Mohon tunggu...
Erza In
Erza In Mohon Tunggu... -

https://thehurrytraveller.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Berburu Kue Lontar di Papua

25 Februari 2018   07:12 Diperbarui: 25 Februari 2018   08:35 2141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika ada kesempatan mengunjungi Papua, cobalah kue lontar yang berwarna kuning keemasan, dengan tekstur kulit yang renyah dan isinya yang lembut dan tidak terlalu manis. Lebih enak dinikmati dengan secangkir teh atau kopi panas atau disajikan dingin setelah disimpan di lemari es. Bentuknya mirip pie susu tapi lebih tebal, mirip seperti egg tart. Katanya, nama kue lontar diambil dari kata Round-Tart, atau ronttart dalam bahasa Belanda, karena bentuknya yang bundar.

Saya pertama kali mencicipi kue lontar pada saat mengunjungi Raja Ampat tahun 2012, atas saran seorang teman, saat sarapan di hari terakhir setelah 4 

hari tinggal di suatu hotel melati.  Ternyata enak, jadi menyesal tidak memakannya sejak hari pertama.

Kembali ke Papua menghadiri suatu rapat di Manokwari pada tahun 2017, mendapat kejutan dengan disajikannya kue lontar sebagai salah satu kue untuk coffee break, lebih enak dari yang saya cicipi di Raja Ampat. Sayang sekali tidak sempat mencari dan membelinya karena harus melanjutkan perjalanan ke Sorong.

Penasaran, sore keesokan hari, saya mencari informasi tempat membeli kue lontar ke front office di hotel di Sorong, jawabannya berbelit. Dari mulai jawaban "tidak tahu", sampai jawaban "mungkin ada di pasar tapi jauh, dan harus ke sana pagi-pagi".  

Tidak menyerah, saya tanyakan ke supir yang mengantar untuk membeli oleh-oleh. Untung sekali Pak supir kreatif dan langsung mencoba mendatangi Angel Bakery di Jalan Basuki Rahmat yang terletak berdekatan dengan toko roti abon. Gulung. Ternyata toko tersebut menjual kue lontar ...! Ada 6 potong di dalam rak show case. Serunya, ternyata sedang dipanggang kue lontar tambahan dengan aroma harum yang menyebar ke dalam toko. Dengan senang hati saya menunggu dan akhirnya membawa pulang beberapa kotak kue lontar.

Perjalanan ke Papua beberapa bulan kemudian adalah ke Jayapura, dengan didahului survey memasuki beberapa toko kue, akhirnya menemukan kue lontar di Prima Garden bakery di Jalan Ahmad Yani, yang juga menjual kopi khas Papua. Tokonya tidak terlalu jauh dari hotel dan kue lontarnya seenak yang saya makan di Sorong tetapi ada variasi dengan topping keju. Seperti di Sorong, petugas front office dari hotel juga tidak dapat memberitahu tempat membeli kue lontar.

Mengetahui saya sedang berburu kue lontar, istri seorang teman sampai membantu mencarikan dan membawakan saya 1 loyang ukuran 30 cm kue lontar bertabur keju parut. Katanya ada yang lebih enak rasanya tapi tidak dijual di toko, melainkan di perumahan, tapi harus pesan terlebih dahulu.  Sayang sekali kue yang khas dan enak ini kurang dipublikasikan dan dipromosikan. Silakan cari di internet, infonya hanya tentang resep membuat kue lontar atau kue lontar sebagai bagian dari daftar oleh-oleh yang wajib dibeli di Sorong maupun Manokwari. Beberapa situs menampilkan pemesanan kue lontar dengan menghubungi nomor telepon tertentu atau melalui situs perusahaan on-line di Jakarta, akan tetapi tidak ada satu situs pun yang menyebutkan tempat untuk membeli kue tersebut di Papua.

Jadi, jika ingin membeli oleh-oleh makanan dari Papua yang lebih bervariasi selain roti abon gulung, keripik keladi dan sukun, cobalah beli kue lontar. pasti menyesal karena membeli kurang banyak untuk dibagikan di rumah dan di kantor di Jakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun