Mohon tunggu...
ery kurniawan
ery kurniawan Mohon Tunggu... -

www.erykurniawan.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Gapki Baru Adalah Kita

11 Februari 2015   05:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:27 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perlindungan dari Pemerintah terhadap trade wars dalam bentuk non tariff barriers. Pemerintah Malaysia dapat menjadi contoh dalam perlindungan terhadap industri nasionalnya.

5.

Suplai benih unggul yang berkualitas dan terpercaya.

6.

Advokasi mitigasi dan litigasi, terhadap adanya konflik sosial, terutama menyangkut masyarakat lokal dan NGO.

7.

Adanya alokasi lebih adil terhadap pungutan ekspor CPO dan turunannya.

About EDI SUHARDI :

Edi Suhardi, menjadi salah satu aktivis GAPKI yang terus bergerak memperjuangkan keberadaan sustainability di tingkatan nasional dan internasional. Selepas menjadi pengurus GAPKI periode 2009-2012, Edi berjuang bersama di dalam Kaukus perkebunan kelapa sawit Indonesia, guna mengembangkan sustainability minyak sawit.

Berbagai forum nasional dan internasional, kerap menjadi ajang perjuangannya dalam mengembangkan sustainability minyak sawit nasional, guna mencapai harmonisasi dan pengertian dari berbagai pihak.

Pula, posisinya sebagai Direktur salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit di Indonesia, menjadikan Edi sebagai garda terdepan dalam melakukan berbagai perbaikan dan pembangunan sustainability di perkebunan kelapa sawit.

Kini, Edi terpanggil secara moral, untuk mengembangkan GAPKI sebagai organisasi pengusaha kelapa sawit nasional, yang harus memiliki peranan nyata bagi pertumbuhan usaha minyak sawit berkelanjutan di Indonesia, utamanya sebagai pasokan minyak nabati pasar nasional dan internasional.

Sejatinya, minyak sawit merupakan anugerah terindah yang paling sehat, aman, halal, efektif dan efisien, bagi ketersediaan bahan baku minyak makanan dan non makanan di muka bumi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun