Mohon tunggu...
Eryani Kusuma Ningrum
Eryani Kusuma Ningrum Mohon Tunggu... Guru - Miss eR

Pengajar Sekolah Dasar... Suka jalan-jalan (travelling)... Suka berkhayal lalu ditulis... Suka menjepret apalagi dijepret... kejorabenderang.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Antara Keinginan dan Angan-angan

27 April 2020   23:55 Diperbarui: 28 April 2020   00:18 1676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sesuatu yang diharapkan akan tercapai adalah keinginan bisa juga angan-angan.

 "Ah... seadainya saya bisa...." Ya itu dikatakan angan-angan hanya diandai-andaikan misalnya, "Asyiknya jika saya dapat berbuka di resto favorit sekarang". Padahal kita mengetahui bahwa saat ini dilarang untuk bepergian ke tempat ramai bahkan restoran tidak menyediakan tempat untuk makan langsung di tempat.

Bedanya dari angan-angan,  keinginan bisa diraih karena ada niat, usaha dan perlakuan. "Saya ingin sekali makan chicken roll, pesan ah lewat jasa pengiriman". Voilaaa, kita dapat menikmati tanpa perlu makan di restorannya. Toh kan keinginan makan walau keinginan jalan-jalan dalam hal ini perlu dikesampingkan dahulu.

Keinginan dan Angan-angan saat "Tinggal di Rumah"

Tentunya hal yang dilakukan tepatnya di bulan ramadan ini banyak sekali. Saya menganggap jika telah terlaksana berarti keinginan tercapai dan jika tidak terlaksana berarti itu hanyalah angan-angan. Tentunya selain yang kita harapkan seperti : memperbanyak ibadah, menjadi pribadi yang sabar dan melakukan hal baik yang berpahala. Hal itu bukankah keharusan untuk pribadi manusia di hadapanNya?

Bagaimana jika, "Saya ingin lebih mahir mengolah daging menjadi masakan rendang yang lezat seperti ibu?".

Keinginan, "Mempelajari lalu membeli bahan-bahan dan mempersiapkannya dong! Soal rasa itu nanti dulu yang penting jadi rendang".

Angan-angan, "Repot sekali mempersiapkan bahan-bahannya mending beli saja di rumah makan Padang".

Keinginan dan Angan-angan yang "Menguntungkan"

Dasar manusia pasti banyak berharapnya.

"Saya ingin sekali beli mobil, disaat ini pasti ada yang dijual murah"

"Wah, mobil itu bagus sesuai dengan yang saya harapkan, seandainya saya bisa membelinya?"

Mengapa saya katakan "Menguntungkan?"

Untuk apa membeli mobil saat ini, toh tidak banyak untuk difungsikan dikala kita harus tinggal di rumah. Jika benar-benar saya mewujudkan keinginan tersebut berarti saya tidak berpikir panjang apalagi disaat krisis keuangan "bukan moneter" seperti ini. Dikala gaji dipotong berarti ada sesuatu yang dipangkas bukan? Bahkan yang bergaji 80 juta pun harus bingung membayar cicilan rumah dan mobil mewahnya, haiyaaaa 80 jutak gitu loh!

Dalam situasi seperti ini, "angan-anganlah yang kita butuhkan agar tak gegabah dalam menggunakan uang".

Alhamdulillah, untung saya pas-pasan, "Pas semuanya ada dan berkecukupan".

Syukur atas Penggunaan Angan-angan dan Keinginan

Ramadan tahun 2020 ini bagi saya adalah ramadan unik karena tentunya tak bisa bercengkerama dengan teman dan sahabat. Tak bisa berbuka puasa bersama seperti tahun lalu sampai menjadwal tiap harinya. Perlukah bersedih? sedikit saja, jangan terlalu banyak nanti ambyar!

Namun kembali lagi, tentunya dapat menghemat pengeluaran dan memperbanyak pahala. Mengapa tidak? Tak disadari "mengobrol adalah cara asyik dalam berkomunikasi yang tanpa kita sadari ada orang lain yang kita ceritakan dalam obrolan tersebut". Konsekuensinya, "Mengurangi pahala bukan?".

Namun disisi lain, dengan uang seratus ribu dapat menyenangi ibu dengan menyiapkan makanan berbuka untuk lima orang dalam keluarga.  Sebaliknya, jika keseringan mendatangi "jadwal bukber" yang diangan-angankan, uang seratus ribu hanya lewat dalam sekali makan bahkan lebih.

Namun itu semua, ada satu hal yang selalu saya angan-angankan dan inginkan yaitu mempunyai keluarga baru dalam rumah tangga bersama "uhuk" si doi (doi yang mana?")

Seandainya saya telah berumah tangga apakah akan seramai suasana saat ini bersama ayah, ibu dan saudara?

Atau mungkin dikatakan romantis bagi insan yang baru berkeluarga?

Ah, sudahlah... ikutin saja kehendakNya nanti juga merasakan apa yang diinginkan atau diangan-angankan ini, semoga...

Apapun itu angan-angan atau keinginan, "Jika tak ada niat dari pelakunya hanyalah sebuah ilusi semata, lakukanlah....lakukanlah...."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun