Hingga suatu waktu grup pun sepi dan pembahasan tentang aplikasi berbahaya itu hilang. Mungkin sudah dapat di antisipasi, "Mudah-mudahan tidak ada hal-hal yang merugikan".
Pemakaian Aplikasi Daring
Saat ini aplikasi pertemuan di dunia maya sangat beragam. Hampir pemakaiannya sama, tinggal isi data pribadi, pasang foto untuk profil dan masuk ke dalam obrolan. Mudah dan menyenangkan. Di handphone yang aku pegang tanpa sadar telah terpasang aplikasi bawaan namun mungkin tak banyak orang menggunakan karena tak terkenal. Jadi dapat dikatakan, semakin komunitas mengajak untuk daring dengan suatu aplikasi maka aplikasi itu akan melesat pemakaiannya.
Bagaimana dengan diriku?
Sebenarnya aku tak terlalu menyukai panggilan daring dengan video call. Justru dengan berbicara saja lebih mengasyikan, mengapa? "Ya jelas karena bisa tiduran, gulingan, rebahan bahkan bisa sambil mengemil, hohoho". Tapi tentunya aku suka mengobrol, bercengkrama, menanyakan kabar, hingga iseng mengirimkan pesan suara kepada sahabat hingga rekan kerja.
Bentuk Perhatian
Tak hanya covid19, rindu pasti akan terpapar dengan teman kerja karena merekalah keluarga kedua dalam kehidupan sehari-hari di tempat kerja. Selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran biasanya mengobrol menceritakan perilaku siswa. Saat ini selesai daring hanya bisa rebahan sambil iseng cek instagram. Tak ada salahnya untuk menyapa, sekedar membahas kegiatan pembelajaran hingga pemotongan tunjangan yang sekarang sedang viral di tempat kerjaku.
"Yah memang harus di ikhlaskan"
Masing-masing menguatkan agar tak terpikiran hingga imun menyusut.
"Bisa-bisa tambah susut loh mbak Er kalau mikirin" ledek Ika kembali saat kami membahas pemotongan tunjangan lewat video call di aplikasi whatsapp.
Nah saat itu, kami agak berlebihan, lebay bahasa gaulnya. Kami iseng memakai seragam pramuka lengkap dengan kacu.