggunya dapat menghasilkan sekitar 30 gram telur lalat BSF. Dalam usaha ini Tohari menanamkan investasi untuk modal awal usaha budidaya ikan lele nya. Berikut adalah tabel investasi yang ditanamkan oleh Tohari untuk memulai usaha budidaya ikan lele. Â
No.
UraianÂ
Keterangan
Umur Ekonomis (Tahun)
Biaya (Rp)
1.
Kolam Terpal 3 x 4 m
2 kolam
2
    1.000.000
2.
Pompa Air Listrik
1 unit
2
      450.000
3.
Instalasi Saluran Air
1 unit
5
      200.000
4.
Ember
3 unit
1
       42.000
5.
Seser
2 unit
1
       54.000
6.
Kandang Magot
1 unit
2
      100.000
                                                   TOTAL
    1.846.000
Setelah menanamkan investasi untuk merintis usaha budidaya ikan lele, ada juga biaya yang harus dikeluarkan yaitu biaya tetap. Berikut adalah tabel biaya tetap yang dikeluarkan oleh Tohari dalam budidaya ikan lele.
Â
No.
Uraian
Biaya (Rp)
Umur Ekonomis
(Tahun)
Penyusutan (Rp)
Per Tahun
Per Siklus
1.
Kolam Terpal 3x4 m
  1.000.000
2
   500.000
   125.000
2.
Pompa Air Listrik
   450.000
2
   225.000
    56.250
3.
Instalasi Saluran Air
   200.000
5
    40.000
    10.000
4.
Ember
    42.000
1
     42.000
    10.500
5.
Seser
    54.000
1
     54.000
    13.500
6.
Kandang Magot
   100.000
2
   500.000
    12.500
7.
Pajak (PBB)
    20.000
     20.000
     5.000
                                                TOTAL
  1.381.000
   232.750
   Keterangan : 1 siklus = 3 bulan
Penyusutan dihitung dengan metode garis lurus yaitu dengan membagi masing-masing nilai investasi dengan umur ekonomisnya tanpa memperhitungkan nilai sisa sehingga didapat nilai penyusutan per tahun (Suratiyah 2015).Â
Nilai penyusutan per tahun dibagi dengan jumlah siklus pembesaran lele dalam 1 tahun sehingga didapat biaya penyusutan per siklus yang digunakan dalam perhitungan. Pajak (PBB) biaya tetap karena pembesarannya tidak tergantung hasil dari pembesaran lele dan lahan yang digunakan merupakan lahan pribadi.Â
   Dalam sebuah usaha juga ada biaya variabel. Berikut adalah biaya variabel usaha budidaya ikan lele yang dikelola oleh Tohari. Â
No.
UraianÂ
Keterangan
Biaya (Rp)
Jumlah (Rp)
1.
Benih Lele 4-6 Cm
2000 ekor
           150
      300.000
2.
Pelet Ikan
60 kg
        11.000
     660.000
3.
Probiotik
1 botol
       30.000
       30.000
4.
Biaya Listrik
3 bulan
       20.000
       60.000
5.
Perawatan Kolam
1 siklus
      100.000
      100.000
6.
Telur Lalat BSF
30 gram
        5.000
      150.000
7.
Perawatan Kandang Magot
1 siklus
      100.000
      100.000
                                                   TOTAL
    1.400.000
Dengan adanya biaya tetap dan biaya variabel maka kita akan mengetahui biaya total yang dikeluarkan oleh Tohari dalam usaha budidaya ikan lele ini. Biaya total adalah jumlah seluruh biaya tetap dan variabel yang dikeluarkan untuk melakukan produksi (Suratinah 2015). Berikut adalah tabel biaya total usaha budidaya ikan lele.
Â
No.
Uraian
Jumlah (Rp)
%
- Biaya Tetap
Â
1.
Penyusutan dan PBB
      232.750
14,25509
                             Sub Total
      232.750
- Biaya Varibel
1.
Benih Lele 4-6 Cm
      300.000
18,37391
2.
Pelet Ikan
      660.000
40,4226
3.
Probiotik
       30.000
1,837391
4.
Biaya Listrik
       60.000
3,674782
5.
Perawatan Kolam
      100.000
6,124636
6.
Telur Lalat BSF
      150.000
9,186955
7.
Perawatan Kandang Magot
      100.000
6,124636
                             Sub Total
    1.400.000
                     Biaya Total (TC)
    1.632.750
100
Berdasarkan data tabel diatas besar biaya total budidaya ikan lele milik Tohari dalam satu siklus ialah sebesar Rp. 1.632.750 dengan komponen biaya terbesar yang dikeluarkan adalah untuk pembelian pelet ikan sebesar Rp. 660.000.Â
Pada saat wawancara dengan Tohari, seorang peternak ikan lele asal Desa Kepudang, beliau mengatakan bahwa penggunaan maggot sebagai pakan alternatif ikan lele bertujuan untuk menghemat penggunaan pelet ikan, sehingga diharapkan akan meningkatkan keuntungan dan menekan biaya budidaya seminimal mungkin.Â
Beliau juga mengatakan bahwa perbandingan harga pelet untuk pakan ikan lele dalam satu siklus budidaya ialah sebanyak 100 kg pelet ikan, namun apabila dicampur dengan maggot hanya menghabiskan 60 kg pelet ikan.Â
Padahal harga pelet ikan per kilo nya adalah Rp. 11.000. Sehingga dapat diketahuin bahwa biaya penggunakan pelet ikan murni tanpa adanya campuran maggot dalam satu siklus ialah Rp. 1.100.000, sedangkan bila dicampur dengan maggot hanya mengeluarkan biaya Rp. 760.000, itu sudah termasuk biaya perawatan maggot nya.Â
Dengan adanya maggot ini Tohari dapat menghemat biaya sebesar Rp. 340.000 atau dengan kata lain Tohari dapat menghemat biaya sebesar 30,9% dari biaya yang harus dikeluarkan selama satu siklus jika menggunakan pakan pelet ikan tanpa adanya campuran maggot.Â
Beliau juga menceritakan tentang pemeliharaan ikan lele. Pada awal masa pemeliharaan, ikan lele diberi pakan 100% pelet ikan selama tiga minggu, dan setelah tiga minggu pemberian pakan pelet ikan dikombinasi dengan maggot Black Soldier Fly (BSF) hasil budidaya sendiri.Â
Lama kegiatan pembesaran ikan lele mulai dari persiapan hingga panen berlangsung selama 3 bulan, sehingga dalam satu tahun terdapat 4 siklus budidaya ikan lele. Selama pemeliharaan, kolam diberi aliran air untuk menjaga kualitas air.Â
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa usaha budidaya ikan lele dengan menggunakan pakan alternatif magot layak untuk dijalankan.Â
Hal ini disebabkan karena dengan penggunaan pakan alternatif maggot akan menghemat biaya budidaya ikan lele serta meningkatkan keuntungan. Selain itu, ikan lele menjadi lebih sehat karena mendapatkan pakan yang lebih bergizi daripada pelet ikan biasa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H