"Bahan-bahannya tentu berkualitas dan alami. Perbedaannya, jika Sinom terbuat dari daun asem muda dicampur kunyit dan gula batu, lalu untuk kunyit asem yaitu tumbukan kunyit yang dicampur dengan gula merah. Rasanya khas menyegarkan tergantung selera. Jika ditanya khasiat tentu banyak sekali! Dapat melancarkan pencernaan, membuang racun dalam tubuh, memperkuat imun tubuh dan tentunya menyegarkan badan, anda pilih yang mana?"
Kalimat itulah yang selalu terucap dikala saya menjajakan si Legiki asli racikan ibu. Legiki yang berarti "ini manis" ada merek dagang minuman herbal yang saya tawarkan kepada penikmatnya. Dapat dibilang ini seperti jamu atau memang dikatakan ini jamu yang tentunya tanpa ampas dan bisa disimpan tanpa menunggu mbakyu jamu datang menghampiri.Â
Tinggal pesan paketnya, simpan di kulkas, atau langsung diminum. Legiki bertahan di kulkas sampai 7 hari atau suhu normal sampai 2 hari lamanya. Dengan harga sepuluh ribu, anda dapat segar dan khasiatnya.
Kebiasaan Kecil Bernilai Tinggi
Rempah-rempah adalah bahan yang wajib ada di rumah. Seperti kunyit, jahe, temulawak, kunci, laos, dan lengkuas. Kadang ibu suka menanam sendiri di depan rumah. Tanaman ini sangat mudah ditanam dan tentu cepat berkembangnya. Ibu berkata bahwa rempah-rempah ini adalah obat-obatan alami.Â
Kunyit yang bersifat pendingin tubuh dan anti toksin dapat menjadi obat panas dalam dan melancarkan pencernaan. Sedangkan jahe untuk menghangatkan tubuh dan mengembalikan tenaga akibat kelelahan. Nah jika temulawak, kunci, laos dan lengkuas, dapatkah kamu membedakannya?
Awalnya saat bisnis ini belum berkembang, dimulai dari arisan tingkat RT di komplek. Ibu bertanya kepada saya untuk menyiapkan minuman spesial yang lain daripada yang lain. Sontak saya menjawab "Sinom" yaitu minuman kunyit dengan campuran gula batu yang amboi segarnya apalagi dengan tambahan es batu.Â
Alhamdulillah, teman-teman arisan ibu suka dan tak segan membungkus sinom untuk dibawa pulang. Setelah itu pun, ada juga yang meminta untuk dibuatkan sinom dalam kegiatan keluarganya. Dari situ saya berpikir untuk mengembangkan usaha ini apalagi dengan mudahnya menyebarkan di media sosial, "followers saya kan lumayan" batin saya dalam hati.
Awalnya dengan 20 botol yang terjajakan habis di sekolah tempat saya mengajar. Setelah itu bertambah menjadi 50 botol dengan menitipkan ke kantin kantor tempat ibu dinas. Semua itu habis dalam dua hari. Lalu saya mencoba mengiklankan melalui media sosial instagram dengan berbagai testimoni yang sudah saya buat untuk disebarkan. Berkat salah satu acara blogger day pun semakin meluas dan mudah untuk dipasarkan.Â
Hal ini memacu adik saya, seorang mahasiswa Tata Boga Akademi Pariwisata untuk mengembangkan dengan memunculkan varian baru yaitu Jahsre dengan campuran Jahe dan Sereh yang menyegarkan dan menimbulkan sensasi pedas jahe di tenggorokan. "ini cocok untuk yang sedang radang tenggorokan" ujarnya semangat. Akhirnya usaha kecil ini semakin menapaki satu tingkat lebih tinggi dengan berkembangnya permintaan dari mana saja bahkan dari luar kota sekalipun.
Kami pun mengatur strategi perdagangan "kecil" yaitu dengan ibu dan asisten rumah tangga dalam meracik minuman herbalnya, adik dengan pengemasannya dan tentunya saya dengan pemasarannya. "Cekrek, upload dan kirim" itu motto saya dalam hati jika ingin membuat testimoni pelanggan via media sosial. Saya melihat adik dengan rasa hati-hati dan tanggung jawab dalam proses pengemasannya. "Ya harus donk kan sekolah Tata Boga jadi tahu cara pengemasan yang baik, teratur sehingga higienis dan aman bagi penikmatnya" ujarnya dengan serius.
Hal ini pun menambah pengalaman bagi adik dan tentunya menambah uang jajan atau tabungan untuk bekal membuka produksi yang lebih besar lagi. Apalagi dengan pengenalan bahwa jamu itu tak selamanya "gak enak" atau pahit. Ini ada yang manis dari Legiki si Sinom Seger Lan Enak.
Layanan Pengantaran yang Profesional
Karena bertambahnya permintaan dari dalam maupun luar kota, saya pun harus siap strategi pengiriman dengan memilih pengantaran yang terbaik dan tepat waktu.
"Bu, ini ada yang minta dari Bandung masing-masing sinom dan jahsre 5 botol" ujarku menyampaikan permintaan kepada ibu.
Sigap ibu langsung mengemas sinom dan jahre masing-masing 5 botol untuk pengiriman ke Bandung. Ibu mengemas dengan tambahan plastik bubble wrap agar tidak mudah rusak pengemasannya. Untuk pengiriman biasanya saya dan adik yang mengantarkan ke jasa kurir cepat.Â
Disini kami memilih JNE sebagai layanan kurir terpercaya dan bertanggung jawab mengirim sampai ke alamat tujuan. Selama proses pengiriman, tidak ada kendala yang besar dan selalu tepat waktu dengan Yakin Esok Sampai tentunya.
Caranya cukup mudah, karena kita hanya perlu memasukkan nomor resi pada website ini atau aplikasi yang terpasang lalu klik search atau cari. Secara otomatis maka posisi barang kiriman akan terlihat. Selain mengetahui cara cek resi jne, kita juga harus memahami status yang ditunjukkan saat melakukan cek nomor resi JNE.
Lebih asyiknya lagi saat pengiriman bahan baku seperti gula batu yang khusus saya pesan dari Yogyakarta, sang kurir akan menelpon atau whatsapp kepada saya saat rumah tidak berpenghuni. Ini dapat memudahkan penerima untuk meminta tolong dititipkan ke tetangga atau memasang waktu berikutnya agar dapat saling memberi dan menerima barang, dengan kata lain "tidak asal dilempar".Â
Kadangkala JNE menghadirkan pelayanan istimewa yaitu Harbokir atau Hari Bebas Ongkos Kirim yang diselenggarakan oleh JNE dalam rangka merayakan hari jadinya pada tanggal 26 November lalu. Tentunya saya tak melewatkan kesempatan ini untuk mengirimkan beberapa sinom dan jahsre kepada guru-guru senior saya yang tersebar di wilayah kota Jakarta dan kebetulan dalam rangka Hari Guru Nasional. Mereka menerimanya dengan penuh rasa bahagia dan segaaaarrrr tentunya.
Legiki Ny Varida
Varian Sinom, Kunyit Asem, Jahsre
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H