Mohon tunggu...
Eryani Kusuma Ningrum
Eryani Kusuma Ningrum Mohon Tunggu... Guru - Miss eR

Pengajar Sekolah Dasar... Suka jalan-jalan (travelling)... Suka berkhayal lalu ditulis... Suka menjepret apalagi dijepret... kejorabenderang.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Teruntuk Hati yang Selalu Pas di Hati

10 Februari 2021   23:31 Diperbarui: 10 Februari 2021   23:34 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mas, kita ke Jogja aja yuk prewednya?"

Kamu tertegun sesaat sambil berkata, "Gak kejauhan?"

"Apanya yang jauh? tinggal duduk di kereta malam, besok sampai" kataku bersemangat sambil menyanyikan lagu kereta malam.

Dear masku sayang... 

Masih ingat dengan percakapan di atas? saat kamu kaget ketika aku ajak ke Jogja?

Tak terasa sih sudah dua bulan kita bersama semenjak hari pernikahan yang penuh kejutan, mengapa tidak? kita menikah di suasana pandemi yang pastinya was-was akan virus yang mungkin terbawa di salah satu keluarga atau sahabat dekat kita. Namun aku ingat, kamu selalu semangat dan selalu mengingatkanku akan pentingnya memakai masker dikala aku melepaskannya saat pengap melanda. Serta tak henti-hentinya memberiku hand sanitizer disaat selesai sesi bersalaman, ah manis sekali rasanya.

Kamu tau tidak mas, aku senang bersanding denganmu karena kita ini pas. Pas bongsornya, pas tingginya dan pas hobinya, hobi makan plus selera kita pun pas juga! Semoga hati kita selalu pas dan tak bergeser ya walau cobaan berat sekalipun hingga hari menua bersama.

Oh ya mas, aku ingat saat aku ajak kamu mengunjungi rumah orang tuaku di Kulon Jogja dengan kota kecilnya bernama kota Wates. Eh rupanya kita ini tetanggaan daerah juga. Aku tak menyangka Purworejomu adalah tempat perbatasan daerah dengan Jogja sehingga rumah peninggalan nenek moyangmu tak jauh dari tempat tinggalku, ah jodoh ini unik. Aku ingat loh saat kamu berkata bahwa terakhir kamu ke Jogja saat kuliah sekitar sepuluh tahun yang lalu. Saat sampai di kota Gudeg Istimewa itu, kamu langsung mengajakku sarapan gudeg di pinggir pasar Lempuyangan yang hmm memang legit dan rasanya sungguh membuat rindu. Kamu tambah sampai dua kali sayurnya, sungguh lahap sekali...

Tapi sayangnya tak lama kita di kota yang bagiku penuh kenangan dan selalu ingin pulang itu. Namun aku puas, kau telah mewujudkan impianku untuk foto pranikah di Pantai Glagah Indah dimana saat remaja aku sering bermain pasir disana bersama Veny dan Dewi, dua sahabatku yang selalu membantuku apalagi saat tak lancar berbahasa Jawa. Walau pasirnya tak seputih Gunung Kidul sih, tapi tetap asyik kan manuver ombaknya yang gagah?

Tak terlupakan saat selesai sesi foto, kamu melahap undur-undur goreng yang menurut kamu sangat gurih walau telah aku ingatkan agar makan secukupnya.

"Memang kenapa sayang? apakah ada efeknya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun