Mohon tunggu...
Erzandi Rimawan
Erzandi Rimawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pelajar

Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Remaja dan Lingkungan Hidup

1 Januari 2018   11:22 Diperbarui: 5 Juni 2018   10:14 8447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aksi corat-coret bagi remaja yang bermanfaat hendaknya dilakukan pada tempat yang telah disediakan atau resmi. Seperti aksi mural di pinggir jalan yang telah memenuhi ijin dari pemerintah setempat. Coretan yang akan merngsang orang lain berbuat baik seperti: merangsang pemuda untuk peduli terhadap lingkungan hidup akan memberikan aura postif.

Itulah sebabnya, peran serta untuk memanfaatkan fungsi lingkungan hidup menjadi tanggung jawab besar di pundak remaja. Apalagisebagai siswa sekolah hendaknya ikut aktif dalam pemanfaatan lingkungan hanya terjun langsung ke lokasi untuk mencegah kerusakan lingkungan hidup, seperti penanaman mangrove di pantai, tetapi remaja bisa menyuarakan kegitan positif melalui tulisan-tulisan bermanfaat atau mengajak remaja lainnya melalui media social. Ajakan yang positif akan berdampak ke arah yang positif juga.

Siswa sekolah juga perlu berpartisipasi dalam mengelola lingkungan hidup di tempat tinggalnya dan lingkungan sekolah. Perlunya menjaga kebersihan sekolah merupakan tanggung jawab yang bisa ditawar lagi. 

Penanaman pohon-pohon peneduh di lingkungan sekolah agar lingkungan sekolah menjadi lebih asri perlu digalakkan kembali. Penanaman apotik juga mengajarkan remaja bahwa banyak tanaman berkhasiat yang ada di lingkungan kita khususnya lingkungan sekolah.

Ada pepatah bahwa lebih baik mencegah daripada mengobati. Mencegah lingkungan hidup menjadi lebih baik dari pada dampak sesudahnya. Ingat, bahwa biaya yang dikeluarkan sebelum lingkungan terjaga lebih murah dibandingkan dengan setelah lingkungan hidup menjadi rusak. 

Biaya yang besar harus kita keluarkan setelah lingkungan hidup megalami kerusakan. Sebagai contoh, berapa biaya yang dikeluarkan untuk normalisasi sebuah daerah yang telah mengalami tanah longsor. Bukan hanya biaya besar tetapi, mamapu merusak tatanan atau kearifan local sebuah daerah.

Menjaga lingkungan hidup memang menjadi tugas semua lapisan masyarakat. Tetapi, remaja calon pemimpin masa depan mempunyai tanggung jawab untuk berperan serta dalam mengelola lingkungan hidup menjadi lebih baik. 

Tularkan jiwa-jiwa remajanya untuk hal-hal yang positif dalam membuat lingkungan hidup tetap terjaga. Kita tidak bisa membayangkan jika jiwa remaja kita dipenuhi dengan karakter yang menyepelekan peran lingkungan hidup. Lingkungan hidup akan menjadi lingkungan yang sangat tidak bersahabat dengan alam dan manusia.

Oleh sebab itu, jangan pernah menyalahkan lingkungan hidup yang tidak bersahabat dengan kita. Tetapi, salahkan diri kita sebagai remaja yang tidak pernah peduli dengan lingkungan hidup yang ada di sekitar kita. 

Mari jadilah jiwa remaja yang penuh tenggang rasa dan tepa salira terhadap lingkungan hidup kita seperti kita memperlakukan dengan baik terhadap barang kesayangan kita. Kita akan telaten menjaganya dari hal-hal yang tidak bersahabat dengan lingkungan. 

Jadi, sadarilah bahwa sebagai remaja jangan menjadi penonton dalam menjaga lingkungan hidup tetapi jadilah pemain yang bisa memberikan kontribusi nyata bahwa lingkungan hidup adalah milik kita yang sesungguhnya.         

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun