Jika pemerintah membutuhkan bukti nyata kompetensi generasi muda dalam bentuk keterampilan, maka soal-soal ujian nasional cukup diperbesar porsinya dengan menguji ranah aplikasi. Adapun urusan perihal pengujian pengetahuan dan pemahaman serta penalaran adalah urusan guru. Bukankah lingkup materi aplikasi merupakan tindak lanjut dari lingkup pengetahuan dan pemahaman serta penalaran?
Pertanyaannya kemudian adalah kepada siapa kebermanfaatan materi masyarakat multikultural ini disasarkan? Lantas hal apa saja yang perlu ditajamkan dalam struktur soal ujian nasional tepatnya pada materi masyarakat multikultural? Pertanyaan pertama, mengarah pada peranan yang perlu dilakukan setiap pemangku status sosial yang ada di dalam masyarakat. Pertanyaan kedua mengarah pada ruang lingkup aplikasi yang ujikan.
Sebatas keyakinan Penulis, status sosial yang perlu diperhitungkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di kemudian hari diantaranya; Agamawan, Ekonom, Pegiat Pariwisata, Pekerja Sosial, Pegiat Kesehatan, Pelaut, Polisi dan Tentara, Insinyur, Pegiat Kuliner, Arsitektur, Perancang Busana, Pegiat Kosmetik, dan Artis. Semua warga negara yang memiliki status sosial di atas, mau tidak mau harus memiliki pemahaman yang komprehensif tentang substansi materi masyarakat multikultural melalui proses belajar.
Lantas bagaimana untuk contoh kasus soal Agamawan yang mencerminkan kehidupan masyarakat multikultural? Begitupun dengan Ekonom, Perawat, Pelaut, hingga Pegiat Kuliner?
Contoh kasus soal Agamawan yang mencerminkan kehidupan masyarakat multikultural, dapat ditekankan pada perilaku yang menitik beratkan pada ajaran yang menenangkan, ajaran agama yang memanusiakan, model kesalehan sosial, hingga ajaran maaf dan berbagi. Contoh kasus soal Ekonom yang mencerminkan kehidupan masyarakat multikultural, dapat ditekankan pada perilaku yang menitik beratkan pada model pensejahteraan yang beragam, pandangan mayarakat terhadap tanah, air, udara, laut, pohon, tanaman, bibit, ternak, dan lain-lain, strategi masyarakat saat mencabut diri dari kubangan kemiskian, strategi masyarakat dalam melawan penjajah ekonomi di era kekinian, hingga mewujudkan kesejahteraan yang berkeadilan sosial.
Selanjutnya contoh kasus soal Pegiat Kesehatan yang mencerminkan kehidupan masyarakat multikultural, dapat ditekankan pada perilaku yang menitik beratkan pada orang-orang yang berumur panjang, perilaku masyarakat dalam mendeteksi penyakit, perilaku masyarakat dalam meracik obat, hingga tradisi dalam mengobati penyakit.Â
Kemudian contoh kasus soal Pelaut yang mencerminkan kehidupan masyarakat multikultural, dapat ditekankan pada perilaku yang menitik beratkan pada cara pandang masyarakat terhadap laut yang menyatukan, kearifan lokal masyarakat dalam menciptakan transportasi laut, kearifan lokal masyarakat dalam menciptakan alat penangkap ikan, kandungan gizi biota laut, keindahan panorama laut, hingga sumber daya mineral di lepas pantai. Â Dan juga contoh kasus soal Pegiat Kuliner yang mencerminkan kehidupan masyarakat multikultural, dapat ditekankan pada perilaku yang menitik beratkan pada kuliner khas, rempah-rempah, cara meracik rempah, tradisi dan menu kulinernya, hingga kuliner yang merukunkan.
Namun untuk mencapai hal di atas, hambatan utama adalah minimnya ketersediaan materi masyarakat multikultural yang menyiapkan keragaman sumber belajar yang mencermintakan multikultural. Sebatas yang Penulis ketahui, masih terjadi kelangkaan sumber belajar yang memuat tentang keragaman status sosial dan ekspresi perilaku yang mencerminkan masyarakat multikultural. Sumber belajar materi masyarakat multikultural cukuplah luas, namun sumber belajar itu dipersempit oleh buku ajar.
Langkah berani yang perlu dilakukan Pemerintah melalui BSNP adalah memunculkan soal-soal ujian nasional yang aplikatif, yang hadap masalah, dan memang benar-benar menjadi instrumen dalam mengukur kekuatan identitas sosial yang beragam dan berke-Indonesiaan. Dengan demikian, diharapkan generasi penerus bangsa ini akan selalu cinta pada tanah airnya, ingin selalu hidup berdampingan, dan bertindak kreatif dalam menjaga rasa cinta tanah air dan rasa ingin selalu hidup berdampingan antar sesama.
http://bsnp-indonesia.org/wp-content/uploads/2016/12/KISI-KISI-UN-SMA-MA-SEDERAJAT-2017.pdf hal: 38-39. diunduh pada tanggal 12 Januari 2017 pukul 08.21 WIB.