Mohon tunggu...
Ery Munashodiqoh
Ery Munashodiqoh Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswi

membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Di Balik Kecerahan Lampu Kota: Membongkar Realitas Kenakalan Remaja dalam Lingkungan Gangster

1 Mei 2024   16:00 Diperbarui: 1 Mei 2024   16:01 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kehidupan perkotaan seringkali digambarkan sebagai dunia gemerlap, penuh dengan kesempatan dan kehidupan malam yang menggoda. Namun, di balik kecerahan lampu kota, tersembunyi realitas yang kompleks dan gelap, terutama ketika melibatkan kenakalan remaja dalam lingkungan gangster. Lingkungan gangster menjadi jebakan bagi banyak remaja yang merasa terpinggirkan atau mencari pengakuan, tekanan dari teman sebaya, ketidakstabilan keluarga, atau kebutuhan akan identitas bisa mendorong mereka ke dalam jaringan kriminal. Kenakalan remaja seringkali dianggap sebagai dampak negatif dari proses pergaulan dan pencarian identitas, hal ini menjadi fokus perhatian masyarakat, pemerintah, dan akademisi. Kenakalan remaja dalam lingkungan gangster mencakup berbagai perilaku yang merugikan diri sendiri dan orang lain.

Kabupaten Tuban belakangan ini menjadi sorotan karena serentetan teror aksi yang dilakukan oleh sekelompok gangster bersenjata tajam. Kejadian terbaru terjadi pada Sabtu (30/12/2023) dini hari di sebuah warung kopi di Jalan Hayam Wuruk, Desa/Kecamatan Semanding. Serangan tersebut menyebabkan kerusakan pada warung, luka-luka pada pengunjung, serta pencurian ponsel. Para gangster tersebut tidak hanya melakukan perusakan pada properti, namun juga melakukan kekerasan fisik terhadap pengunjung warung. Mereka membawa senjata tajam, seperti celurit, dan menggunakan motor sebagai alat transportasi serta untuk mengancam dan menyerang korban. Masyarakat Tuban mulai merasa khawatir dengan keberadaan gangster tersebut, terutama karena kejadian tersebut menimbulkan rasa tidak aman di lingkungan mereka. Ketua RW X Perum BPE Desa Sumurgung, Bambang Agus W, telah menerima laporan dari warga dan memperingatkan masyarakat untuk berhati-hati ketika keluar malam. Dia juga berencana untuk berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk mengatasi masalah ini.

Sementara itu, Ketua DPRD Tuban, Mohammad Miyadi, menyerukan kepada aparat penegak hukum untuk segera bertindak dan mengamankan para gangster tersebut. Dia juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada namun tidak boleh terlalu panik atau takut berlebihan. Dikutip dari "iNews Tuban" yang ditulis oleh Pipit Wibawanto pada Rabu, 03 Januari 2024 dengan judul "Gangster Konvoi Bawa Senjata Tajam Teror Warga di Tuban, Warga Harus Waspada"

Menurut Abdi Mahesha dkk yang dimuat dalam "ejournal.itka.ac.id" 24 Februari 2024 yang berjudul "Mengungkap Kenakalan Remaja: Penyebab, Dampak, dan Solisi" berikut beberapa Faktor-faktor yang Mendorong kenakalan remaja dalam lingkungan gangster:

   a. Ekonomi: Kondisi ekonomi yang sulit seringkali memaksa remaja untuk mencari jalan pintas dalam mencari penghasilan, termasuk melalui aktivitas kriminal.

   b. Lingkungan Sosial: Lingkungan di sekitar remaja, termasuk keluarga dan teman sebaya, dapat memengaruhi keputusan mereka untuk terlibat dalam perilaku kriminal.

   c. Kehilangan Identitas: Remaja yang merasa tidak terikat dengan nilai-nilai sosial atau tidak memiliki tujuan hidup yang jelas cenderung lebih rentan terhadap pengaruh lingkungan gangster.

Adapun dampak yang terjadi akibat kenakalan remaja dalam lingkungan gangster yaitu:

   a. Dampak Individu: Kenakalan remaja dapat menyebabkan gangguan psikologis, penurunan kualitas hidup, serta peluang masa depan yang terbatas.

   b. Dampak Sosial: Perilaku kriminal remaja dapat menyebabkan kerentanan sosial, ketegangan antara komunitas, dan peningkatan tingkat kejahatan di wilayah tertentu.

   c. Dampak Ekonomi: Kenakalan remaja dalam lingkungan gangster dapat merugikan perekonomian lokal melalui penurunan produktivitas dan investasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun