1. Tujuan Umum (Tahap awal dimana kedua pihak coach dan coachee menyepakati tujuan pembicaraan yang akan berlangsung. Idealnya tujuan ini datang dari coachee.
2. Identifikasi (Coach melakukan penggalian dan pemetaan situasi yang sedang dibicarakan, dan menghubungkan dengan fakta-fakta yang ada pada saat sesi.
3. Rencana Aksi (Pengembangan ide atau alternatif solusi untuk rencana yang akan dibuat)
4. TAnggungjawab (Membuat komitmen atas hasil yang dicapai dan untuk langkah selanjutnya).
Umpan Balik berbasis Coaching
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat memberikan umpan balik dengan prinsip coaching:
- Tujuan pemberian umpan balik adalah untuk membantu pengembangan diri coachee
- Tanpa umpan balik, orang tidak akan mudah untuk berubah
- Sesuai prinsip coaching, pemberian umpan balik tetap menjaga prinsip kemitraan
- Selalu mulai dengan memahami pandangan/pendapat coachee
Menurut Costa dan Garmston (2016) dalam Cognitive Coaching: Developing Selfdirected Leaders and Learners, ada beberapa jenis umpan balik balik yang mendukung kemandirian untuk penerima umpan balik
Supervisi Akademik dengan Paradigma Berpikir Coaching
Dengan memiliki paradigma berpikir coaching, kita bersama akan meningkatkan peran kita di sekolah sebagai seorang supervisor. Supervisor yang dimaksud dapat diperankan oleh kepala sekolah, guru senior dan rekan sejawat.
Supervisi akademik merupakan serangkaian aktivitas yang bertujuan untuk memberikan dampak secara langsung pada guru dan kegiatan pembelajaran mereka di kelas. Supervisi akademik perlu dimaknai secara positif sebagai kegiatan berkelanjutan yang meningkatkan kompetensi guru sebagai pemimpin pembelajaran dalam mencapai tujuan pembelajaran yakni pembelajaran yang berpihak pada anak. Karenanya kegiatan supervisi akademik hanya memiliki sebuah tujuan yakni pemberdayaan dan pengembangan kompetensi diri dalam rangka peningkatan performa mengajar dan mencapai tujuan pembelajaran (Glickman, 2007, Daresh, 2001).